Candi Sukuh merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di wilayah kabupaten Karanganyar. Aku mengunjungi candi ini setelah mengunjungi candi Cetho. Candi ini lokasinya cukup tinggi meskipun posisinya tidak setinggi Candi Cetho. Candi ini lebih sederhana dan tidak seluas candi cetho. Namun terdapat kemiripan di arsitekturnya. Untuk menuju candi ini kita menempuh jalan yang sama menuju candi cetho dari arah Solo, namun nanti akan sampai di petunjuk jalan yang mengarah kalo ke kiri ke candi cetho dan kalo ke kanan ke candi sukuh. Kalo masih bingung bisa bertanya ke penduduk setempat mengenai arah ke candi sukuh.
Akses jalan ke candi sukuh tidak sesulit ke candi sukuh, hanya di tanjakan terakhir sebelum candi, kita akan melewati jalan dengan kemiringan yang lumayan dan cukup panjang sehingga harus sangat berhati-hati ketika berkendara. Sampai di area candi sudah terdapat berbagai fasilitas pendukung yang lumayanlah seperti pedagang dan toilet umum yang berada di luar pagar area candi. Tempat beli tiket masuknya juga ada di luar pagar area candi. Pemandangan dari candi ini cukup indah dan udaranya juga terbilang masih cukup sejuk.
Bentuk candinya sebenernya tidak terlalu besar maupun istimewa. Namun yang unik dam kontroversial adalah arca atau patung yang ada di candi ini. Patungnya agak "seronok", hahaha... karena banyak patung yang menggambarkan bentuk kelamin manusia, terutama pria. Kalo sampai sana pasti bakal ngerti apa yang aku maksud. Tapi yang aku paling suka adalah ketika kita naik sampai ke puncak candi, karena pemandangan disana lumayan menyejukan mata dan terlihat kalo taman di area candi terlihat cukup terawat.
Untuk naik ke puncak candi ini kita harus bergantian dan hati-hati ketika melangkah karena tangganya lumayan sempit. Aku gak terlalu lama berada di candi ini. Hanya sekitar satu jam aku berkeliling candi ini dan sekalian beristirahat karena ternyata mengunjungi candi cetho dan candi sukuh cukup melelahkan kaki namun cukup menyenangkan karena udara dan pemandangannya yang menyejukan.
Dari niat iseng pagi-pagi hari minggu yang lalu, membuatku ingin mengunjungi beberapa tempat wisata kabupaten karanganyar di daerah sekitaran Tawangmangu. Sebenernya rencananya cuma pengen mampir ke car free day nya Karanganyar dan nikmati sate kelinci di Tawangmangu. Namun kemudian kepikiran untuk mencoba ke obyek wisata candi yang ada disana. Salah satunya adalah Candi Cetho yang terletak di area perbukitan. Candi ini katanya adalah candi hindu dengan lokasi tertinggi yang ada di Jawa Tengah. Candi ini kini menjadi obyek wisata yang terbuka untuk umum meski candi ini juga masih digunakan untuk prosesi ibadah umat hindu. Aku masih bingung yang bener itu candi ceto atau candi cetho, ya pokok e itu lah yang aku maksud, hehehe.
Untuk menuju kesana dari kota Surakarta, kita bisa mengikuti petunjuk arah yang ada di beberapa titik sepanjang jalan Solo-Tawangmangu. Meskipun petunjuk arahnya benar, namun jangan percaya dengan keterangan jarak yang tercantum. Karena lebih jauh dari yang tertulis dipetunjuk arah tersebut. Ini pertama kalinya aku mengunjungi candi tersebut, jadi cuma modal ngikutin petunjuk arah dan bertanya kepada penduduk setempat. Ternyata arahnya sama dengan arah ke Kedai Teh Ndoro Dongker dan perkebunan teh Kemuning. Jadi masih agak inget-inget dikit karena pernah kesana. Namun setelah Kemuning, aku sama sekali belum tau. Jadi sempat bertanya ke penduduk setempat untuk mengarah ke Candi Cetho. Dari Kemuning ternyata jaraknya masih jauh. Jalan berliku dan menanjak menjadi tantangan sendiri disana. Akses jalannya pun tidak terlalu mulus. Banyak titik-titik kerusakan jalan yang harus diwaspadai para pengendara.
Pemandangan sepanjang perjalanan kesana menjadi hiburan sendiri. Apalagi udara yang sangat sejuk. Yang pake motor, jangan lupa jaketnya dan bensin diisi full tank. Yang pake mobil mending AC nya dimatiin aja, dan buka jendalanya. Namun untuk pengendara mobil harus waspada karena jalan tidak terlalu lebar dan banyak tikungan tajam dengan pinggiran jurang karena memang area ini cukup tinggi di perbukitan perkebunan teh. Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini. Tapi entah kalo bus ukuran sedang, tinggal keberanian supirnya dan kondisi bus juga. Papasan juga bakal agak sulit. Kalo mobil travel meskipun yang agak panjang masih bisa kok. Perjalanan aku tempuh hampir 2 jam dari Palur. Ketika hampir sampai, jalanan menanjak yang cukup miring dengan jalan dalam kondisi rusak harus kita lewati sebelum sampai ke area parkir di Candi Cetho yang dikelola penduduk sekitar. Setelah memarkirkan kendaraan kita berjalan menuju anak tangga ke candi cetho. Sebelum memasuki area candi, kita akan melawati portal retribusi untuk masuk ke area wisata. Kemudian, sebelum menaiki tangga kita akan diminta untuk menggunakan semacam kain yang dipakaikan dipinggang yang nanti dikembalikan setelah turun dari candi dan membayar seikhlasnya.
Di kawasan candi kita akan melihat pemandangan ke arah kota Karanganyar dan Solo yang terlihat sangat kecil karena kebetulan cuaca cukup cerah. Karena katanya si biasanya berkabut, apalagi kalo musim hujan. Candi ini lebih terlihat seperti pura. Aku sendiri kurang memperhatikan sejarah tempat ini, karena aku lebih menikmati udara dan pemandangan disini yang cukup bikin refresh. Candi ini memiliki beberapa area lokasi yang bertingkat yang masing-masing katanya menunjukan makna sendiri. Jadi dari anak tangga di pintu masuk sampai ke lokasi yang paling atas, pengunjung akan menaiki tangga ke masing-masing bagian. Aku paling suka arsitektur gapura anak tangganya yang terlihat unik. Aku cukup banyak ngambil gambar dengan kamera yang aku bawa. Mungkin karena masih pagi, jadi pengunjungnya belum terlalu banyak. Semakin siang, ternyata makin banyak pengunjung yang datang baik itu wisatawan domestik maupun dari luar Indonesia.
Selain candi, di sisi kiri candi terdapat gerbang menuju area pedagang yang menjual merchandise dan makanan yang mengarah ke tempat petilasan kalo gak salah, yaitu pura Dewi Saraswati yang katanya tukang photo disana, arca Dewi Saraswati ini merupakan pemberian dari Kabupaten Gianyar, Bali . Dan juga sekitar beberapa ratus meter dari pura ini ada candi kecil yang namanya candi ketek. Namun aku tidak menuju kesana, karena aku dah cukup lelah. Karena aku masih ada target setelah dari candi ini aku juga pengen langsung ke candi sukuh. Dan ternyata candi cetho ini juga merupakan salah satu akses pendakian ke Gunung Lawu, jadi pos penjaga pintu masuk pendakian Lawu yang ada di area candi Cetho ini. Yang jelas tempat ini bisa jadi refrensi kalo mau cari udara pegunungan sambil menikmati pemadangan kebun teh sambil menikmati arsitektur unik Candi Cetho buat yang tinggal di sekitaran Solo Raya. Semoga bermanfaat.
Next : Wisata Ke Candi Sukuh
Keyboard ini merupakan keyboard wireless pertama yang
kumiliki. Aku membelinya September tahun lalu untuk melangkapi PC yang aku
gunakan di rumah. Karena memang butuh keyboard yang bisa dipakai dari jarak 2-3
meter dari PC. Dari dulu semenjak pertama kali punya PC memang pengen punya
keyboard wireless tapi baru kesampean sekarang. Keyboard Wireless
Logitech K270 merupakan salah satu keyboard wireless paling murah dari
Logitech. Sebenernya ada satu lagi seri Logitech dibawahnya dengan harga lebih
murah dengan bentuk lebih simple, namun pilihan ku akhirnya jatuh ke seri ini
karena desainnya yang terlihat lumayan bagus. Waktu itu aku beli dengan harga
sekitar 190 ribuan di salah satu toko computer di Solo. Kalau sekarang mungkin
dijual di harga 200 ribuan rupiah.
Dalam paket penjualannya terdapat keyboard, USB nano receiver, 2 baterai AAA, dan user guide sederhana. Garansinya katanya 1 tahun. Dan batere bawaannya diklaim mampu bertahan hingga 24 bulan. Keyboard K270 yang aku gunakan pun baterenya masih bertahan sampai sekarang. Pada keyboard ini juga terdapat USB nano receiver yang penggunaannya sangat mudah, tinggal colok, gak perlu install cd driver, dan Anda bisa langsung menggunakan keyboard ini dengan mudah. Pada bagian bawah terdapat slot untuk meletakkan USB nano receivernya jika memang diperlukan. Nano receiver bawaan K270 ini tidak ku gunakan dan disimpan dalam slot tersebut karena sudah ada USB bawaan dari mouse Logitech M235 yang kugunakan bersamaan dengan keyboard ini yang kualitasnya ternyata lebih bagus dan lebih responsive dibandingkan nano receiver bawaan Logitech K270.
Keyboard wireless ini terasa sangat ringan dibandingkan
keyboard konvensional berkabel biasa. Tuts atau tombolnya terasa cukup empuk
ketika ditekan, tidak terlalu berisik, dan cukup nyaman di tangan meskipun
untuk mengetik dalam jangka waktu yang lama. Meskipun belum senyaman keyboard Logitech
berkabel yang pernah aku gunakan di kantor, tapi lumayan lah dari pada keyboard
di laptop. hehehe. Hotkeys yang ada, dapat membantu Anda sebagai shortcut untuk
mengatur volume speaker, play atu pause media player, membuka email dan kalkulator,
dan tombol shortcut power yang harus diwaspadai karena kalo kepencet, PC anda
akan langsung shutdown atau sleep. Pada bagian kanan atas terdapat tombol on
off untuk mengaktifkan dan menonaktifkan keyboard jika tidak sedang digunakan
agar batere bisa bertahan lebih lama.
Untuk bermain game, tombolnya memang tidak senyaman pada keyboard gaming maupun keyboard Logitech berkabel yang harganya di atas seri ini. Tapi jika tidak sering menggunakannya untuk game, aku rasa tidak terlalu masalah. Salah satu kekurangan keyboard ini menurutku bahwa produk ini tidak memiliki indikator yang biasa terdapat di keyboard lain, lampu power, num lock, dan scroll lock, yang ada hanya lampu indicator caps lock. Tapi sebenarnya tidak terlalu masalah jika memang tidak terlalu mengganggu aktfitas mengetik yang banyak. Lalu material yang digunakan sepertinya terasa seperti plastic yang mudah patah. Kemungkinan dilakukan untuk menekan biaya produksi dan menekan harga jualnya. Sehingga harus lebih berhati-hati agar tidak sering terjatuh ke lantai atau permukaan keras lain.
Kemudian ketika nano receivernya diletakkan di port USB
belakang PC ke arah tembok, respon nya tidak sebaik ketika diletakan di port
USB yang berada di bagian depan PC. Akan terjadi banyak lag dan hal ini akan
terasa ketika menjalankan game-game yang cukup berat dan digunakan bersama
perangkat wireless lainnya, misalnya mouse wireless. Jadi sebaiknya diletakkan
di port USB di bagian depan di PC jika receiver tersebut digunakan bersama
dengan perangkat wireless sejenis yang lain. Apa lagi aku sendiri biasa menggunakannya dari jarak sekitar 2-3 meter dari PC. Seri keyboard ini masih bisa ditemukan di toko-toko computer dan
aksesorisnya dengan paket penjualan hanya keyboard K270 saja atau sepaket
bersama mouse wireless Logitech standar dengn harga yang mungkin bisa
berbeda-beda tergantung wilayah dan seberapa banyak si toko nyari untung.
Semoga bermanfaat.
Mouse
wireless ini merupakan mouse wireless kedua yang aku miliki dan masih sering
kugunakan sampai sekarang. Aku menggunakan mouse wireless ini pada PC di
kamarku dan kugunakan bersama dengan keyboard wireless standard dari Logitech. Mouse
Wireless Logitech M235 yang aku miliki berwarna merah. Mouse ini aku beli sekitar
September 2013 di salah satu toko computer ternama di Solo. Harganya waktu itu
144 ribu rupiah. Dalam paket penjualannya terdapat Mouse, nano receiver, 1
baterai AA, dan user guide.
Mouse ini ukuran dan
desainnya terasa lebih pas di tangan dan terasa lebih nyaman dari seri Logitech M185 yang aku gunakan di laptopku. Pada
bagian kanan dan kiri mouse terdapat lapisan seperti karet sehingga tidak
terasa licin saat digunakan. Bagian permukaan bagian atas pun seperti dilapisi
bahan yang membuatnya tampak terlihat doff dan tidak licin. Build
materialnya memang sedikit lebih baik dari Logitech
M185, bahkan sempat beberapa kali sempat terjatuh, tetapi tidak
ada bagian yang patah atau rusak, hanya tutup batere yang mungkin lepas.
Garansinya 1 tahun resmi dari Logitech (katanya sih).
Pemakaiannya cukup
mudah, tinggal colokin nano receivernya ke port USB di pc atau laptop kemudian
geser tombol on/off di bawah mouse ke mode on, otomatis mouse sudah bisa
digunakan tanpa harus menggunakan driver. Nano receiver bawaannya (Logitech
Unifiying Receiver) sudah support untuk digunakan sebagai receiver hingga 6 perangkat
wireless sekaligus di konektifitas wireless 2,4 Ghz. Aku sudah mencobanya di PC
yang aku gunakan, dengan menghubungkannya dengan keyboard wireless Logitech.
Namun harus diinstall dulu software gratis Logitech Unifiying kemudian
dideteksi satu persatu perangkat wireless yang ingin dihubungkan melalui nano
receirver tersebut. Jadi lebih simple dan tidak perlu banyak nano receiver yang
menancap di port USB laptop atau PC kita.
Gerakannya
pun terasa sangat responsive baik itu dipermukaan yang rata ataupun tidak terlalu rata. Untuk klik kanan maupun klik kirinya cenderung terasa
mantap dan sensitive, jadi jari tidak mudah lelah ketika harus banyak klik
untuk browsing atau drag ketika menggunakan aplikasi desain atau editing. Mousenya
terasa cukup ringan sehingga cocok untuk mobilitas yang lumayan tinggi dan
tidak terlalu memakan banyak tempat jika diletakkan dalam tas. Di dalam mouse,
di sebelah batere, terdapat tempat untuk meletakkan nano receivernya sehingga
bisa mencegah biar gak gampang ilang. Pada bagian atas di tengah mouse jika
kita perhatikan ada lampu indikatir kecil berwarna hijau yang ketika menyala
berfungsi menjadi penanda ketika mouse dalam sleep mode, sehingga bisa
mengingatkan kita untuk mematikan jika tidak digunakan dan cukup membantu buat
cari mouse ini dalam gelap. Karena aku biasanya pakai PC dari atas tempat tidur
dan jarak dengan monitor dan PC sekitar 2-3 meter.
Selain itu lampu indicator
juga berfungsi untuk menunjukkan kondisi batere yang digunakan. Ketika kondisi
batere mulai menurun, warna lampu akan berubah menjadi orange, namun biasanya
mouse masih bisa digunakan. Hanya saja secara bertahap akan menjadi kurang responsive
dan akhirnya tidak bisa digunakan karena tenaga batere sudah habis. Batere
bawaaan mouse Logitech M235 yang aku beli
hanya bertahan sekitar 6 bulan. Meskipun pada kemasan Logitech mengklaim bisa
bertahan sampai 12 bulan. Ya mungkin tergantung intensitas penggunaannya juga,
karena aku memang bisa lama menggunakan PC apalagi sering lupa matiin mouse
meski udah selesai digunakan.
Mouse ini harus
menggunakan batre alkaline yang berkualitas maupun yang setara agar performanya
tetap terjaga. Sampai sekarang mouse ini masih ku gunakan untuk dipasangkan
dengan PC ku. Karena untuk pakai browsing, aplikasi desain dan pengolahan
gambar, menggunakan mouse tetap lebih responsif dibandingkan hanya menggunakan
touch pad pada laptop. Seri mouse ini masih bisa ditemukan di toko-toko computer
dan aksesorisnya dengan harga yang mungkin bisa berbeda-beda tergantung wilayah
dan seberapa banyak si toko nyari untung. Semoga bermanfaat.
Seingetku dulu XL pernah
mengeluarkan paket internet XL unlimited namun kemudian paket tersebut tidak
ada lagi. Kemudian beberapa bulan yang lalu melalui iklannya di billboard dekat
kantor,aku liat ada promo iklan XL tentang internet XL unlimited. Aku pun coba
mencari tahu informasi dan syarat ketentuannya di internet. Kebetulan juga ada
kenalan yang bekerja di distributor resmi perdana XL untuk area Surakarta yang
juga menawarkan paket yang sama. Lalu akhirnya aku coba dengan membelinya
ketika mereka buka stand di pameran computer di Solo. Sebelumnya sih biasa beli
paket yang kuota total 11 Gb untuk modem dan paket kuota bulanan 1,5 Gb untuk di
ponsel yang aku pakai. Untuk ponsel sendiri aku memang sudah sekitar 4 tahun
pakai nomor XL.
Harga kartu perdananya XL
unlimited bulanan waktu itu 35 ribu. Masa aktif 30 hari, kartu sudah langsung
bisa dipakai di modem. Ternyata paket internet ini bisa kita dapatkan dengan
mendaftar melalui *123# dengan nomor XL kita lalu pilih internet XL unlimited bulanan
yang harga paket normalnya adalah 49 ribu rupiah. Nah, kemudian ketika mulai
dicoba di rumah, ternyata kecepatannya bisa dibilang lumayan dari pada gak ada.
Di modem Huawei yang aku pakai dan IDM
yang aku gunakan ketika downlad, angka pada kecepatan hampir tidak pernah di
bawah 100 kbps, jika pada jam prime time internetan sekitar 19.00-22.00
kecepatan stabil di angka sekitar 100-130 kbps. Sedangkan pada tengah malam
hingga dibawah jam 8 pagi, sekitar 150-200 kbps. Lumayan lah dari pada dua
operator lain yang pernah aku pakai. Tentu saja kecepatan nya bisa beda-beda ya
tergantung sinyal, internet traffic area, dan lokasi, kebetulan beberapa bulan
terakhir ada tugas kantor di beberapa kota, masih lumayan lancar kecepatan
internetnya.
Uploadnya sendiri sebenarnya
yang aku cari, karena aku cukup sering melakukan upload gambar atau materi
presentasi untuk dikirim by email maupun ke social media dengan kualitas gambar
yang baik dan ukuran yang cukup besar. Cukup stabil dan lumayan cepat meski aku
tidak pernah memperhatikan maksimal kecepatannya pada modem. Sayangnya paket
internet ini seperti biasa pada umumnya ada tanda bintang * syarat dan
ketentuan yang berlaku yang harus kita perhatikan. Paket internet XL unlimited bulanan
ini memiliki FUP (Fair Usege Policy)atau batas pemakaian wajar maksimal 2 Gb,
setelah mencapai 2 Gb kecepatan berinternet akan turun. Sebenarnya 2 Gb sendiri
buatku belum cukup, karena biasanya aku bisa pakai kuota antara 5-10 Gb per
bulan.
Penurunan kecepatannya sendiri
cukup signifikan, namun ternyata masih cukup lancar. Kecepatan yang didapat
sekitar 40-60 kbps, masih terbilang ya cukup normal agak ngenes lah, karena di
kantorku juga settingan internetnya dibuat standar segitu dapetnya. Jadi masih
cukup lancar agak ngenes untuk browsing dan upload. Tapi ntah kenapa kemarin di 3 hari
terakhir menjelang masa aktif habis, kecepatan internetnya kembali turun, hanya
maksimal di 15 kbps. Sudah harus sangat bersabar kalau lagi browsing maupun
upload. Buat buka website resmi kantorku aja gak ngangkat. Padahal dua bulan
sebelumnya hal ini tidak terjadi. Aku
coba tanya si katanya karena masuk bulan ramadhan yang biasanya traffic
internet di Indonesia akan selalu meningkat. Tapi ntah bener ntah gak. Tapi
untuk keperluan upload aku gak ada pilihan lain, karena dah coba beberapa
operator lain, ini masih yang paling lumayan kalau dipakai di area tempat
tinggalku. Meski kalo urusan download menurutku ada operator lain yang lebih
cepat. Jadi aku sekarang pakai dua kartu yang masing-masing untuk kebutuhan
yang berbeda. Semoga ada promosi internet lain dari XL yang lebih cocok dengan
budgetku dan kebutuhanku. Semoga bermanfaat.
Mouse ini merupakan mouse wireless pertama yang aku punya semenjak mengenal komputer. Biasanya selalu memakai mouse konvensional berkabel seadanya. Waktu masih aktif pakai PC, belum pernah punya mouse yang usianya bisa bertahan lebih dari 1 tahun. Karana biasanya cuma beli yang murah dan terasa nyaman di tangan aja, dulu belum terlalu memikirkan ketahanan maupun merek, karena aku sering main game PC yang mengharuskan banyak klik dan scroll. Jadi beli yang murah maupun agak mahal tetep aja cepet rusak, karena klik, klik, dan klik terus. Sampai akhirnya agak awet punya mouse waktu udah pakai laptop.
Mouse Wireless Logitech M185 yang aku punya berwarna biru dan aku pasangkan dengan laptop yang biasa ku gunakan sehari-hari. Dalam paket penjualannya terdapat Mouse, nano receiver ,1 baterai AA, dan user guide. Mouse ini pemberian dari atasanku, jadi aku gak tahu harga pastinya. Tapi pernah aku coba cek, tahun lalu dijual dengan harga kurang lebih sekitar 110-130 ribu. Kalau gak salah ini seri mouse wireless Logitech yang paling murah. Udah setahun lebih aku pakai dan belum ada tanda-tanda kerusakan kecuali baterai bawaan yang sudah diganti. Seperti yang sudah dicantumkan dalam bahasa marketingnya, batere ber-alkaline bawaannya bisa bertahan kurang lebih setahun, dan batere bawaan mouse Logitech M185 yang aku pakai, bertahan hingga 13 bulan. Lalu, sempat sengaja aku tes batere AA biasa, namun hanya bertahan 1 mingguan dan akhirnya aku belikan batere ber-alkaline dengan brand yang sudah cukup ternama di Indonesia.
Awalnya agak kurang nyaman dan kurang ngegrip pakai mouse ini, karena agak licin dan ukurannya agak kecil dibandingkan mouse-mouse berkabel yang aku pakai sebelumnya. Tapi kemudian karena terbiasa, jadi mulai nyaman. Karena ternyata ada seri Logitech lainnya yang ukurannya lebih kecil dari seri ini. Jadi kini aku bilangnya pas lah. Meski klik kanan dan kirinya terasa seperti mudah patah, namun masih cukup nyaman dan cukup responsif. Mousenya terasa ringan sehingga cocok untuk mobilitas yang lumayan tinggi dan tidak terlalu memakan banyak tempat jika diletakkan dalam tas. Meski klik kanan dan kirinya terasa seperti mudah patah, namun masih cukup nyaman dan cukup responsif. Di dalam mouse, disebelah batere, terdapat tempat untuk meletakkan nano receivernya sehingga bisa mencegah biar gak gampang ilang. Build materialnya memang terasa seperti plastik mudah patah, namun beberapakali sempat terjatuh, tetapi tidak ada bagian yang patah atau rusak, hanya tutup batere yang mungkin lepas. Garansinya 1 tahun resmi dari Logitech (katanya sih).
Pemakaiannya cukup mudah, tinggal colokin nano receivernya ke port USB di pc atau laptop kemudian geser tombol on/off di bawah mouse ke mode on, otomatis mouse sudah bisa digunakan tanpa harus menggunakan driver. Katanya sih ada juga sleep mode-nya waktu lagi idle tapi tidak ada penandanya seperti pada Logitech M235 yang menggunakan penanda lampu kecil. Nano receiver bawaannya (Logitech Unifiying Receiver) sudah support untuk digunakan sebagai receiver hingga 6 perangkat wireless sekaligus di konektifitas wireless 2,4 Ghz. Aku sudah mencobanya di PC yang aku gunakan, meski hanya dengan menghubungkannya dengan sebuah keyboard wireless Logitech. Namun harus diinstall dulu software gratis Logitech Unifiying kemudian dideteksi satu persatu perangkat wireless yang ingin dihubungkan melalui nano receirver tersebut. Jadi lebih simple dan tidak perlu banyak nano receiver yang menancap di port USB laptop atau PC kita. Sampai sekarang mouse ini masih ku gunakan untuk dipasangkan dengan laptopku. Karena untuk pakai browsing, aplikasi desain dan pengolahan gambar, menggunakan mouse tetap lebih responsif dibandingkan hanya menggunakan touch pad pada laptop. Seri mouse ini sepertinya sudah mulai agak sulit ditemukan karena sepertinya sudah digantikan dengan seri penerusnya dengan desain dan range harga yang kurang lebih sama. Semoga bermanfaat.
Sebuah benda yang bernama brosur pasti hampir semua orang sudah familiar dengan bentuknya dan fungsinya. Menurut Wikipedia, Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul.
Menurutku, brosur adalah sebuah lembaran informasi yang disebarkan ke orang lain yang biasanya dilipat dan agak tebal. Kalau cuma selembar dan tipis, biasanya aku sebutnya flayer, hehehe. Bagi beberapa perusahaan yang mencoba memasarkan barang maupun jasa mereka, brosur masih menjadi salah satu senjata utama yang digunakan untuk memberikan informasi seputar produk barang dan jasa yang mereka pasarkan. Meskipun sudah ada internet dan catalog online, namun rasanya jika tidak ada brosur dalam perangkat senjata promosi, kayaknya belum afdol. Brosur bagi orang yang bekerja di bidang marketing seperti aku sudah hal yang sangat tidak asing. Dah pernah rasain yang namanya bikin content brosurnya sendiri, plan budgetnya sendiri, bikin design sendiri, order ke cetakan sendiri, ngelipetin sendiri, nyebarin brosur sendiri, dan juga udah pernah nyuruh atau minta tolong orang lain untuk bikin brosur, ngedesain, dan nyebarin brosur.
Yang paling bikin kesel biasanya kalo liat brosur yang dibuat sendiri dibuang sembarangan, kemudian diinjek-injek orang. Masih agak mending rasanya kalo, langsung dibuang ke tempat sampah, eh lho … Tapi ya tetep ada rasa kecewa. Oleh karena itu, aku berusaha untuk tidak membuang sembarangan brosur yang aku dapat tanpa membacanya terlebih dahulu. Aku pun kini selalu berusaha menerima jika ada orang yang kasih brosur di pameran maupun pusat keramaian. Karena aku dulu tau rasanya nyebarin brosur yang kadang bikin deg-deg an. Nyebarin brosur, buatku dulu awalnya adalah sebuah tantangan dan tes mental. Waktu masih kerja di Lampung dan Jakarta, sering disuruh nyebarin brosur di pintu masuk di beberapa mall disana karena waktu dulu sering buka stand atau bikin exhibition disana hampir setiap sebulan sekali.
Kalau ada orang yang kita sodorin brosur terus nolak halus masih mending lah. Tapi kalo pas bagiin brosur terus orangnya gak nengok ke kita dan cuek, rasanya agak kecewa-kecewa piye gitu. Hehehe. Tapi yang menyenangkan, kalo ada orang yang kita coba sodorin brosur terus dia terima dengan baik, dibaca bentar, terus nanya-nanya soal produk atau jasa yang kita tawarkan. Nah itu dia yang ditunggu. Rasanya satu langkah sudah terlewati, tinggal nunggu step selanjutnya. Pokoke gak mau kalah sama mbak-mbak spg di stand sebelah yang kadang cuma tebar senyum udah gak perlu pakai brosur buat menginformasikan produk yang mereka promosikan.
Kalau ngomongin desain, brosur sekarang tentu saja semakin kreatif, komposisi warna yang menaruk dan kreasi bentuk yang terus berkembang, ada yang bentuknya eclipse, segitiga, bahkan brosur dengan gaya pop up. Material dan bahan yang digunakan pun semakin beragam menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan teknologi production printing. Dan tentu saja konten atau isi brosur pun semakin kreatif, dibuat dengan gaya-gaya bahasa marketing yang sederhana namun menggelitik, menarik, dan kreatif. Semua hal tersebut biasanya menyesuaikan segmentasi dan target market dari produk yang dipasarkan.
Cara menyampaikan brosurnya pun semakin beragam, ada yang door to door dari rumah ke rumah, ada yang membagikan langsung satu persatu ke semua orang di pusat-pusat keramaian, ada yang dikirim lewat pos bersama surat penawaran, ada juga yang diletakkan di tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis dengan harapan akan ada orang yang mengambil dan membacanya, ada juga yang bagiin brosur dengan melihat tampilan luar orangnya dulu, baru deh didekati untuk ditawari ngeliat brosurnya, dan masih ada juga yang benar-benar menyebarkan brosur dengan arti sebar yang sebenarnya dari gedung tinggi maupun sambil berkendara dengan mobil tanpa memperhatikan ada orang yang membacanya atau tidak dan jumlah brosur yang tersedia. Meski teknologi digital berkembang pesat di Indonesia, namun aku rasa brosur masih akan menjadi salah satu senjata pemasaran yang cukup tajam.
Kupu-kupu, aku yakin banyak
orang yang menyukai makhluk cantik ini. Eh cantik atau ganteng ya? Tentu saja
yang aku maksud adalah kupu-kupu beneran dan bukan kupu-kupu malam. Aku punya
kebiasaan jika ada kupu-kupu yang masuk ke rumah pasti akan aku pegang dan
kemudian aku keluarkan dari rumah. Sepertinya hal itu kemudian semacam menjadi
kebiasaan, baik itu di rumah, di kantor atau bahkan ketika aku sedang bertamu
di rumah atau kantor orang lain.
Kalau ada yang tanya apa
alasannya biasanya aku menjawab, kasian nanti malah gak bisa keluar rumah,
mentok di kaca, di makan cecak atau nanti pingsan trus mati di deket kaca atau
jendela terus diurai sama semut-semut dalam rumah. Tapi kemudian kemaren aku
inget, alasan awal kenapa aku sering melakukan hal tersebut. (penting ya? Pentinglah
mumpung masih inget :p)
Dulu waktu masih tk dan sd
gitu sering sama temen2 main nangkepin capung atau kupu-kupu yang biasanya
banyak di pagi dan siang hari di taman depan rumahku. Tapi abis itu biasanya
dilepasin lagi, meski kadang malah di kasih buat makan anak ayam di kandang belakang
rumah. Hehehe. Beberapa temenku bahkan ada yang meminta orang tua nya untuk
mengawetkannya. Sampai suatu waktu, dah kelas 5 atau 6 sd kayaknya, waktu lagi
main di halaman belakang rumah, nemuin kupu-kupu yang ukurannya lumayan besar
yang lagi nemplok di papringan kata orang jawa, atau di pepohonan bambu. Bisa
dibilang kupu-kupu di luar kandang paling besar yang pernah aku lihat sepanjang
hidupku. Bentang sayapnya hampir sama dengan panjang kotak sepatu ku yang waktu
itu masih ukuran 36 kalau gak salah. Warnanya dominan coklat, dengan paduan
coklat tua, coklat muda, putih dan hitam. Kurang lebih mirip gambar berikut.
Karena saking terpukaunya,
kupu kupu itu pun aku tangkap dan tak masukin dalam kotak sepatu milik kakakku
yang terlihat cukup besar dan lebar, yang kemudian aku lobangi buat saluran
udara, serta aku pasangi plastic transparan di bagian penutupnya agar kupu kupu
nya terlihat dan aku tunjukin ke orang-orang di rumah. Kupu-kupu ini tidak banyak
berontak dan terlihat cukup tenang. Keesokan harinya, tiba-tiba makluk ini
mengeluarkan butiran-butiran bulat dengan jumlah cukup banyak dan terus
bertambah yang aku kira pup nya ni hewan.
Dua hari kemudian tiba-tiba
ulat bulu kecil-kecil yang sangat banyak keluar dari kotak sepatu tersebut. Aku
lumayan kaget, lalu kemudian inget pelajaran metamorphosis kupu-kupu di
sekolah. Ternyata kupu-kupu itu menclok di pohon bamboo di belakang rumah
karena dia mau bertelur dan menjalankan siklus hidup di alam yang harus
dijalaninya. Lalu aku kembalikan kupu-kupu tersebut ke pepohonan bambu di
belakang rumah beserta dengan ulat-ulat yang sudah menetas dari telur kupu-kupu
tersebut. Aku amati sekitar 30 menit, kemudian kupu-kupu tersebut kembali terbang
lebih tinggi. Semenjak kejadian ini, gak pernah lagi yang namanya mainan ma
serangga, kupu-kupu, capung, atau semacemnya. Apa lagi kalo liat kupu-kupu yang
mati di kaca jendela rumah terus semut-semut mengerumuni, rasanya sedih liatnya.
Mungkin semenjak kejadian-kejadian
tersebut, kalau ada kupu-kupu yang masuk rumah maupun kantor yang gak bisa
keluar dari ruangan biasanya aku coba bantu keluar. Meskipun kata orang tua sih
kalo ada kupu-kupu masuk rumah berarti mau ada tamu. Lha terus tamunya siapa? Ya
kupu-kupu itu. Hehehe. Waktu aku coba googling tentang kupu-kupu berukuran
besar ternyata ada yang bilang itu bukan dari family kupu-kupu tapi dari jenis
ngengat. Nah jadi judul postingannya berhenti nangkep kupu-kupu atau ngengat
ya? Hehehe. Yang pasti sebagai makhluk hidup kita hidup saling berdampingan dan
tidak mengganggu satu sama lain, karena mungkin kita sebagai manusia yang banyak mengganggu hidup mereka.
Path, social media yang sedang
populer di Indonesia ini, sepertinya memiliki user yang terus bertambah setiap harinya. Aku
sendiri sudah membuat akun di Path sejak setahun yang lalu dan cukup aktif ku
gunakan dibanding social media yang lain. Situs jejaring sosial ini hanya memperbolehkan
penggunanya memiliki teman atau kerabat sebanyak 150 orang saja. Hal ini menjadikan akun
dari Path terkesan lebih eksklusif dan menjaga privasi para penggunanya. Selain
itu, kelebihan path dalam hal privasi pengguna tidak memungkinkan pengguna yang
tidak disetujui untuk mengakses akun yang ada. Tidak adanya kolom iklan dan
promosi lainnya menjadikan Path lebih terfokus kepada pengguna sendiri. Path sendiri masih difokuskan
untuk penggunaan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, belum untuk pengguna
PC desktop. Sehingga tampilannya cukup simple dan sederhana.
Path pada awalnya adalah aplikasi yang khusus
untuk pengguna iPhone, namun telah dikembangkan untuk dapat dipakai oleh
pengguna Android. Bahkan kini pengguna Windows Phone bisa menikmatinya dengan
hadirnya Path untuk Windows Phone. Cara kerjanya mirip dengan cara kerja Twitter dan Instagram.
Penggunanya dapat secara cepat dan aman mengirimkan foto yang diambil dengan
menggunakan kamera smartphonenya, serta tidak terganggu dengan tag
dari pihak lain seperti yang sering dialami pengguna faceook. Path memang terasa
cukup berat ketika koneksi internet Anda tidak lancar. Jadi pastikan memilih koneksi Wi Fi atau memilih operator seluler di wilayah
Anda yang memiliki koneksi internet yang cukup baik, sehingga ketika mengunggah sesuatu ke
Path dan melihat timeline akun Path Anda akan terasa lebih mudah dan lancar.
Jika kebanyakan orang yang
memiliki akun Path hanya memperbolehkan temen atau keluarga yang akrab dan
dekat kesehariannya dalam jaringan pertemanan di Path, aku menggunakan Path
sedikit berbeda. Yaitu hanya untuk keluarga atau teman-teman memang ku kenal
cukup baik atau malah baru kenal yang memiliki akun Path namun jarang ku temui
atau jarang bertemu karena kesibukan maupun perbedaan wilayah yang cukup jauh.
Sedangkan untuk kelurga atau teman-teman ku yang sering bertemu kesehariaannya,
malah tak ada dalam jaringan pertemanan di akun Path ku. Untuk yang sering
ketemui dalam kesehariannya aku lebih suka interaksi dan komunikasi langsung
atau menggunakan social media yang lain seperti twitter, facebook, dan aplikasi
messenger seperti Whats Up, BBM ,Line, dan semacamnya.
Fitur yang paling aku suka
adalah bisa langsung share ke twitter, facebook, dan foursquare dan bisa
disetting dengan mudah sehingga memudahkan untuk share informasi atau untuk
eksis di beberapa social media sekaligus. Sayangnya belum bisa langsung ke
Gplus. Aku juga menyukai fitur terlihat (the viewer of your post). Fitur ini memberikan
pengguna informasi atas berapa banyak dari pengguna lain yang telah melihat
momen yang diunggah pengguna. Setiap pengguna yang telah melihat momen yang
diunggah akan terlihat di bagian khusus dan dapat diakses oleh setiap pengguna.
Selain itu, jika salah satu teman di akun Path kita
mengunjungi profil kita secara lengkap, akan ada notifikasi langsung ke perangkat
ponsel kita. Fitur ini mengingatkan pada fitur di friendster. Apalagi konsep
awal ku bersosial media adalah soal silaturahmi, menunjukkan kalau aku masih
ada di dunia ini, kita memperhatikan dan diperhatikan, dan bagaimana kondisi
teman kita di luar sana yang jarang bertemu atau bagaimana kesehariannya.
Sehingga aku banyak referensi informasi berbagai hal dan juga kondisi pribadi
mereka. Selain itu ada juga fitur-fitur lain di Path yang bisa kita manfaatkan
seperti :
Profil
Fitur Profil memungkinkan
pengguna Path untuk mengatur tampilan dari halaman Path. Selain dapat mengubah
gambar yang menjadi gambar profil, pengguna juga dapat mengubah gambar dari
latar belakang halaman Path pengguna. Selain mengubah gambar, pengguna juga
dapat menyambungkan setiap momen yang diunggah. Path dapat mengunggah momen
dari pengguna ke dalam beberapa jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Foursquare, Tumblr dan Twitter
dan kini bahkan wordpress.
Mengunggah Foto dan Video
Fitur lain dari Path adalah
foto dan video di mana pengguna dapat mengunggah foto dan juga video untuk
berbagi dengan pengguna lain. Proses pengunggahan foto dapat melalui proses
edit terlebih dahulu dengan filter foto yang tersedia. Filter fotonya tidak
terlalu buruk dan terbilang lumayan. Untuk unggahan video, pengguna dapat
mengunggah video yang ada dengan batas waktu tertentu. Mengunggah foto dan
video dapat dilakukan dengan mengambil data yang tersedia di dalam telepon
seluler ataupun mengambil foto dan video baru.
Mengunggah Lokasi
Path memungkinkan pengguna
untuk membagikan lokasi berada dengan pengguna lain. Fitur ini dapat tersambung
dengan jejaring sosial Foursquare apabila pengguna memiliki akun di jejaring
sosial tersebut. Penandaan lokasi dilakukan dengan GPS yang terdapat
di dalam perangkat seluler pengguna dan mengakses data dari lokasi yang tersedia
melalui Foursquare.
Musik, Film, Buku
Pengguna Path dapat
membagikan musik yang sedang mereka dengar, film yang sedang ditonton, atau
buku yang sedang dibaca oleh pengguna sendiri kepada pengguna lainnya. Data
dari musik, film, dan buku dapat diambil dari arsip Path sendiri. Pengguna
terlebih dahulu mencari judul dari lagu, film, dan buku yang diinginkan dan
kemudian dipilih untuk dibagikan dengan pengguna lain.
Mengunggah Status
Fitur ini memungkinkan
pengguna untuk mengunggah status yang diinginkan dengan menggunakan huruf serta
emoticon yang ada. Fitur-fitur Path ini dapat dilakukan secara bersamaan dalam
satu post.
Tidur
Fitur ini menandakan bahwa si
pengguna sedang tidur dan dapat menghitung jangka waktu dari saat tombol tidur
ditekan sampai tombol bangun ditekan kemudian. Pada saat mode tidur sedang
aktif, pengguna tidak dapat mengakses halaman Path sebelum tombol bangun
ditekan. Apabila pengguna mengaktifkan fitur ini maka akan muncul status tidur
di halaman pengguna sendiri dan pengguna lainnya. Demikian pula halnya apabila
tombol bangun ditekan kemudian.
Mengirim Pesan Kepada
Pengguna Lain
Fitur ini merupakan salah
satu fitur terbaru Path di mana pengguna dapat mengirim pesan secara pribadi
kepada pengguna lain. Pengguna yang akan menerima pesan haruslah terlebih
dahulu menjadi teman dari pengguna. Pesan pribadi ini dapat menggunakan huruf, emoticon maupun
stiker yang dapat didapatkan dari fitur belanja.
Komentar
Fitur ini memungkinkan
pengguna untuk mengunggah komentar untuk setiap momen dari pengguna lain yang
telah menjadi teman. Fitur komentar dapat digunakan untuk setiap jenis momen
yang ada seperti foto, status, musik, dll.
Emosi/ Emoticon
Fitur ini memungkinkan
pengguna untuk menyatakan emosi yang merupakan tanggapan dari setiap momen pengguna
lain dengan emoticon yang ada. Emosi/Em oticon yang dapat dipilih adalah
“senyum”, “berkerut”, “terkejut”, “tertawa”, dan “suka”. Setiap emosi yang
dipilih oleh pengguna lain atas momen yang diunggah akan terlihat pada momen
tersebut.
Belanja
Fitur belanja merupakan fitur
yang diluncurkan oleh Path yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh stiker
yang dapat digunakan dalam mengirim pesan. Selain stiker, fitur belanja juga
menyediakan beberapa pilihan saringan untuk foto dan video. Hampir setiap
stiker dan filter yang tersedia dalam fitur ini merupakan produk berbayar.
Path sempat menjadi kontroversi di Indonesia
beberapa waktu yang lalu karena perusahaan Bakrie group memutuskan berinvestasi
di Path. Hal ini menimbulkan berbagai reaksi, terutama akibat image perusahaan
Bakrie yang cukup buruk di mata sebagian pihak masyarakat Indonesia akibat
kasus lumpur Lapindo yang hingga kini tak kunjung usai dan banyak merugikan
banyak pihak. Tidak sedikit pengguna yang kemudian membuang aplikasi ini dari
smartphonenya sebagai wujud protesnya karena Path mengijinkan anak perusahaan
Bakrie Group berinvestasi di Path.
Seperti halnya social media lain, beberapa orang mencoba menggunakan Path sebagai tempat untuk jualan barang-barang dagangannya secara exclusive namun apakah efeknya terhadap penjualan cukup baik, aku sendiri belum mencobanya. Namun kemungkinan bisa, jika produk yang dijual memang memiliki target market yang sangat sempit dan fokus dengan maksimal hanya 150 member maka kemungkinan Path bisa digunakan untuk bisnis. Atau menjadi media komunitas tertentu yang terbatas dengan member yang maksimal hanya 150 orang, maka Path kemungkinan besar masih bisa digunakan menjadi media penghubungnya. Namun, dalam waktu dekat, Path merencanakan untuk menambah maksimal jaringan pertemanan setiap akunnya menjadi 500 orang. Kita tunggu saja. Aku pikir yang penting adalah digunakan untuk sesuatu hal yang positif dan bermanfaar positif bagi bagi penggunanya akan lebih baik.
Referensi : wikipedia.org
Paket
internet XL yang tersedia saat ini cukup beragam. Namun memilih yang sesuai
dengan kebutuhan butuh kejelian tersendiri. Untuk beberapa bulan terakhir, aku
lebih suka menggunakan paket internet perdana XL 11 Gb meski yang real untuk 24
jam cuma 1 Gb, sisanya cuma bisa dipake jam 12 malem sampe 12 siang. Lumayan cocok
buatku yang suka download pada waktu weekend. Tapi dari pengalaman pake
beberapa operator, rata-rata paket kuota memang memiliki kecepatan download
& upload dan stabil dari pada paket unlimited, yang pada kuota tertentu,
kecepatannya akan turun drastis. At least lebih fair karena kuota abis ya udah
gak bisa di pake lagi. Dan biasanya aku gonta-ganti dengan chip operator lain
di modem yang kugunakan, karena kebutuhan berinternetku memang cukup tinggi per
bulannya karena tarif regular internet XL bisa dibilang relatif mahal.
Untuk
perangkat smartphone utama yang aku pakai, aku pun pakai XL yang kuota 1,5 Gb
perbulan. Karena di daerah tempat ku biasa ngider sinyal 3G atau HSDPA nya
cukup stabil. Lagi pula paling abisnya gak pernah sampai 1,5 Gb per bulan. Untuk
informasi tentang tarif paket internet XL terbaru bisa mengakses website resmi
XL dan kemudian memilih paket yang sesuai. Setelah memilih paket internet XL
untuk penggunaan di PC atau laptop, lalu setting internetnya di modem jika Anda
baru pertama kali menggunakan paket internet XL. Berikut cara setting internet
XL pada modem yang Anda gunakan.
1.Pastikan USB
modem anda sudah terpasang di PC atau laptop dengen benar dan sudah terpasang kartu chip XL yang sesuai dengan paketan yang diinginkan.
2.Lalu menginstal atau menjalankan software modem bawaan yang
digunakan, seperti misalnya Mobile Partner. Jika modem yang digunakan
belum compatible dengan OS PC yang digunakan atau harus menggunakan driver atau
software bawaan terbaru, bisa mencari updateannya dengan bantuan searh engine
favorit Anda. Jika sudah ada, langsung saja buat profil baru.
3.Jika
sudah terinstal jalankan software modem tersebut.Lalu buat profile baru di modem anda untuk kartu XL
4.Kemudian pada menu bar bagian atas dijendela aplikasi modem tersebut pilih Tools
>> Option >> Profile Management dan masukkan data settingan.
Yaitu :
Profile Name: XL
APN: xlunlimited
Access Number: *99#
User Name: (Kosongkan)
Password: (Kosongkan)
Save atau simpan. Klik connect untuk mencoba menghubungkan PC dengan koneksi internet.
Pastikan koneksi XL di lokasi Anda
menggunakan modem memiliki kualitas yang baik dan stabil. Jika sinyal yang di
dapat hanya GPRS atau EDGE, dari pengalaman sih mending gak usah pake. Kecuali
Anda memiliki kesabaran tingkat tinggi untuk menunggu loading membuka browser
Anda. Sebaiknya kita setting mode 3G atau WCDMA pada modem yang digunakan namun
dengan catatan tanda 3G , HSDPA, WCDMA atau semacamnya telah ada di tempat anda
serta kartu yang anda pakai memiliki dukungan jaringan 3G atau diatasnya. Jika
Anda suka mendownload file-file besar, aktifkan sistem PING otomatis selama
koneksi internet berjalan sebagai bentuk siaga atas koneksi internet yang
tiba-tiba putus. Meski tidak menjamin tidak akan terjadi koneksi internet yang
terputus, setidaknya kita sudah berusaha. Karena biasanya pada jam prime time
pemakaian internet, kadang tiba-tiba putus. Selamat mencoba.
Bulan Maret lalu, aku diajak
untuk mengikuti acara gathering yang diadakan salah satu distributor printer di
Indonesia. Agendanya adalah acara meeting dan gathering selama dua hari. Acara
ini dihadiri oleh pada store manager dan owner sebuah grup bisnis retail
printer di Indonesia. Acaranya diadakan di Pondok Wisata Umbul Sidomukti di daerah sekitar Bandungan, Jawa
Tengah. Tempat ini sudah cukup terkenal di Bandungan di salah area dengan ketinggian yang termasuk paling tinggi di daerah tersebut dengan akses jalan yang cukup sempit agar bisa sampai ke area tersebut. Pemandangan, fasilitas,
dan suasananya sangat cocok untuk refresing kantor, keluarga, maupun bersama
pasangan tercinta.
Terdapat penginapan dengan beberapa jenis kamar yang jumlahnya tidak terlalu banyak, desain kamarnya pun cukup luas dan nyaman tanpa AC karena sudah dingin, terdapat area untuk outbond dengan berbagai jenis permainan, ruang meeting yang cukup menampung private meeting kantoran, dan kolam pemandian dengan desain yang unik. Kolam pemandian dan area permainannya terbuka untuk umum, jadi lumayan rame kalau weekend. Sayangnya beberapa fasilitas kurang terawat dan perlu peningkatan lebih baik lagi supaya pengunjung lebih nyaman. Over all lumayan lah buat refreshing. Apalagi waktu itu semua biaya akomodasi dan transportasi kami dah ditanggung sponsor, jadi dinikmati aja, Hari pertama full acara diskusi, makan-makan, presentasi, dan
review bisnis sampai tengah malem. Menginap satu malam dan esok harinya baru
acaranya santai, main di area permainan, dan menikmati fasilitas yang ada di tempat tersebut. Berikut
beberapa foto-foto yang sempat diabadikan di Pondok Wisata Umbul Sidomukti lewat ponsel.
Di Indonesia, ada beberapa seri printer laser yang dijual cukup terjangkau dengan harga yang mendekati printer tinta atau inkjet di kelas entry level, bahkan dijual dengan harga relatif murah bahkan ada yang harganya di bawah satu juta rupiah khususnya untuk printer laser monokrom single function. Meskipun harganya cukup murah, kualitas cetaknya tetap terjaga dan mudah penggunaannya sehingga cukup popular di kalangan pengguna printer laser di berbagai institusi dan menjadi rekomendasi para pengguna printer laser terutama printer laser monokrom (black & white) A4 di kelas entry level. Karena untuk seri printer laser paling murah, memang hampir disemua principle printer diisi oleh printer laser monokrom, bukan printer laser warna. Printer laser yang relatif terjangkau tersebut antara lain :
1.HP LaserJet P1102
Printer ini merupakan printer laser ukuran terkecil dari HP yang beredar di Indonesia. Dengan membawa nama HP sebagai market leader printer laser di Indonesia, printer ini cukup sukses di pasaran Indonesia. Terdapat dua varian utama yaitu HP LJ P1102 dan P1102W. Perbedaan utama mencoloknya ada pada fitur konektivitas P1100W yang lebih baik dengan fitur nirkabel/ wireless-nya. Meskipun bukan lagi tergolong printer baru, seri ini masih banyak didapati di berbagai pusat penjualan printer laser di tanah air. Printer ini dijual dengan harga di kisaran Rp 900 ribuan hingga 1 jutaan rupiah.
Kecepatan mencetak printer laser monochrome ini terbilang lumayan, yaitu mencapai 19 ppm (page per minute) dengan mode letter dan 18 ppm dengan media kertas A4. Tempat kertasnya mampu menampung hingga 150 lembar kertas dan kualitas cetaknya juga cukup mumpuni dengan teknologi HP FastRes 600, HP FastRes 1200 resolusi cetaknya mampu mencapai 1200 x 600 dpi . Terdapat fitur HP Smart Install yang dapat memudahkan dalam menginstal printer langsung dari kabel USB dalam waktu sekitar satu menit ketika printer terkoneksi dengan komputer Windows. Jadi tidak memerlukan driver dari cd atau dvd. Printer laser ini memiliki kapasitas toner sampai dengan 1.600 halaman kertas (Standard 5% coverage area cetak)
2. Canon LBP 6000
Printer laser monokrom ini rata-rata dijual dengan harga satu juta hinga 1,3 jutaan rupiah. Canon Laser Shot LBP 6000 merupakan salah printer laser terkecil di jajaran printer laser Canon yang beredar di Indonesia. Dengan dimensi 359 x 249 x 198 mm, printer ini memiliki berat sekitar 5 kg. Canon LBP6000 hadir dengan desain yang simple, compact dan kecil, sehingga memungkinkan untuk digunakan pada ruang kerja yang terbatas. Printer laser monokrom ini tersedia dalam dua varian warna yaitu hitam dan putih. Printer laser ini menggunakan cartridge 325 dengan page yields standar 1.600 halaman (Standard 5% coverage area cetak) atau sama dengan cartridge 85A yang digunakan pada HP LJ P1102 jika Anda menggunakan toner compatible.
Warming up printer ini ketika dinyalakan cukup cepat. Printer ini hanya membutuhkan waktu 10 detik untuk proses warming up, dan membutuhkan 7,8 detik untuk melakukan pencetakan pertama. Meskipun varian printer laser Canon di Indonesia tidak sebanyak printer inkjet nya, printer laser ini memiliki kualitas yang tergolong mumpuni, dengan resolusi cetak yang mampu mencapai 1200 x 600 dpi. Canon LBP6000 menanamkan fitur Driver CAPT 3.0 yang dapat mengambil alih proses konversi data pencetakan dari printer ke komputer, sehingga kinerja printer menjadi lebih cepat. Penghematan efisiensi energi hadir dengan teknologi Canon Fixing On-demand dimana hanya membutuhkan daya sebesar 1.6W pada modus siaga dan sebesar 1.3W dalam mode sleep.
3. Fuji Xerox Docu Print P215b
Fuji Xerox Docu Print P215b merupakan salah satu dari jajaran printer laser monochrome terkecil yang beredar di Indonesia. Dengan berat 4,6 kg dan dimensi fisik dimensi 358 x 197 x 208 mm, printer ini termasuk printer yang ringan di kelas printer laser monokrom. Printer ini membutuhkan warm up sekitar 25 detik ketika dinyalakan. Resolusi cetak Xerox P215b ini yaitu 1200 x 1200 dpi. Meskipun ukurannya kecil, printer laser ini memiliki tempat kertas yang mampu menampung hingga 150 lembar kertas. Bahkan printer ini pun mampu mencetak kertas berukuran A4 dengan kecepatan mencapai 24 ppm. Printer ini dijual dikisaran harga delapan ratus hingga sembilan ratus ribuan rupiah.
Bentuknya yang compact dan kecil merupakan salah satu hasil dari tekonologi SLED (Self Scanning Emite Diode) yang dikembangkan Xerox. Teknologi ini juga didukung DELICS (Digitally Enhanced Lighting Control Imaging System), yang diklaim memiliki kontrol terintegerasi yang lebih presisi dari semua elemen pemancar cahaya dengan chip berperforma tinggi. Sehingga teknologi ini memberi kemungkinan akan ukuran printer laser yang lebih kompak tanpa mengorbankan kualitas hasil cetak. Printer ini cocok digunakan untuk konsumen rumahan karena ukurannnya yang terlihat mungil, praktis, dan tidak memakan ruang. Serta bagi mereka yang ingin mencoba menggunakan printer laser. Printer Fuji Xerox P215b juga cocok digunakan oleh UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam mencetak dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Printer Xerox DocuPrint P215b memiliki 2 varian toner cartridge yaitu standar capacitu dengan page yield hingga 1.000 dan high capacity-nya dengan page yield 2.200. (Standard 5% coverage area cetak).
4. Brother HL-1110
Bentuk printer nya terlihat kecil, namun memiliki kualitas cetak cepat untuk penggunaan di kelas SOHO (small office and home office). Desain fisiknya yang compact & simple, membuat printer ini mudah di tempatkan diberbagai sudut ruangan kantor atau rumah Anda. Control panelnya terletak di bagian depan printer dan terlihat sangat sederhana. Dengan processor 200 Mhz dan berat printer 4,5 kg, Brother HL-1110 memiliki ukuran dimensi 340 x 238 x 189 mm. Duty cycle nya mampu hingga 1800 halaman perbulan.
Printer laser monokrom Brother HL-1110 membutuhkan sekitar 10 detik untuk cetakan pertama sejak printer ini dinyalakan. Printer ini mampu mencetak dengan kecepatan hingga 20 ppm atau sebanyak 20 halaman per menit dengan kertas mode letter dan 21 ppm dengan kertas mode A4. Resolusi cetaknya mampu mencapai 600 x 600 dpi berkat teknologi Elektrophotographic Laser technology dengan mode pencetakan monokrom kertas A4. Printer ini dijual di pasaran dengan harga tujuh ratus hingga delapan ratus ribuan. Standar toner cartridgenya memiliki page yield hingga 1.000 halaman dengan standard 5% coverage area cetak monokrom. Sedangkan drum unitnya mampu bertahan hingga 10.000 halaman, artinya paling tidak drum unitnya akan diganti setelah 10 kali tonernya diganti.
5. Fuji Xerox Phaser 3155
Printer yang memiliki dimensi fisik 360 x 389 x 230 mm dan berat sekitar 7,46 kg ini hanya membutuhkan waktu warming up kurang dari 9 detik, tergolong cukup cepat untuk ukuran printer laser monokrom. Paper tray Fuji Xerox Phaser 3155 mampu menampung hingga 250 lembar kertas. Kecepatan dan kinerja merupakan hal utama yang ditawarkan produk printer laser Fuji Xerox Phaser 3160. Printer laser ini mampu mencetak dokumen di kertas berukuran A4 dengan kecepatan 24 ppm. Duty Cycle maksimal perbulannya hingga 12.000 halaman
Printer Fuji Xerox Phaser 3155 mengutamakan kualitas dan efisiensi, dimana memiliki kecepatan tinggi dalam mencetak. Bentuk printer yang tidak terlalu besar, namun memiliki kualitas cetak cepat untuk penggunaan di kelas SMB (Small Medium Business). Meski pun murah, namun kemampuannya cukup mumpuni. Desain fisiknya yang compact & simple serta ukurannya yang terbilang kecil, membuat printer ini mudah di tempatkan diberbagai sudut ruangan kantor atau rumah Anda. Hasil cetaknya mempunyai resolusi sampai dengan 1200 x 600 dpi. Bahkan Fuji Xerox sudah menerapkan Quick Fuser Technology pada seri printer ini sehingga waktu pemanasan printer tergolong cukup cepat ketika kita menghidupkan printer ini untuk dioperasikan. Printer ini memiliki kapasitas cetak hingga 2.500 halaman (Standard 5% coverage area cetak).
Kecepatan cetak masing-masing printer ini tergantung pada isi dokumen yang dicetak, jenis kertas yang digunakan, dan settingan pada masing-masing printer. Beberapa printer-printer di atas memang bukan printer seri baru, bahkan cenderung sudah cukup lama beredar di pasaran namun masih cukup mudah didapatkan di pasaran printer di Indonesia. Kemungkinan besar karena tingkat penjualannya yang masih cukup baik dan harganya yang sangat terjangkau dan karena seri printer penggantinya yang baru dengan range harga yang sama pun belum beredar di Indonesia. Harga sewaktu-waktu bisa berubah karena kita tahu sendiri fluktuasi dollar dan rupiah yang masih relatif belum stabil. Consumable printer tersebut bisa dibilang gampang-gampang susah, namun untuk wilayah perkotaan masih cukup mudah, ada pilihan cartridge toner OEM atau original, cartridge toner compatible, cartridge toner remanufaktur, dan tentu saja refill tonernya. Untuk ketersediaan stock dan update harga terbaru dari masing-masing printer tersebut, Anda bisa menghubungi atau mengunjungi toko-toko printer terdekat di kota Anda. Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda yang sedang mencari printer laser monokrom murah namun kualitas dan kecepatan cetaknya tetap terjaga.