Mouse Wireless Logitech M185

Monday, June 02, 2014

Mouse ini merupakan mouse wireless pertama yang aku punya semenjak mengenal komputer. Biasanya selalu memakai mouse konvensional berkabel seadanya. Waktu masih aktif pakai PC, belum pernah punya mouse yang usianya bisa bertahan lebih dari 1 tahun. Karana biasanya cuma beli yang murah dan terasa nyaman di tangan aja, dulu belum terlalu memikirkan ketahanan maupun merek, karena aku sering main game PC yang mengharuskan banyak klik dan scroll. Jadi beli yang murah maupun agak mahal tetep aja cepet rusak, karena klik, klik, dan klik terus. Sampai akhirnya agak awet punya mouse waktu udah pakai laptop.

Mouse Wireless Logitech M185 yang aku punya berwarna biru dan aku pasangkan dengan laptop yang biasa ku gunakan sehari-hari. Dalam paket penjualannya terdapat Mouse,  nano receiver ,1 baterai AA, dan user guide. Mouse ini pemberian dari atasanku, jadi aku gak tahu harga pastinya. Tapi pernah aku coba cek, tahun lalu dijual dengan harga kurang lebih sekitar 110-130 ribu. Kalau gak salah ini seri mouse wireless Logitech yang paling murah. Udah setahun lebih aku pakai dan belum ada tanda-tanda kerusakan kecuali baterai bawaan yang sudah diganti. Seperti yang sudah dicantumkan dalam bahasa marketingnya, batere ber-alkaline bawaannya bisa bertahan kurang lebih setahun, dan batere bawaan mouse Logitech M185 yang aku pakai, bertahan hingga 13 bulan. Lalu, sempat sengaja aku tes batere AA biasa, namun hanya bertahan 1 mingguan dan akhirnya aku belikan batere ber-alkaline dengan brand yang sudah cukup ternama di Indonesia.


Awalnya agak kurang nyaman dan kurang ngegrip pakai mouse ini, karena agak licin dan ukurannya agak kecil dibandingkan mouse-mouse berkabel yang aku pakai sebelumnya. Tapi kemudian karena terbiasa, jadi mulai nyaman. Karena ternyata ada seri Logitech lainnya yang ukurannya lebih kecil dari seri ini. Jadi kini aku bilangnya pas lah. Meski klik kanan dan kirinya terasa seperti mudah patah, namun masih cukup nyaman dan cukup responsif. Mousenya terasa ringan sehingga cocok untuk mobilitas yang lumayan tinggi dan tidak terlalu memakan banyak tempat jika diletakkan dalam tas. Meski klik kanan dan kirinya terasa seperti mudah patah, namun masih cukup nyaman dan cukup responsif. Di dalam mouse, disebelah batere, terdapat tempat untuk meletakkan nano receivernya sehingga bisa mencegah biar gak gampang ilang. Build materialnya memang terasa seperti plastik mudah patah, namun beberapakali sempat terjatuh, tetapi tidak ada bagian yang patah atau rusak, hanya tutup batere yang mungkin lepas. Garansinya 1 tahun resmi dari Logitech (katanya sih).

Pemakaiannya cukup mudah, tinggal colokin nano receivernya ke port USB di pc atau laptop kemudian geser tombol on/off di bawah mouse ke mode on, otomatis mouse sudah bisa digunakan tanpa harus menggunakan driver. Katanya sih ada juga sleep mode-nya waktu lagi idle tapi tidak ada penandanya seperti pada Logitech M235 yang menggunakan penanda lampu kecil. Nano receiver bawaannya (Logitech Unifiying Receiver) sudah support untuk digunakan sebagai receiver hingga 6 perangkat wireless sekaligus di konektifitas wireless 2,4 Ghz. Aku sudah mencobanya di PC yang aku gunakan, meski hanya dengan menghubungkannya dengan sebuah keyboard wireless Logitech. Namun harus diinstall dulu software gratis Logitech Unifiying kemudian dideteksi satu persatu perangkat wireless yang ingin dihubungkan melalui nano receirver tersebut. Jadi lebih simple dan tidak perlu banyak nano receiver yang menancap di port USB laptop atau PC kita. Sampai sekarang mouse ini masih ku gunakan untuk dipasangkan dengan laptopku. Karena untuk pakai browsing, aplikasi desain dan pengolahan gambar, menggunakan mouse tetap lebih responsif dibandingkan hanya menggunakan touch pad pada laptop. Seri mouse ini sepertinya sudah mulai agak sulit ditemukan karena sepertinya sudah digantikan dengan seri penerusnya dengan desain dan range harga yang kurang lebih sama. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

0 comments