Akhir pekan lalu, secara mendadak ada urusan di Surabaya jadi mendadak juga cari tiket kereta dan hotel secara online untuk hari minggu. Akhirnya aku pilih naik kereta karena dah lama gak naik kereta dan juga kalo biar tempat penitipan kendaraannya yang masih cukup aman dan terjangkau. Naik kereta Sancaka Solo-Surabaya, berangkat pagi sampai sana siang. Sampai di stasiun, kemudian nanya-nanya angkutan ke arah hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Aku pesan kamar standar satu malam di Tunjungan Hotel Surabaya. Kenapa pilih hotel ini? karena dari dulu pas ke Surabaya pengen aja ke Tunjungan Plaza yang pernah mendapat predikat salah satu mall terbesar di Indonesia. Tapi dulu ya, kalo sekarang gak tau deh. Dan letak lokasinya dekat hotel Tunjungan tentu saja. Meskipun ternyata begitu sampe Surabaya ada hotel lain yang juga lokasinya sangat dekat dengan Tunjungan Plaza. Pikirku juga hotel sebelah mall gede, nyari makannya gampang, ada tempat buat jalan-jalan dan mungkin bisa sambil nonton di bioskop karena kemaren pengen nonton How To Train Your Dragon 3. 

Hotel ini letaknya tidak terlalu jauh dari stasiun Gubeng, cuma 10 menit naik ojek dari Gubeng. Bisa juga naik taksi dari stasiun. Kalo untuk ojek online dan taksi online ada di depan stasiun Gubeng. Jadi jalan keluar dulu ke luar stasiun bagian depan. Sampai di hotel dari luar terlihat hotel ini sudah cukup berumur bangunannya dan kental dengan nuansa oriental di bagian lobby nya. Lalu berjalan masuk ke loby disambut security nya dengan ramah. Ada juga karaoke dan restaurant di lantai bawah. Sampai di meja resepsionis, senyum mbak nya resepsionis agak kecut, mungkin abis kena omel atasannya. hehehe. 

Karena masih jam 1 siang, aku nanya apakah dah boleh check in dan masuk kamar, karena standarnya jam 2 siang baru boleh check in dan ternyata boleh. Ngasih ktp buat di copy dan diminta kasih deposit uang. Trus dikasih kunci kamar 2 buah lalu aku naik lift ke atas. Mungkin karena baru pertama kali mungkin ya, makanya dimintain deposit. Dapat kamar di lantai 5 atau 6 aku lupa. Yang jelas satu lantai dengan lokasi kolam renang. Aku minta kamar yang menghadap jalan raya, malah dikasih yang menghadap ke gedung telkom disebelahnya. Sampai depan pintu kamar, agak spooky nuansa lorongnya tapi ya mungkin karena pencahayaan dan warna interiornya dan yang bikin kesel dua kunci yang dikasih, gak ada yang bisa dibuka. Jadi si resepsionis lupa kali ya buka akses pintunya. Mau balik ke lantai bawah males, jadi aku minta tolong sama mbaknya yang lagi beres-beres kamar sebelah. Kemudian dia kontak bagian resepsionis. Itu pun nunggu sekitar 10 menit depan pintu sampai akhirnya pintu bisa dibuka. 

Kemudian aku masuk dan liat kondisi kamar ternyata kamarnya cukup besar dengan interior dan furniture yang tampak sudah berumur. Aku pilih kamar 1 bed ukuran doube bed yang ternyata cukup nyaman. AC nya model nya AC central, tuas pengaturannya ada di sebelah kanan tempat tidur. Meskipun sudah keliatan berkarat namun masih bisa digunakan untuk mengatur AC di kamr. Kamar mandinya cukup besar dan kamar standarnya ini dah ada bath up nya jadi bisa buat berendem. Nah, berhubung aku belum mandi dari pagi (harap maklum, stasiun balapan jauh dari rumah hehehe) sekitar jam 2 an siang aku masuk kamar mandi baru sadar ternyata belum ada handuk, keset, maupun handuk tangan yang tersedia. Kayaknya bagian cleaning service nya lupa.


Aku telpon ke resepsionis tapi gak nyambung-nyambung dari telpon yang ada di kamar hotel. Lalu aku coba telpon ke nomor cleaning service 2 kali akhirnya ada yang angkat, dan aku bilang kalo handuknya belum ada. Setelah nunggu sekitar 20 menit kemudian baru ada yang ketok pintu nganter handuk. Itu pun cuma handuk 1 pcs yang dianter. Keset kamar mandinya gak ada. Atau baju handuk yang biasanya kita dapet kalo nginep di hotel yang ada bath up nya pun gak ada. Berarti mereka gak ada sistem check listnya mungkin. Tapi ya sudahlah. Mau gimana lagi, aku gak mau rusak mood ku aja dengan banyak complain. 

Lalu abis mandi aku menuju area kolam renang di hotel ini. Angin di area kolam renang ini lumayan kenceng. View dari sini lumayan, yang satu ke arah kota Surabaya, yang satu ke arah gedung di belakangnya yang tinggi banget. Tapi gak istimewa viewnya, masih banyak hotel di jawa tengah yang lebih murah tapi view nya jauh lebih baik. Abis dari sini kemudian aku menuju ke Tunjungan Plaza yang berada persis di sebelah hotel. Coba naik lift yang beda dari naik ternyata hotel ini ada lift kaca yang view nya Tunjungan Plaza dan hotel di seberangnya. Unik si kayak di mall, cuma sayangnya jalannya lambat banget.


Setelah capek jalan-jalan di Tunjungan Plaza, makan dan cari camilan kemudian aku balik ke hotel pas magrib. Di luar ternyata hujan deras dan berlangsung sampai aku tidur malam tu hujan gak berhenti juga. Padahal niatnya mau motret long exposure kota Surabaya dari hotel, tapi ujan. Ya wis ngemil di kamar hotel sambil nonton film dari saluran tv kabel yang tersedia dengan kaki yang pegel karena abis jalan di Tunjungan Plaza. Bangun pagi badan lumayan seger. Kemudian siap-siap packing lagi karena ada janji jam 9 pagi. Setelah selesai packing lalu berendem air panas di kamar mandi.  Kemudian bersiap dan akhirnya check out. Gak ambil sarapan karena memang pesen kamarnya tanpa paket sarapan supaya bisa cari makan di luar. Itu aja si pengalamanku menginap di Tunjungan Hotel Surabaya. Kalau misal ke Surabaya lagi kayaknya mau coba hotel lain aja terutama yang view kota Surabaya nya oke. Semoga bermanfaat.

Minggu lalu untuk kedua kalinya aku kembali menginap di salah satu hotel syariah di Pekalongan, yaitu Hotel Amira Pekalongan. Hotel ini terletak di tengah kota Pekalongan, tidak jauh dari alun-alun utama Pekalongan. Sebelumnya aku pernah menginap di hotel ini sekitar dua bulan yang lalu bersama rekan-rekan kerja ku untuk urusan pekerjaan di daerah kabupaten Batang. Waktu itu kami memilih hotel ini karena ratenya masuk ke budget yang siapkan dan cukup terjangkau apalagi bukan di weekend atau hari libu. Jika ada keperluan di pusat kota Batang, menurutku lebih baik menginap di daerah Pekalongan, karena pilihan hotelnya lebih banyak dan lebih modern. Mungkin jika di pusat kota Batang yang paling mending cuma Hotel Sendang Sari. Itu pun menurutku masih mending cari di Pekalongan aja, jika waktu tempuh sekitar hampir 30 menit tidak menjadi masalah. 

Waktu itu kami menginap di hotel Amira memilih kamar superior standarnya. Sedangkan kali ini aku menginap di kamar deluxe dengan kingsize bed dengan kamar yang lebih luas dan ranjang yang lebih besar. Aku sendiri ke Pekalongan untuk bertemu teman ku yang aku memang berjanji untuk ketemu dari beberapa minggu sebelumnya. Jadi aku cuma nginep sendirian di kamar ini untuk satu malam. Aku sudah pesan hotel ini secara online beberapa hari sebelumnya. Yang aneh adalah entah kenapa, untuk pilihan kamar plus sarapannya gak ada untuk hari itu di aplikasi travel yang aku pakai. Aku sempet mikir apa tukang masaknya lagi pada libur karena habis tahun baruan. hahaha. Tapi kemudian waktu aku cek in, resepsionisnya katanya biar rate nya bisa sedikit turun dan lebih bersaing. Jadi kalo mau sarapan tinggal tambah biaya makan atau bisa pesan makanan di room service. 

Kebetulan aku ke Pekalongan ini naik motor, itung-itung sambil touring karena aku dah lama gak touring cukup jauh. Touring santai sambil kalo laper ya berhenti. Butuh waktu sekitar 4 jam perjalanan karena cukup santai dan kadang berhenti tuk isi bensin dan sarapan. Sampai di Pekalongan diajak temenku nongkrong di cafe gitu kemudian mengunjungi beberapa tempat juga di Pekalongan sampai sore. Abis maghrib aku baru masuk hotel untuk check in. Ruang parkir hotel Amira di basement bisa dibilang tidak terlalu luas. Bahkan parkiran motornya dah penuh, cuma memang keamanannya cukup baik. Di sebelah hotel ini, ada rumah besar yang sepertinya sudah dibeli pihak hotel yang bisa untuk parkir. Mungkin untuk jangka panjangnya untuk perluasan hotel. Mungkin ya.

Sampai di pintu masuk kita akan disambut bell boy yang bukain pintu dan menyapa dengan Assalamualaikum, sampai di resepsionis juga akan disapa lagi Assalamualaikum. Para pegawainya prianya pakai baju koko dan celana sunnah sedangkan untuk wanitanya pake hijab syar'i dengan ramah menyambut tamu. Adem liatnya, bahkan dari raut wajah mereka terlihat bersinar, tampak seperi muslim yang taat beribadah, jadi pengen ngajakin taaruf #eh. Kemudian aku cek in, karena sudah pernah menginap di hotel ini, aku pun tidak perlu mengisi data tamu, karena datanya masih tersimpan. Setelah itu dikasih kamar di lantai 6 atau 7 gitu aku agak lupa dengan view mengarah ke timur, arah matahari terbit. Sampai pintu kamar yang terbuka kita akan disambut lantunan suara tafsir Al Quran dari televisi, dan juga kitab suci Al Quran dan terjemah, serta seperangkat alat solat untuk ikhwan dan akhwat yang bersih dan wangi di lemari dekat pintu yang bisa kita gunakan untuk ibadah.

Kamarnya sedikit lebih banyak perabotannya dibanding yang versi standar dengan karpet yang wangi dan tata cahaya yang membuat nyaman untuk beristirahat. Suasananya gak kalah lah sama hotel bintang 4 yang pernah aku inapi. Sayangnya channel tv nya sangat sedikit. Jadi ya gak banyak pilihan kalo lagi mager di kamar. View dari jendala pun cukup menarik, pagi harinya kita bisa melihat matahari terbit dan pemandangan sekitar kota Pekalongan dari atas. Di roof top hotel ini terdapat sky lounge yang terbuka untuk umum dengan view yang cukup baik. Pas malam harinya naik ke atas banyak tamu hotel keturunan arab dan china yang lagi nongkrong dan ngobrol. Yang paling menarik adalah waktu aku tanya ke resepsionis kenapa gak ada kolam renang di hotel ini, jawabannya adalah ya karena ini hotel syariah. Terus aku mikir, mak jleb ... hahaha ... iya juga ya. Mungkin memang seharusnya kayak gini. Tapi aku berharap kalo hotel ini diperluas lebih baik membuat jacuzzi di kamar hotelnya yang private dengan view kota Pekalongan atau mengupgrade kamar mandinya dengan bath up. hehehe. 

Tidur ku cukup nyenyak disini malam itu, lebih nyaman dari kamar standar twin bed nya dan aku suka view kamar yang ke arah matahari terbit meski ya cuaca pantura memang kadang ya kayak gitu deh. Siang harinya kemudian aku check out dari hotel, resepsionis nya kalo dari dari pagi sampe sore yang jaga akhwat. Jadi ya agak seger liatnya. Hahaha. Alhamdulillah. Oya, kalo bawa mobil mending kunci mobilnya di kasih ke resepsionis ada semacam valet parking disini yang sebenernya untuk mempermudah mereka mengatur parkir. Kemudian aku pun menuju parkir di basement dan sepeda motor ku yang cukup makan tempat parkir motor ini, sudah dipindahkan dan diatur lebih rapi lagi. Lalu manasin motor kemudian cuss ke rumah temenku. Itu aja si pengalaman ku menginap di hotel syariah ini. Kalo balik lagi ke Pekalongan mungkin pengen coba hotel lain atau mungkin balik nginep di Amira lagi. Semoga bermanfaat.