Candi Cetho Karanganyar

Wednesday, October 01, 2014

Dari niat iseng pagi-pagi hari minggu yang lalu, membuatku ingin mengunjungi beberapa tempat wisata kabupaten karanganyar di daerah sekitaran Tawangmangu. Sebenernya rencananya cuma pengen mampir ke car free day nya Karanganyar dan nikmati sate kelinci di Tawangmangu. Namun kemudian kepikiran untuk mencoba ke obyek wisata candi yang ada disana. Salah satunya adalah Candi Cetho yang terletak di area perbukitan. Candi ini katanya adalah candi hindu dengan lokasi tertinggi yang ada di Jawa Tengah. Candi ini kini menjadi obyek wisata yang terbuka untuk umum meski candi ini juga masih digunakan untuk prosesi ibadah umat hindu. Aku masih bingung yang bener itu candi ceto atau candi cetho, ya pokok e itu lah yang aku maksud, hehehe. 


Untuk menuju kesana dari kota Surakarta, kita bisa mengikuti petunjuk arah yang ada di beberapa titik sepanjang jalan Solo-Tawangmangu. Meskipun petunjuk arahnya benar, namun jangan percaya dengan keterangan jarak yang tercantum. Karena lebih jauh dari yang tertulis dipetunjuk arah tersebut. Ini pertama kalinya aku mengunjungi candi tersebut, jadi cuma modal ngikutin petunjuk arah dan bertanya kepada penduduk setempat. Ternyata arahnya sama dengan arah ke Kedai Teh Ndoro Dongker dan perkebunan teh Kemuning. Jadi masih agak inget-inget dikit karena pernah kesana. Namun setelah Kemuning, aku sama sekali belum tau. Jadi sempat bertanya ke penduduk setempat untuk mengarah ke Candi Cetho. Dari Kemuning ternyata jaraknya masih jauh. Jalan berliku dan menanjak menjadi tantangan sendiri disana. Akses jalannya pun tidak terlalu mulus. Banyak titik-titik kerusakan jalan yang harus diwaspadai para pengendara. 


Pemandangan sepanjang perjalanan kesana menjadi hiburan sendiri. Apalagi udara yang sangat sejuk. Yang pake motor, jangan lupa jaketnya dan bensin diisi full tank. Yang pake mobil mending AC nya dimatiin aja, dan buka jendalanya. Namun untuk pengendara mobil harus waspada karena jalan tidak terlalu lebar dan banyak tikungan tajam dengan pinggiran jurang karena memang area ini cukup tinggi di perbukitan perkebunan teh. Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini. Tapi entah kalo bus ukuran sedang, tinggal keberanian supirnya dan kondisi bus juga. Papasan juga bakal agak sulit. Kalo mobil travel meskipun yang agak panjang masih bisa kok. Perjalanan aku tempuh hampir 2 jam dari Palur. Ketika hampir sampai, jalanan menanjak yang cukup miring dengan jalan dalam kondisi rusak harus kita lewati sebelum sampai ke area parkir di Candi Cetho yang dikelola penduduk sekitar. Setelah memarkirkan kendaraan kita berjalan menuju anak tangga ke candi cetho. Sebelum memasuki area candi, kita akan melawati portal retribusi untuk masuk ke area wisata. Kemudian, sebelum menaiki tangga kita akan diminta untuk menggunakan semacam kain yang dipakaikan dipinggang yang nanti dikembalikan setelah turun dari candi dan membayar seikhlasnya. 


Di kawasan candi kita akan melihat pemandangan ke arah kota Karanganyar dan Solo yang terlihat sangat kecil karena kebetulan cuaca cukup cerah. Karena katanya si biasanya berkabut, apalagi kalo musim hujan. Candi ini lebih terlihat seperti pura. Aku sendiri kurang memperhatikan sejarah tempat ini, karena aku lebih menikmati udara dan pemandangan disini yang cukup bikin refresh. Candi ini memiliki beberapa area lokasi yang bertingkat yang masing-masing katanya menunjukan makna sendiri. Jadi dari anak tangga di pintu masuk sampai ke lokasi yang paling atas, pengunjung akan menaiki tangga ke masing-masing bagian. Aku paling suka arsitektur gapura anak tangganya yang terlihat unik. Aku cukup banyak ngambil gambar dengan kamera yang aku bawa. Mungkin karena masih pagi, jadi pengunjungnya belum terlalu banyak. Semakin siang, ternyata makin banyak pengunjung yang datang baik itu wisatawan domestik maupun dari luar Indonesia. 


Selain candi, di sisi kiri candi terdapat gerbang menuju area pedagang yang menjual merchandise dan makanan yang mengarah ke tempat petilasan kalo gak salah, yaitu pura Dewi Saraswati yang katanya tukang photo disana, arca Dewi Saraswati ini merupakan pemberian dari Kabupaten Gianyar, Bali . Dan juga sekitar beberapa ratus meter dari pura ini ada candi kecil yang namanya candi ketek. Namun aku tidak menuju kesana, karena aku dah cukup lelah. Karena aku masih ada target setelah dari candi ini aku juga pengen langsung ke candi sukuh. Dan ternyata candi cetho ini juga merupakan salah satu akses pendakian ke Gunung Lawu, jadi pos penjaga pintu masuk pendakian Lawu yang ada di area candi Cetho ini. Yang jelas tempat ini bisa jadi refrensi kalo mau cari udara pegunungan sambil menikmati pemadangan kebun teh sambil menikmati arsitektur unik Candi Cetho buat yang tinggal di sekitaran Solo Raya. Semoga bermanfaat. 




You Might Also Like

2 comments