Libur lebaran kemaren aku mudik ke Lampung selama hampir dua
minggu. Cukup banyak kegiatan yang aku lakuin selama mudik kali ini. Dari acara
silaturahmi keluarga, liburan sejenak, beres-beres rumah mama, dan juga ada
beberapa urusan pekerjaan yang aku selesaikan disana. Salah satunya adalah
jalan-jalan ke pantai. Selain jalan-jalan dadakan ke pantai Mutun bareng sanak
saudara, keesokan harinya aku pun mencoba mengunjungi pantai yang sedang
menjadi favorit para pemburu senja di sekitaran Bandar Lampung, yaitu Pantai
Sebalang di Tarahan, Lampung Selatan. Aku sendiri kurang tau apa arti nama
Sebalang dan kenapa diberi nama pantai Sebalang.
Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari Kota Bandar
Lampung, bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi sekitar 1 jam, yaitu di Tarahan
yang masih berbatasan dengan Bandar Lampung, meskipun sudah masuk wilayah
Lampung Selatan. Letaknya tidak terlalu jauh dari jalan utama Trans Sumatra
yang biasa dilewati kendaraan dari pelabuhan Bakauheni ke Bandar Lampung. Cukup
dekat dari jalan tanjakan Tarahan yang terkenal dengan pemandangan lautnya.
Kalau dari Bandar Lampung, sebelum pos polisi di tanjakan Tarahan, ada papan
nama jalan masuk ke proyek PLN (PLTU) di kanan jalan. Ikuti saja jalan tersebut
kemudian sampai persimpangan jalan, ambil ke kanan, kalau ke kiri ke arah pemukiman
warga. Ikuti jalan tersebut akan sampai ke pantai Sebalang dengan garis pantai
yang cukup panjang.
Jalan masuk ke pantai Sebalang kondisinya masih kurang baik,
masih jalan tanah belum beraspal. Mungkin karena masih jadi akses keluar masuk
truk-truk proyek PLN didekat pantai ini. Jadi ya yang bawa kendaraan harus
sangat hati-hati ketika menyusuri pantai ini dengan kendaraan yang dibawa.
Sesekali bertemu dengan truk proyek maupun petugas yang lalu lalang di pantai
ini. Di awal masuk area lokasi pantai ini ombaknya masih cukup kuat sehingga
ada tulisan di larang berenang di area tersebut. Namun begitu kita susuri
sampai ke arah dermaga PLTU, maka air semakin tenang. Sepertinya dari jauh
sudah ada pemecah ombaknya untuk membantu pembangunan dermaga PLTU ini. Jadi di
area ini banyak anak-anak yang berenang maupun bermain air. Belum ada portal
resmi tiket masuk ke area ini. Jadi sebenernya gratis. Tapi ada sekelompak
bocah-bocah yang membuat portal dari bambu, dan nongkrong disitu sambil minta
uang masuk. Tapi biasanya yang model gini cuma masuk kantung pribadi. Waktu aku
lewat pun waktu aku buka helm mereka gak berani minta. Muka gue serem kaliya. Hehehe.
Jadi ya udah lewat aja. Di pinggir pantai ini ada beberapa warung dan kafe yang
udah berdiri. Persewaan ban buat berenang juga ada. Tapi gak semuanya buka. Toilet umum juga ada, cuma agak jauh dari
bibir pantai. Pasir pantainya putih, sayangnya banyak sampah berserakan.
Aku sendiri berangkat jam 3 sore dari rumah dan sampai di
pantai ini jam 4 sore. Kemudian duduk di bawah pohon sambil menikmati suasana
pantai meski matahari masih cukup terasa panas teriknya. Sampai sana isinya ya
anak-anak dan orang tuanya yang sedang berenang maupun cari ikan kecil, atau
sekedar foto-foto. Sore itu air laut sedang surut, jadi banyak yang berjalan
menyusuri pantai. Pukul 5 sore aku pun mulai menyiapkan tripod dan masuk ke air
dan ke salah satu spot favorit di pantai ini. Yaitu ada beberapa pohon mangrove
dan akarnya yang terlihat fotogenik ketika masuk dalam frame foto, apalagi
ketika langit mulai menguning ketika matahari mulai terbenam. Semakin sore,
pantai ini malah semakin ramai, banyak orang yang menikmati senja disini dan
juga mengabadikan momen disini.
Memang si, di sekitar Bandar Lampung tidak
banyak pantai yang menawarkan pemandangan matahari terbenam, kebanyakan
matahari terbit. Jadi wajar pantai ini kelak bisa menjadi salah satu pantai
favorit untuk menikmati senja. Apalagi lokasinya yang cukup strategis. Tinggal
bagaimana nanti pantai ini dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Terutama
jangan sampai merusak pemandangan dan ekosistemnya. Karena sudah cukup rusak
karena pembangunan disini. Semoga ada program penghijauan kembali. Aku cukup
banyak mengambil gambar di pantai ini sekitar jam 06.15 aku pun kemudian pulang
ke rumah untuk beristirahat. Cukup puas maen ke pantai ini, nanti kalo mudik
lagi aku pasti pengen ke pantai Sebalang lagi. Semoga bermanfaat.