Bermula dari adanya beberapa urusan pekerjaan di kota Semarang, akhirnya aku cari hotel untuk menginap disana beberapa waktu yang lalu. Karena ada beberapa tempat yang harus aku datangi di siang hari dan malam hari untuk urusan kerjaan kantor. Aku ke Semarang bersama seorang rekan kerja ku. Hanya saja kami punya urusan yang berbeda disana, kecuali untuk jadwal pertemuan malam harinya memang sama. Agenda utama kami adalah pertemuan di salah satu tempat di daerah Jl.Gadjah Mada Semarang pada malam hari, jadi cari hotel yang tidak jauh dari area tersebut. 

Sehari sebelumnya cari-cari hotel secara online untuk area Semarang dan kemudian pilihan jatuh ke MG Suite Hotel Semarang. Dapat harga tidak sampai 300 ribu rupiah untuk kamar business room twin bed nya, tanpa breakfast seperti biasa karena pengen sarapan yang khas Semarangan. Biasa lah cari yang harga murah namun tetap fasilitas semaksimal mungkin. Hahaha. Pesan lewat situs pemesanan hotel online seperti biasa, karena ada diskon untuk membership. Lokasi pastinya sendiri kami belum tau hanya mengandalkan Google Map. 

Keesokan harinya kami berkendara ke Semarang, kemudian mampir ke kantor distributor Semarang. Sekitar jam 2 siang kami menuju arah simpang lima lalu Jl.Gadjah Mada dan sempat terlewat untuk jalan masuk ke hotelnya karena ternyata memang masuk gang. Padahal gedung hotel nya memang cukup tinggi dan terlihat dari jauh. Pantesan ada yang bilang, MG Suite Hotel ini adalah Masuk Gang Suite Hotel, hahaha. Lalu kami menuju hotel melalui jalan kecil tersebut yang berjarak sekitar 50 meter dari jalan gadjah mada. Dari tempat parkir kemudian menuju lobby yang ternyata hotel ini sebenernya adalah apartemen juga dengan kamar yang sepertinya cukup banyak. 

Ada satu orang security disana, dan untuk area resepsionis hotel ada di lantai 6, bukan di lobby lantai bawah. Sampai disana disambut dengan ramah, kemudian diminta isi administrasi dan membayar uang jaminan 100 ribu rupiah. Jangan lupa untuk mendaftarkan kendaraan yang dibawa ke resepsionis supaya tidak dikenakan tarif perjam dan lebih mudah untuk keluar masuk parkiran hotel. Kami minta 2 kunci kamar, tadinya gak dibisa kata mas nya yang resepsionis yang cowok. Terus ada resepsionis yang cewek muncul, lalu kami minta kunci kamar 2 buah dan dikasih. Kami minta kunci 2 karena setelah cek in, rekan ku harus keluar lagi karena ada janji, sedangkan aku mau tidur hehehe. Jadi biar kalo dia pulang ke hotel gak perlu aku jemput di lobby resepsionis dan dia bisa naik turun lift dengan lebih mudah dan praktis. 

Sempet nanya ke mereka apa kepanjangan MG. Ternyata MG Suite adalah kepanjangan dari Mutiara Garden Suite. Gedung ini memang berkonsep hotel dan apartemen dan masih satu blok dengan hotel MG Setos di sampingnya, namun mengincar segment yang berbeda. Jadi nama lengkap hotel ini sebenernya MG Suite Hotel & Apartment. Kami dapet kamar di lantai 11. Lalu kami menuju kamar lewat lift. Untuk mengaktifkan lift harus swipe kunci kamarnya, karena lift hanya berhenti di lantai sesuai kamar inap nya dan juga area restoran. Seperti rata-rata umumnya hotel yang berkonsep gabung dengan apartemen. Sampai di kamar, aku agak kaget karena kamarnya cukup luas. Gak nyangka kalo harga kamarnya yang paling murah ukurannya segini. Jadi hotel ini lebih mirip kamar model apartemen yang disewakan. Fasilitas dalam kamar cukup lengkap, bisa dilihat di gambar ya. Ada juga balkon nya, namun dikunci karena alasan keamanan si katanya. Kalo mau buka harus ijin ke resepsionis. Fasilitas Wi-Fi nya entah kenapa tidak terlalu lancar. Kadang putus nyambung.  

Di bawah sofa, ada extra bed sebenernya, namun digembok, kemungkinan ya harus bayar untuk buka gemboknya. Jadi kalo misalnya buat 4 orang, kamar ini masih cukup lega. Jendela di balkon cukup besar,  sedangkan di area tempat tidur agak kecil. Toilet dan kamar mandi nya di ruangan yang terpisah, jadi ada beberapa daun pintu di area kamar mandi dengan model pintu geser. Sayangnya ada satu pintu yang kadang buka sendiri, kalo gak di kunci. Pencahayaan di tiap bagian ruangannya cukup lengkap. Di dua buah TV LED di kamar ini. Dan yang aku suka adalah motif tulisan pada ruang tidur dan juga view dari kamar hotel ini, terutama pada malam hari dan pagi hari. Aku cukup banyak ambil foto dari jendela kamar hotel ini dengan kameraku. Ada juga fasilitas gym, spa, dan kolam renang di hotel ini tapi tidak di rooftop, hanya di bawah, di sebelah parkiran untuk kolam renangnya. Tapi gak sempet nyoba karena pagi harinya, abis subuhan tidur lagi, kemudian bangun dan sekitar jam 8 cek out. Terus sarapan kemudian balik untuk berangkat ke kantor. Lumayan, at least ada perbaikan kualitas tidur meski cuma semalem, hahaha. Itu aja si, pengalaman menginap di MG Suite Hotel & Apartment Semarang. Semoga bermanfaat.      

Sepuluh tahun yang lalu waktu masih jaman kuliah di Jogja, ketika pertama kali aku berkunjung ke Simpang Lima Semarang, ada suatu niat yang aku ucapkan disana bahwa suatu hari ingin mengambil foto dari atas salah satu gedung tinggi di sekitar simpang lima untuk memotret langsung simpang lima. Karena waktu kesana aku hanya bisa mengambil foto dengan kamera poket yang aku bawa dari pinggir simpang lima. Jadi pengen lah suatu hari bisa ngambil foto dari atas. Pengennya si  dari hotel Ciputra kalo bisa. Tapi belum ada kesempatan juga. Sampai akhirnya minggu lalu aku bisa mewujudkan keinginan ini setelah sekian lama. 

Awalnya ada urusan pekerjaan di Salatiga dan Semarang menjelang akhir pekan. Kemudian karena pengen sekalian istirahat dan liburan bentar, akhirnya aku coba searching secara online tentang hotel-hotel di Semarang. Pengennya nginep di Hotel Ciputra. Tapi pas liat hotel lokasi simpang lima ternyata ada voucher bagi member situs pemesanan hotel online tersebut dalam rangka anniversary situs tersebut, jadi aku pake. Nah salah satu hotel yang bisa dipesan dengan voucher tersebut adalah Louis Kienne Hotel Simpang Lima. Budget juga waktu itu cocok. 

Aku liat reviewnya ternyata salah satu nilai tambah dari hotel ini adalah view nya yang langsung ke simpang lima dan sekitaran kota semarang terutama dari sky pool dan sky lounge nya di lantai 23 yang kayaknya view nya lebih asik daripada dari hotel Ciputra. Louis Kienne Hotel ini pun ternyata salah satu gedung tertinggi di Semarang. Akhirnya aku pun putuskan untuk menginap di hotel ini sambil berniat untuk istirahat dan memotret simpang lima dari ketinggian. Aku juga menghubungi sepupuku yang suka jalan-jalan untuk ikut menyusul ke hotel, biar ada temen ngobrol dan jalan-jalan di Semarang. 

Setelah selesai urusan kerjaanku dan solat jumat di Masjid Agung Jawa Tengah, aku pun menuju hotel tersebut yang terletak di area Simpang Lima Semarang. Cukup mudah untuk menemukan hotel ini karena gedungnya yang tinggi dan ada tulisan besar di atasnya. Kalo bingung juga masih bisa cari lewat google map. Bagitu sampai hotel disambut oleh security kemudian masuk ke area parkirnya yg tidak terlalu luas dan agak pendek. Dari parkiran ini aku jadi tau karena ternyata hotel yang dibuka di awal tahun 2016 ini juga gabung dengan apartemen Louis Kienne atau apartemen W/R (Warhol Resident). Karena ada lift yang terpisah untuk tamu hotel dan juga penghuni apartemen. Jangan lupa untuk mendaftarkan kendaraan yang dibawa ke resepsionis ketika check in kalau gak pengen bayar biaya parkir per jamnya. 

Waktu check in, aku meminta kamar yang twin bed dan dapet yang di lantai 8. Dari data waktu pesan hotel ini, hanya ada dua pilihan jenis kamar di hotel ini, yaitu kamar deluxe single bed dan deluxe twin bed beserta paket sarapannya atau tidak. Karena badan emang udah lelah, lalu aku menuju kamar untuk tiduran sejenak lalu sepupuku datang. Kami kemudian ngobrol ngalor ngidul sambil nonton tv kabel dengan pilihan channel yang cukup banyak. Kamarnya cukup minimalis dan elegan, gak terlalu beda jauh dengan kamar hotel di grup hotel fave atau amaris. Namun sedikit lebih panjang dan furniturenya lebih sedikit lebih banyak. Fasilitas hotel ini cukup lengkaplah. Ada juga fasilitas free shuttle bus dengan Mercedes Benz Sprinter yang menghubungkan hotel Louis Kienne Simpang Lima, Louis Kienne Pandanaran dan juga Mall Paragon Semarang. Yang agak gak nyaman buatku yaitu di kamar mandinya, karena ruang mandi showernya tidak ada pembatas penuh atau pintu dengan bagian wastafel-nya. Sehingga setelah mandi hampir semua bagian lantai kamar mandi menjadi basah. 

Rencana awalnya pengen berenang sore hari sambil menikmati pemandangan matahari terbenam, sayangnya hujan cukup lebat terjadi dari sore hingga malam hari. Karena mulai jenuh di kamar, malam harinya kami menyeberang jalan ke swalayan simpang lima dan mall ciputra yang berada di seberang hotel ini sambil jalan-jalan dan juga cari makan malam. Sekitar jam 9 malam kami kembali ke hotel, kemudian naik ke lantai 23 menuju sky pool hotel Louis Kienne Simpang Lima ini meski agak gerimis kecil. Di lantai 23 ini, ada sky lounge, sky pool, dan tempat fitness. Lalu kami pun mulai mengambil gambar dari berbagai sudut di lantai ini. Hanya ada beberapa orang kemaren disana yang kebanyakan adalah penghuni apartemen. Kami berada disini hanya duduk dan mengambil gambar sambil menikmati pemandangan lampu kota Semarang hingga jam 11 malam. Karena area ini memang hanya dibuka hingga jam 12 malam, kecuali ada acara khusus kata salah satu karyawan di sky lounge tersebut. 

Besok paginya, kami bangun sebentar untuk sarapan, kemudian sepupuku tidur lagi. Aku tidur cukup pulas karena memang cukup nyaman suasananya. Lalu aku mulai memanfaatkan internet di hotel yang cukup cepat ketika pagi hari hari dan lumayan bisa download beberapa serial film. Sekitar jam 9 pagi kami kemudian naik lagi ke lantai 23 untuk berenang dan menikmati pemandangan kembali. Tapi entah kenapa, pemandangan malam hari nya menurutku lebih indah dibandingkan pagi atau siang harinya dari area ini. Beberapa tamu hotel juga masih ada yang berenang. Setelah selesai kemudian kami pun bersiap untuk check out sekitar jam 11 siang lalu nemenin sepupuku yang pengen ke Lawang Sewu. Cukup puas lah sebenernya nginep disini. Kalo hotelnya si aku pikir gak terlalu special. Cukup buat numpang tidur. Para karyawannya cukup ramah dan membantu. Tapi view yang ditawarkan memang special. Dan akhirnya keinginan aneh lama ku itu akhirnya sempat aku wujudkan. Semoga bisa bermanfaat.