Mira, Eka, dan Sumber Kencono atau kini lebih dikenal dengan Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu, bukanlah nama asing bagi penduduk sekitaran Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, terutama bagi mereka pengguna moda transportasi bus. Armada-armada perusahaan otobus tersebut biasa lalu lalang di Magelang - Jogja - Solo - Surabaya atau Semarang- Solo – Surabaya setiap hari selama 24 jam. Ada satu lagi sebenernya, bus Mandala yang diakuisisi PO Handoyo jurusan Bandung-Solo-Surabaya atau Purwokerto-Solo-Surabaya kayaknya, namun armadanya belum sebanyak Mira, Eka, dan SK. Bus-bus dari armada tersebut terlihat cukup lumayan bagus dan cukup terawat secara fisik, dan terlihat sekali saling bersaing dalam bisnis otobus ini. Eka dan Mira sendiri merupakan satu group. Yang membedakan Mira merupakan bus yang melayani di kelas ekonomi dan ekonomi AC / patas AC, sedangkan Eka di kelas bus Eksekutif. Meskipun menurutku Eka masih jauh dari kata bus eksekutif, lebih mirip standar bus Patas AC seat 2-2. Sedangkan Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu (SK) masuk ke segmen yang sama dengan Mira. Kerennya lagi, denger-denger bahwa armada-armada ini punya teknisi di pull bus yang bekerja secara shift selama 24 jam untuk mengatasi masalah teknis yang terjadi selama jam operasional. Tapi entah bener entah gak.
Bisa dibilang penduduk yang dilewati armada-armada ini cukup beruntung dan cukup dimanjakan karena tidak repot-repot nyari angkutan umum bus AKAP selama 24 jam. Karena di daerah kelahiranku di Lampung, dulu waktu masih jaman sekolah sampe sekarang, kalo mau naik angkot dari Sekampung-Metro hanya ada antara jam 5 pagi sampe jam 7 malam, bahkan mulai jam 4 sore jumlah angkotnya mulai jarang, bahkan sekarang lebih sepi katanya. Di Terminal Induk Rajabasa di Lampung pun yang merupakan salah satu terminal terluas di Indonesia, bus-bus yang menghubungkan kota dan kabupaten dalam satu provinsi Lampung yang luas itu pun tidak beroperasi 24 jam. Yang AKAP pun sangat sedikit yang mau masuk terminal sampe malam hari, karena kesan banyak pungli dan rawan kejahatan masih belum hilang di benak masyarakat atau memang keadaannya mungkin masih demikian.
Dari dulu aku lebih suka menyebut bus-bus dengan armada yang banyak itu (Eka, Mira, SK, dan Mandala) dengan nama The 24 Hours Le Mans Le Ngebis, karena dulu para penumpangnya kebanyakan cowok, apalagi kalo malem dan bus ini beroperasi 24 jam. Hampir tiap 15-30-45 menit pasti ada armada salah satu perusahaan bus ini yang lewat di trayek yang mereka lewati. Dan kalo soal kecepatan, bus-bus ini tak diragukan lagi dan terkenal cukup memiliki manuver-manuver tajam yang bisa bikin kaget pengendara di jalan serta terkadang supir-supir bus ini suka beradu kecepatan atau mungkin memang kejer setoran dan timer. Jadi inget balapan 24 Hours Le Mans Perancis. Lho. hehehe
Aku lebih sering menggunakan jasa armada bus-bus tersebut dari Solo-Jogja dan sebaliknya. Pertama kali dulu naik bus ekonomi Sumber Kencono dari depan RS Moewardi Solo sampe Jembatan Janti Jogja akhir tahun 2008 malam hari sekitar pukul 22.00 - 23.00 WIB, dan itu masih menjadi rekor waktu tempuh tercepat dalam pengalaman ku sering bolak balik Jogja-Solo lewat jalan darat, yaitu 48 menit. Mungkin karena lagi sepi jadi bisa secepat itu. Bahkan lebih cepat dari pada pake kereta Prameks yang biasanya sekitar 60 menit. Kalau pengalaman naik bus Mira paling cepet 65 menit sekitar awal tahun 2012 dari Terminal Giwangan ke Kartosuro jam 8-9 malem. Kalau naik bus Eka paling cepet 75 menit dari Giwangan ke Kartosuro sekitar jam 6-7 malam. Sayangnya aku belum pernah naik armada bus-bus ini sampe Surabaya.
Pada pagi hingga sore hari, bus-bus ini berhenti pada titik-titik lokasi tertentu yang biasa digunakan untuk ambil penumpang. Hal ini bertujuan agar bus-bus ini tidak mengambil penumpang yang menjadi lahan bagi bagi bus-bus jarak dekat yang beroperasi pagi hingga sore. Beberapa titik lokasinya, (untuk selain yang di agen bus atau terminal bus) pun bisa dibilang sangat unik, jadi meskipun pada siang hari Anda mencoba naik dari pinggir jalan, bus-bus ini belum tentu mau berhenti untuk mengangkut Anda. Berbeda dengan malam hari, jika kondektur bus atau supir melihat Anda melambaikan tangan dipinggir jalan yang menjadi trayek bus-bus tersebut dan mencoba untuk naik bus tersebut, kemungkinan besar bus-bus The 24 Hours Le Mans Le Ngebis mau berhenti untuk mengangkut Anda.
Pada pagi hingga sore hari, bus-bus ini berhenti pada titik-titik lokasi tertentu yang biasa digunakan untuk ambil penumpang. Hal ini bertujuan agar bus-bus ini tidak mengambil penumpang yang menjadi lahan bagi bagi bus-bus jarak dekat yang beroperasi pagi hingga sore. Beberapa titik lokasinya, (untuk selain yang di agen bus atau terminal bus) pun bisa dibilang sangat unik, jadi meskipun pada siang hari Anda mencoba naik dari pinggir jalan, bus-bus ini belum tentu mau berhenti untuk mengangkut Anda. Berbeda dengan malam hari, jika kondektur bus atau supir melihat Anda melambaikan tangan dipinggir jalan yang menjadi trayek bus-bus tersebut dan mencoba untuk naik bus tersebut, kemungkinan besar bus-bus The 24 Hours Le Mans Le Ngebis mau berhenti untuk mengangkut Anda.
Pengalaman pertama ke Surabaya naik bus awal Maret lalu, malah aku pake jasanya bus eksekutif Rosalia Indah, kalau tidak salah ini adalah bus jurusan Cilacap- Solo- Surabaya- Blitar. Bus nya hampir sama dengan bus eksekutifnya Rosalia Solo-Jakarta. Dapat makan 1 x di Restoran Sederhana, Snack, Seat 2-2, full AC, Toilet, selimut, dan bantal. Ini pengalaman pertamaku ke Surabaya naik bus. Terakhir kali ke Surabaya, pertengahan tahun lalu naik pesawat dari Jogja, dan itu cukup merepotkan karena aku tinggal di Solo. Aku pikir ini jadi pengalaman tak terlupakan naik bus Rosalia. Karena secara gak langsung, membuat moodku yang sedang sangat buruk karena kerjaan yang sedang cukup banyak dan masalah keluarga yang sedang terjadi sebelum perjalanan ke Surabaya tersebut menjadi mood yang lebih baik.
Bermula dari menanyakan via telepon ke Rosalia Indah pusat apakah ada bus Rosalia ke Surabaya dari Solo untuk kelas eksekutif, operator pun memberikan jawaban ada, dan kursinya pun masih tersedia. Kemudian dia memberikan no telepon perwakilan rosalia indah di tirtonadi. Karena yang paling dekat dengan tempat aku tinggal. Lalu aku menelpon perwakilan yang di tirtonadi dan memesan tiket sehari sebelum keberangkatan atas namaku. Sewaktu mau membayar tiket di perwakilan Rosalia Indah, mereka sudah menyiapkan tiket atas namaku, dan ternyata aku mendapat potongan 10 ribu rupiah, jadi aku hanya membayar 65 ribu, dari tiket normal Rosalia Indah Solo-Surabaya sebesar 75 ribu rupiah karena hari itu sedang masa promo dalam rangka ultah PO Rosalia Indah. Aku dapat kursi No. 5C. Ada dua waktu keberangkatan pagi dan malam, dan tiap periode waktu pagi dan malam tersebut, ada beberapa trip yang berangkat dari Solo ke Surabaya. Aku memilih untuk waktu berangkat pukul 21.00.
Malam hari sebelum keberangkatan pukul 20.40 aku dah standby di kantor perwakilan tersebut. Pihak Rosalia bilang ada keterlambatan, karena bus yang digunakan berangkat dari Cilacap terjebak kemacetan di Prambanan. Pukul 21.15 bus datang, dapat bus dengan livery ala Jet Bus versi Morodadi Prima dengan no.3xx dan sangat terasa air suspensionnya. Pukul 21.25 bus berangkat dari Tirtonadi. Ketika masuk ke kantor pusat Rosalia Indah di Palur, ada satu penumpang yang naik. Dan ada satu lagi seorang yang naik ke bus dengan seragam komandan security kayanya. Namun, ternyata bukan pengecekan penumpang keseluruhan. Bapak tersebut datang ke tempat dudukku, kemudian dia menanyakan, “Mas Dani ya? Kursi 5C? Mas tadi yang dapat diskon tiket 10 rb? Kemudian aku bilang iya. Bapak itu kemudian bilang “Selamat anda mendapatkan hadiah souvenir dari Rosalia Indah dalam rangka ulang tahun Rosalia Indah.” Aku pun sedikit kaget dan cuma bisa bilang, terima kasih. Bapak itu kemudian turun dan bus pun melanjutkan perjalanan pukul 22.10 WIB
Para penumpang di sebelah kanan dan kiriku ikut mengucapkan selamat. Padahal dalam hati aku bilang, paling ini isinya cuma kaos. Aku pun baru tau ternyata cuma aku penumpang yang berangkat dari Solo yang mendapat potongan harga tiket busnya. Aku bertanya ke penumpang yang berangkat dari lokasi yang sama denganku, ternyata mereka tetap membayar tiket dengan harga normal. Aku pun masih gak nyangka tumben bisa cukup beruntung. Perasaanku terasa lebih lega. Aku gak nyangka hal-hal kecil seperti ini bisa bikin orang cukup senang. Mungkin inilah kenapa Rosalia dikenal karena jasa pelayanannya bukan karena kenyamanan busnya. Meskipun demikian, hal tersebut berubah jadi deg-degan karena selama perjalanan mulai Sragen, aku pun menyadari bahwa mobil ini dipacu kencang, dan bermanuver seperti naik Mira maupun Sumber Kencono. Sering rem mendadak, tidur pun terasa tidak nyenyak, karena jalan berlubang pun dilibas dengan bus yang dipacu kencang, Yang aku kaget pukul 02.45 dini hari aku dah sampai di kantor perwakilan Rosalia di dekat terminal bungur Surabaya. Padahal itu dah termasuk bus berhenti sekali untuk makan gratis di daerah sekitar Madiun selama 45 menit. Sayangnya kantor perwakilan rosalia ini sudah tutup karena dah malam, jadi cuma bisa duduk di bagian depan kantor, tak bisa masuk ke dalam meskipun hanya ingin ke kamar mandi atau musholla.
Kemudian muncul pertanyaan di benakku, apakah bus yg lain juga secepat ini? Apakah karena tidak banyak berhenti waktu tempuhnya bisa seperti ini. Apa karena jalanan tidak terlalu ramai? Padahal pengalamanku naik Rosalia Solo-Lampung belum pernah ugal-ugalan seperti ini. Sangat jauh perbedaannya ketika naik Super Executive Rosalia Indah Solo-Jakarta. Kakakku yang mau jemput pun kaget kok sudah sampai, karena dia pernah naik Eka, Mira, maupun Mandala namun tidak secepat itu waktu tempuhnya. Apakah karena pesaingnya juga bus bus yang dipacu kencang seperti Mira, Eka, SK, dan Mandala jadi sopir Rosalia Indah juga ikut arus. Mungkin juga kerena bus lain selain Rosalia, lebih sering berhenti untuk mengangkut penumpang di beberapa lokasi. Tapi aku jadi cukup mengerti kenapa sering muncul berita di media tentang kecelakaan bus-bus ini di area Jawa Timur, baik yang parah maupun yang hanya kecelakaan kecil.
Sampai di tempat kakak ku aku buka hadiah dari Rosalia tersebut, Ternyata benar isinya kaos polo shirt dengan bahan yang cukup bagus dan branding Rosialia Indah yang dibordir. Sayangnya ukuran kaosnya XXL, jadi gak mungkin aku pakai. 4 hari aku di Surabaya dan rencananya waktu pulang ke Solo mau naik bus Eka, agar tau apakah bus nya se-eksekutif yang tertulis di body bus. Namun tak terlaksana, karena aku pulang bersama ibu ku, jadi aku pilih naik kereta api eksekutif Sancaka Sore jurusan Surabaya-Jogja dan lumayan dapat tiket 100 ribu / orang. Aku gak pengen ibu ku ngerasain kejamnya manuver bus-bus 24 Hours Le Mans Le Ngebis tersebut dan agar ibu ku bisa beristirahat selama perjalanan. Waktu tempuhnya sekitar 4,5 jam dari Surabaya ke Solo.
Tapi dari hal-hal tersebut aku jadi tahu, bus Rosalia Indah kurang cocok untuk seseorang yang mendadak melakukan perjalanan di trayek-trayek tersebut. Dan harus melewati kerepotan pesan tiket dan lain-lain. Lebih cocok untuk mereka yang membuat rencana perjalanan. Sedangkan untuk bus Eka, Mira, dan SK cocok bagi mereka yang butuh armada bus jarak pendek dan jarak jauh sesuai trayek bus-bus tersebut, dan bisa langsung naik dari pinggir jalan, bisa buat yang mendadak harus melakukan perjalanan, dan bayar di atas bus, tanpa perlu repot-repot memesan tiket atau datang ke kantor perwakilan resmi dan harga tiket pun sedikit lebih murah. Masing-masing dari bus ini memang sudah memiliki pelanggan sendiri dan segmen sendiri. Namun aku harap mereka tidak melalaikan faktor keselamatan di jalan dan pelayanan terbaik terhadap penumpang tetap di nomor satu kan.
Sumber foto : website bismania