Review Motherboard MSI MAG B560M Mortar

Saturday, December 18, 2021

Setelah menentukan mau menggunakan processor Intel atau AMD, perangkat computer selanjutnya yang harus dipilih adalah motherboard. Karena ini merupakan salah satu perangkat yang sangat penting sebagai tempat nanti menempelnya processor, RAM, SSD NVME, dan VGA card yang akan digunakan dan menghubungkan berbagai perangkat computer lain nya. Setelah menentukan akan menggunkan processor Intel, aku pun mulai mencari mobo yang diperuntukan untuk Intel socket LGA 1200. Opsinya juga banyak dari berbagai range harga dan berbagai merek. Aku pernah menggunakan mobo ECS, Asrock, dan Gigabyte untuk PC yang aku gunakan untuk pribadi dan di kantor dengan rata-rata harga di bawah 1 juta rupiah. Akhirnya aku putuskan untuk cari mobo Intel dengan chipset seri B yang harganya lebih tinggi dari seri H dan masih dibawah seri Z. Pengen coba kalau mobo yang mahalan dikit awet mana dengan yang seri-seri entry level. 


Motherboard yang aku pilih adalah dari MSI seri MAG B560M Mortar bukan yang versi Mortar Wifi. Seri ini mobo kelas menengah dengan ukuran Micro ATX atau M-ATX. Sebenarnya dari dulu pengen punya PC ITX, tapi harga mobo nya cenderung lebih tinggi. Belum lagi case khusus ITX yang eye catching biasanya lumayan mahal. Tapi ini ceritanya lagi pengen mobo yang lebih tinggi dari seri H, ada 4 slot ram, dan ada slot M.2 NVMe nya. Karena plan nya nyari casing PC yang compact untuk ukuran M-ATX, jadi gak cari yang full tower atau ATX biar gak banyak ruang kosong dalam casing dan juga case nya tidak membutuhkan space yang luas di atas meja kerja di rumah. Awalnya mobo yang aku pilih adalah Asrock B560M Pro 4 dan opsi kedua adalah Asus Prime B560M, tapi kemudian setelah baca-baca review dari website luar, opsi aku ganti ke MSI B560M Bazooka dan Asrock B560M pro 4 dengan range harga antara 1,5 hingga 1,8 juta rupiah. 



Tapi waktu cari-cari motherboard di toped dapat penawaran harga bundling menarik untuk processor Core i5 11400 yang memang sudah aku rencanakan mau pake. Jadi waktu lagi nanya stok motherboard MSI B560 Bazooka di salah satu seller toped pada malam hari. Lalu chat box dijawab dan tiba-tiba ditawari mau beli paket bundling sekalian gak, karena dia ingin meningkatkan reputasi lapaknya dengan menaikan sell out dan menghabiskan beberapa stok mobo yang dia kesulitan menjualnya, akhirnya dia nawarin paket i3 atau paket i5. Kalau paket i3 nya tidak terlalu menarik tapi yang aku kaget dia menawarkan paket i5 11400 box dengan seri mobo MSI B560m Mortar yang harganya lebih tinggi dari versi Bazooka, jadi dapat penawaran B560m Mortar dengan harga B560 Bazooka. Totalnya 4,6 juta, untuk processornya 2,8 juta dan untuk mobonya 1,8 juta. Ya dah deh, pake B560m Mortar yang versi non wifi ini.Sekali-kali beli mobo agak mahal. Padahal rata-rata seller lain menjual seri motherboard ini dengan harga di atas 2,2 juta rupiah. Aku cek review mobo ini juga gak terlalu buruk, meskipun juga bukan yang terbaik di kelasnya. 



 

MSI MAG B560m Mortar ada dua versi yang terdapat internal wifi dan yang non wifi. Seri ini juga seperti versi murah dari MSI B560 Tomahawk. Karena tema warnanya sangat mirip, namun kelengkapan slot-slot bawaannya yang lebih sedikit dibanding B560 Tomahawk dan ukurannya yang lebih compact. Terdapat 4 slot ram DDR4 Dual Channel di mobo ini yang support RAM untuk overclock memory speed hingga 5066 Mhz. Terdapat 2 slot M.2, 2 slot PCI Express x16, 1 PCIe x1, dan 6 slot sataIII. Untuk konektifitasnya sudah mendukung USB 3.2 baik untuk bagian depan casing PC nantinya dan 2 slot USB 3.2 serta port type C di back panelnya. Sudah ada Display Port dan HDMI juga kalau mau connect ke monitor untuk yang VGA onboardnya. Lebih detilnya bisa cek di website resminya MSI ya. 

Salah satu yang paling menarik perhatian dari mobo ini adalah Heatsink dengan desain ala-ala militer di beberapa bagian mobonya untuk mendinginkan komponen-kompenen tertentu di mobo ini. Hal ini juga yang aku yakin membuat sebuah mobo menjadi sedikit lebih tinggi harganya dibanding yang gak pake heatsink gede. Apalagi yang mobo seri Z, kayaknya lebih dari separuh mobo ketutup sama heatsink. Katanya si, perbedaan mobo yang entry, middle, dan high level ada di chipset yang digunakan, kualitas komponen yang digunakan, kualitas sistem pendingin, jumlah slot pendukungnya, ukuran boardnya, dan tentu saja biaya marketingnya. 

Mungkin yang perlu menjadi perhatian pada motherboard ini adalah slot 1 M.2 nya yang support SSD NVMe generasi 4 x 4. Kalau kata sellernya jika slot ini diisi dengan SSD generasi 3, maka speed maksimal SSD generasi 3 nya gak akan tercapai dan pada beberapa seri SSD hanya bisa separuhnya. Tapi aku gak tau ini bener atau gak, jadi lebih baik di pasang slot 2 M.2 yang support SSD generasi 3 pada bagian bawah mobo ini agar performa SSD nya lebih maksimal jika masih menggunakan SSD NVMe M2 yang gen 3. Yang slot 1 M.2, sebaiknya diisi dengan SSD NVMe gen 4. Aku pun memang berencana memaksimalkan kedua slot M.2 SSD ini sesuai masing-masing spesifikasi. Selain itu, untuk seri RAM juga perlu diperhatikan, karena gak semua seri RAM DDR4 yang bisa dipasang di mobo ini, speednya langsung terdeteksi secara maksimal. Tergantung tipe dan merek RAM nya dan juga processor yang digunakan. Ada yang perlu pengaturan manual dengan fitur Intel XMP yang bisa disetting dari Bios nya untuk pengaturan speed RAM nya. Jika yang mau melakukan memory RAM overclock, tersedia juga fitur memory try it pada system bios nya untuk pengguna processor core i5 ke atas, baik itu gen 10 atau 11.  


Setelah selesai merakit semua part yang dibutuhkan, install windows, kemudian aku update bios nya. Banyak aplikasi dari MSI Center yang bisa kita manfaatkan untuk update bios, update driver, dan aplikasi-aplikasi bawaan mobo untuk PC, pengaturan audio, MSI Mystic Light Sync dan juga aplikasi untuk monitoring kondisi part PC maupun untuk overclock ringan. Motherboard ini aku pasangi dengan Intel Core i5 11400, RAM DDR4 16Gb Kingston Fury Beast RGB, SSD NVME PNY 500GB Gen 4.0, SSD NVME Kingston 500GB Gen 3.0, PSU Aerocool Lux 650M, Heatsink SSD Segotep M.1 di balut dalam casing PC Aerocool M-ATX Trinity Mini. Untuk saat ini rakitan PC dengan part-part tersebut, alhamdulillah sangat puas dengan performanya mengingat budget yang aku tekan semaksimal mungkin untuk part sebaik mungkin. Rencananya si next mau tambah 2 fan pc tambahan di bagian atas case, cari VGA card yang lebih bagus dari Intel UHD 730, dan mungkin di tambah RAM 2 pcs lagi. Itu aja si, semoga bisa jadi pertimbangan buat rekan-rekan yang mau rakit PC dengan mobo ini. Semoga bermanfaat.



You Might Also Like

1 comments

  1. Play Free Online Casino Games and Slots from the Best
    Play Free Online Casino Games and Slots 인카지노 from the 1xbet Best Real Money Online Casinos - KenoPintar! ✓ kadangpintar Instant Play! ✓ Free Spins! ✓ No download!

    ReplyDelete