Kenapa Pilih Intel Core i5 11400 ?

Sunday, December 12, 2021

Ketika kita mau merakit PC, processor adalah salah satu part utama yang harus kita pilih sebelum akhirnya merakit PC sesuai keinginan, sesuai spesifikasi, sesuai budget, dan sesuai dengan kebutuhan. Kenapa akhirnya pilih processor Intel i5 Core 11400 Generasi 11 ini untuk merakit PC? karena dapat budget tambahan dan ingin mencoba pakai processor Intel i5. Karena sebelumnya rakit PC untuk pribadi maupun untuk dipake di kantor, belum pernah pake processor di atas i3 maupun di atas Ryzen 3. Tadinya rencana awal hanya ingin menggunakan Intel i3 yang generasi 10 atau AMD Ryzen 3, namun karena processor AMD barangnya susah, kalau pun ada stoknya, harganya udah gak wajar, jadi opsi untuk rakit PC kentang dengan budget kere hore pasti akan lebih efisien dan optimal di processor intel dibandingkan AMD dengan perbedaan tidak terlalu signifikan pada masing-masing segment produk yang sama di tahun 2021 ini. Beda cerita nya kalau rakitnya sebelum pertengahan tahun 2020, aku lebih pilih AMD, apalagi kalau cari yang ada versi onboard Radeon Vega nya. Itu lah kenapa akhirnya ya beli Intel Core i5 generasi 11 seri terendah ini yaitu 11400 dengan vga integrated Intel UHD 730. 


Ditambah lagi, waktu cari-cari motherboard dapat penawaran harga bundling menarik untuk processor i5 ini. Jadi waktu lagi nanya stok motherboard MSI B560 Bazooka di salah satu seller toped pada malam hari. Lalu chat box dijawab dan tiba-tiba ditawari mau beli paket bundling sekalian gak, karena dia ingin meningkatkan reputasi lapaknya dengan menaikan sell out dan menghabiskan beberapa stok mobo yang dia kesulitan menjualnya, akhirnya dia nawarin paket i3 atau paket i5. Kalau paket i3 nya tidak terlalu menarik tapi yang aku kaget dia menawarkan paket i5 11400 box dengan seri mobo MSI B560 Mortar yang harganya lebih tinggi dari versi Bazooka, jadi dapat penawaran B560 Mortar dengan harga B560 Bazooka. Totalnya 4,6 juta, untuk processornya 2,8 juta dan untuk mobonya 1,8 juta. Tawaran yang sulit ditolak di tahun 2021 ini. Hahaha. 


Akhirnya seller mengupload seri produk ini, lalu aku order. Aku tau dia masih dapat laba lumayan dari transaksi ini, terutama dari processor. Dan ternyata ada cashback hampir 200 ribu rupiah untuk transaksi ini dari toped yang bisa aku pake buat beli heatsink SSD RGB. Lalu ngobrol-ngobrol di chat cukup lama, sellernya malah curhat jualan yang turun sejak pandemi corona dan produk-produk yang agak premium dia kesulitan untuk menjualnya, padahal stock nya cukup lengkap dan banyak terutama untuk komponen PC MSI dan Corsair. Dia pun sharing sedikit strategi jualan online nya dan aku sharing pengalamanku waktu mengurus official store toped. 


Selain itu, dari beberapa review yang aku liat di beberapa website luar negeri dan juga beberapa reviewer computer, seri processor ini memiliki VGA onboard Intel UHD 730 yang performanya katanya si gak beda jauh dari VGA GT730 2 GB DDR3 yang kini nongol lagi di pasaran VGA dengan harga 1 jutaan rupiah karena stock dan harga VGA kini makin ghaib. Karena aku mau rakit PC yang akan digunakan untuk kerja dari rumah dengan lancar, cepat, dan kapasitas cukup besar, bukan untuk gaming. Jadi aku pikir VGA onboard sementara ini cukup sambil nabung buat beli VGA seperti RX550 atau GTX1050, atau seri lain yang setidaknya lebih bagus dari VGA onboard. Siapa tau dapat harga cukup wajar nantinya. Meski sebenarnya processor ini banyak reviewer yang bilang tidak terlalu istimewa, namun banyak yang memberikan penilaian sebagai salah satu best value processor with onboard VGA untuk dibeli di tahun 2021 ini karena harga Ryzen 5 yang kini jauh lebih tinggi dan sebelum versi Intel generasi 12 keluar dan harganya berangsur turun.  


Pake processor yang ada vga onboard nya buatku memberikan sedikit ketenangan dalam menggunakan PC nantinya, misalnya bisa jadi menikmati proses upgrade dari onboard ke non onboard. Lalu jika tiba-tiba vga kita rusak atau vga nya kita jual, pc masih bisa jalan pake vga onboard-nya, dan gak pusing buru-buru cari penggantinya. Oleh karena itu aku pilih yang Core i5 11400 bukan yang i5 11400F. Dalam paket penjualannya kita akan dapat kemasan boxnya tentu saja, processor-nya, kipas bawaan Intel yang terlihat sedikit lebih bagus daripada bawaan i3, dan manual book yang ada stiker biru Intel. Untuk performanya, dari spesifikasi si dia pake 6 core 12 thread. Dah itu aja si yang aku tau, karena untuk urusan ini aku tidak terlalu paham, yang penting lumayan cepet katanya, karena faktor part PC yang lain juga akan berpengaruh. Untuk clock speednya, basenya 2,6 Ghz sampai dengan maksimal 4,4 Ghz. Jadi akan bervariasi di range tersebut, tergantung kebutuhan aplikasi apa yang kita buka dan perlakuan kita yang berpengaruh pada kinerja processor. Tapi aku berharap untuk penggunaan lebih dari 5 tahun nantinya, performa processor ini masih bisa mengimbangi aplikasi-aplikasi pada masa yang akan datang.  Aku pun gak ada rencana untuk overclock. 


Processor ini aku padukan dengan Mobo MSI B560M Mortar, RAM 16GB DDR4 3200Mhz Kingston Fury RGB, SSD PNY 500GB Gen 4.0, PSU Aerocool Lux 650M, di balut dalam casing PC Aerocool M-ATX Trinity Mini. Dari beberapa hari penggunaan untuk rendering video sangat lancar dan cepat, dan juga multitasking sambil rendering video, sambil upload video youtube, sambil edit corel draw beberapa tab, chrome beberapa tab, dan sambil dengerin musik bersamaan, gak ada lag dan loading lama sama sekali. Semoga PC ini tetap awet. Semoga bermanfaat. 




You Might Also Like

0 comments