Berkunjung Ke Curug Gamelan Lebak Jawa Tengah

Saturday, May 06, 2017

Weekend yang lalu tiba-tiba sepupuku berkunjung ke rumah pada malam hari karena katanya lagi bosen di kost an di Jogja. Lalu aku ajak ngobrol dan nongkrong di salah satu milk cafe di Salatiga sambil merencanakan mau pergi kemana esok harinya. Karena minggu dan senin libur, jadi coba cari tempat untuk tujuan jalan-jalan yang masih sekitaran Salatiga. Akhirnya kami putuskan untuk menuju curug lebak di Bringin, kabupaten Semarang karena cuaca beberapa terakhir sedang cukup panas jadi kami pikir enak juga kayaknya kalo ke air terjun dan liat gambarnya di instagram dan internet kayaknya lumayan. Meski belum banyak yang mengulas maupun petunjuk arah ke air terjun ini.  


Besok paginya, setelah sarapan pagi kemudian kami menuju ke arah kecamatan Bringin. Petunjuk arahnya cukup jelas ke arah Bringin kalo dari kota Salatiga. Kalo dari google map si lokasinya gak terlalu jauh dari tempat tinggalku di Salatiga, waktu tempuhnya sekitar 30 menit. Cuma modal pake google map yang ternyata meleset dan tanya-tanya warga sekitar akhirnya sampai juga setelah sempat kesasar gara-gara ngikutin google map yang ternyata kurang akurat setelah pasar Bringin. Petunjuk jalan ke air terjun ini belum terlalu banyak, tapi begitu sampai di desa Lebak akan ada beberapa petunjuk arah dan spanduk ke lokasi ini. Meski kami sempat bingung karena ternyata curug lebak, curug gamelan, dan curug grujugan ternyata adalah tampat yang sama. Masih kurang paham kenapa yang ngasih nama belum sepakat kayaknya. Hahaha.


Begitu mulai mendekati area air terjun akan ada banner MMT besar ucapan selamat datang dan gambar penunjuk ke pintu masuk curug lebak atau curug gamelan ini. Dari sini, jalan semakin sempit untuk kendaraan roda dua. Untuk kendaraan roda empat tetap lurus sampai dekat curug gamelan ini. Sampai sana sudah banyak motor yang parkir sebelah masjid dan rumah warga. Namun sudah ada yang menjaga dan mengelola. Sedangkan untuk parkir mobil masih agak jauh karena jalan menuju pintu masuk air terjun masih sempit dan harus melewati rumah warga. Untuk masuk area ini masih gratis, cukup bayar parkir di kotak yang disediakan, bukan ke anak-anak muda yang jaga parkiran. Kalo pun bayar ke mereka nanti dimasukan ke kotak tersebut. Kemudian kami turun mengikuti jalan setapak yang menurun dan sedang ada pembuatan jalan setapak baru dan tangga-tangga yang sedang dibuat.


Sampai ke area utama, ternyata curug lebak ini adalah bagian dari aliran sungai yang mengalir di desa Lebak, Semarang ini, namun ada bagian tanah yang turun disertai batuan-batuan besar dan ada cekungan yang menampung aliran air sehingga terlihat seperti air terjun, namun memang cukup tinggi. Namun aku sendiri tidak tau apakah proses terbentuknya tempat ini alami atau sudah mengalami banyak campur tangan manusia, yang penting aku cukup enjoy. Banyak anak-anak kecil berenang di bagian cekungan kecil di sungai yang mengalir ini. Sedangkan rata-rata pengunjung lain banyak berfoto di tempat ini. Sudah ada beberapa warung yang buka di pinggir sungai ini. Namun ketika aliran air sedang sangat kuat, pengunjung dilarang berenang disini. 


Kebetulan ketika kemaren berkunjung ke curug gamelan ini aliran airnya tidak terlalu deras. Namun ketika ambil foto dan melompat di antara bebatuan di tempat ini harus hati-hati karena ada juga batu yang sangat licin. Kemaren sempat melihat pengunjung yang asik berfoto namun kurang hati-hati sehingga kakinya terpeleset diantara batu di curug ini. Ada luka memar di tangan dan kakinya. Tapi untungnya lukanya tidak terlalu serius. Kami sendiri berada di air terjun ini cuma ngobrol-ngobrol sambil menikmati suasana dan mengambil beberapa foto sekitar hamper dua jam. Lalu dari sini kemudian kami iseng dan merencanakan lanjut perjalanan ke Jepara dan menginap disana. Itu aja si cerita seputar berkunjung curug gamelan atau curug lebak, di kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang ini. Semoga bermanfaat. 

You Might Also Like

0 comments