Pantai Dewi Mandapa Lampung

Monday, November 14, 2016

Sore hari kemaren mumpung masih libur, iseng pengen jalan-jalan sore nikmati suasana pantai yang gak terlalu jauh dari kota Bandar Lampung. Akhirnya coba cari-cari lokasi, akhirnya aku putuskan untuk menuju pantai dewi mandapa yang dulu dah beberapa kali lewat pintu masuknya namun belum sempet mampir. Sekitar abis ashar berangkat dari rumah yang di Bandar Lampung ke pantai tersebut. Pantai Dewi Mandapa merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang terletak di  Jalan Teluk Ratai, Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.  Aku kemaren berkesempatan mengunjungi pantai ini bersama kakakku sambil menikmati sore di akhir pekan. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam dari Bandar Lampung. 


Untuk menuju ke pantai ini sebenernya cukup mudah. Kondisi jalannya gak jelek-jelek amat. Cuma memang gak terlalu mulus. Apalagi beberapa kilometer menjelang pantai. Pantai ini terletak setelah pantai sari ringgung yang sudah cukup terkenal dan juga sebelum dermaga ketapang atau pun pantai Klara. Ikuti saja petunjuk jalan menuju pantai klara dan sari ringgung yang banyak terpasang di sepanjang jelan begitu melewati gerbang perbatasan Bandar Lampung-Pesawaran. Kemudian terus saja ikuti jalan setelah pintu masuk pantai sari ringgung, lalu setelah tampak area tambak udang, di kiri jalan ada pintu masuk dengan tulisan menuju pantai dewi mandapa yang dijaga oleh beberapa pemuda. Ikuti saja jalan tersebut, nanti akan sampai ke pantai dewi mandapa. 


Awalnya jalannya cukup halus, karena terlihat seperti baru saja diaspal, namun belum sampai area pantai. Sisanya masih jalan tanah. Untung saja kemaren datangnya tidak setelah hujan, jadi jalan tanah nya kering. Karena jika setelah hujan aku bisa membayangkan jalan tanah ke pantai ini akan sangat becek dan licin bagi kendaraan yang melewatinya. Membuat perjalanan tidak nyaman dan kendaraan akan sangat kotor. Tapi bagi yang suka adventure akan terasa lebih seru. Sebelum masuk area utama pantai kita akan melewati tanaman bakau dan pepohonon yang masih cukup rindang. Sekitar jam 4 an sore kami sampai disana. Retribusi masuk ke pantai ini 15 ribu rupiah untuk sepeda motor dan 50 ribu rupiah untuk mobil.   


Bagitu masuk ke area pantai ada tentara berseragam yang sedang berada disitu yang sepertinya menjaga atau memang cuma mampir bertemu dengan kenalannya. Pemandangan ini tidak asing karena memang beberapa pantai di daerah teluk ini merupakan area milik angkatan laut yang markasnya tidak jauh dari pantai ini. Agak kaget begitu memasuki area utama pantai ini, karena ternyata pantainya tidak seperti di pantai mutun, sari ringgung, maupun klara. Karena pantai dewi mandapa lebih mirip pantai yang sedang direboisasi. Karena hampir sepanjang garis pantai ini banyak ditumbuhi bibit pohon bakau yang masih kecil dengan warna air laut yang tidak terlalu jernih. Ombaknya tidak terlalu besar, seperti pantai-pantai lain di wilayah teluk ini, namun tidak direkomendasikan untuk berenang dipinggiran pantainya. Tapi bisa berenang di area pulau cinta di pantai ini, meski tidak terlalu luas. Untuk viewnya tetap saja enak untuk dilihat seperti halnya pantai lain di wilayah ini. 


Nama pantai dewi mandapa sendiri katanya si berasal dari pemilih tanah area pantai ini yang juga bernama dewi mandapa. Entah bener entah gak, aku juga gak ngecek. Fasilitas pendukung pantai ini sudah cukup lengkap, sudah ada toilet umum, warung-warung yang jualan makanan dan minuman, jasa perahu dan pelampung bagi yang ingin berenang maupun berkeliling di perairan sepanjang pantai. Dan tentu saja hal utama yang ditawarkan pantai ini adalah area untuk berfotonya, yaitu pulau cinta dan dermaga asamara. Dilihat namanya tentu kita sudah bisa menebak seperti apa pengunjung yang datang kesini. Namun disinilah kreatifitas pengelola pantai ini sehingga pantai ini menjadi popular di social media. Pulau Cinta sendiri merupakan sebuah pulau kecil di Pantai Dewi Mandapa yang jika dilihat dari atas maka akan terlihat berbentu love atau hati. Itulah mengapa pulau ini dinamakan pulau cinta. Untuk mencapai Pulau Cinta, kita harus melewati jembatan penyeberangan dari kayu dan melewati Gapura Mini bertuliskan "Pulau Cinta Dewi Mandapa Pesawaran". Sesampainya di Pulau Cinta, pengunjung bisa berenang dikit dan bermain-main pasir di pulau kecil ini. Kebanyakan ya pada selfie maupun wefie di area ini. 


Lokasi kedua, ada Dermaga Asmara yang merupakan papan-papan yang disusun menuju kumpulan pohon bakau di atas air yang dibuat semacam balkon. Pengunjung juga harus melewati jembatan kayu dan sebelum melewati jembatan kayu harus membayar tiket masuk dulu sebesar 5 ribu rupiah. Aku sendiri kemaren lebih banyak menghabisan waktu di area ini, karena pemandangannya lebih menarik dan lebih sepi di bandingkan Pulau Cinta. Lebih asik untuk ambil foto-foto di tempat ini. Dermaga asmara ini juga bisa menjadi asyik dijadikan tempat berkumpul bersama teman dan keluarga, bisa duduk-duduk di atas papan kayu di bawah pohon bakau, menikmati semilir angin pantai yang sejuk dan pemandangan di sekitar pantai ini. 


Kalo liat posisi pantainya, pantai ini akan lebih fotogenic lagi pemandangannya ketika matahari terbit. Namun sunsetnya juga lumayan dalam cuaca cerah. Aku sendiri berada di pantai ini sampai jam 6 sore kemudian kami pulang. Ketika dipintu keluar atau pintu masuk dengan papan petunjuk menuju pantai dewi mandapa, para pemuda yang berjaga di pintu tersebut akan meminta uang kepada pengunjung pantai yang pulang dari pantai dewi mandapa yang katanya sebagai biaya kontribusi untuk mereka. Bayar seikhlasnya si, tapi jadi kurang nyaman. Karena berkali-kali aku mengunjungi berbagai pantai di berbagai provinsi, baru nemu yang model kayak gini. Tapi ya sudahlah, yang penting cukup bisa menikmati sore dengan santai. Semoga bermanfaat. 


You Might Also Like

0 comments