46 Jam Di Singapura

Monday, April 11, 2016

Setelah selesai mengunjungi Kuala Lumpur, kami melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Singapura. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Singapura, kami (aku, kakak ku, & mama ku) menumpang pesawat Jetstar dari bandara KLIA2 ke bandara Changi. Sampai di Changi sekitar jam 12 siang waktu setempat. Ini adalah pertama kalinya bagiku berkunjung ke negara kecil nan maju ini. Begitu juga dengan mama ku, namun kakakku sudah pernah kesini sebelumnya walau sebentar. Kenapa Singapura? Sebenernya awalnya penasaran kenapa banyak orang Indonesia suka berlibur ke negara tetangga yang satu ini. Tapi begitu berada disana aku jadi mulai mengerti kenapa banyak orang berwisata ke Singapura.


Sampai di Changi kami duduk-duduk sebentar di area terminal 1 kemudian berjalan menuju terminal 2 untuk membeli kartu Singapore Tourist Pass (STP) dan naik kareta menuju hotel tempat kami menginap. Untuk menuju ke terminal 2 bandara Changi, tersedia kereta yang menghubungkan lokasi-lokasi yang di Bandara Changi yang luas ini. Sampai di terminal 2 kemudian antri untuk beli kartu Singapore Tourist Past agar lebih praktis dalam menggunakan transportasi di Singapura. Ada beberapa jenis kartu, tapi kami membeli kartu untuk 3 day pass di Singapore yang bisa digunakan untuk naik bus, MRT, dan LRT. Jadi gak perlu repot beli tiket atau bayar buat naik transportasi lagi sampai puas. Harganya 30 SGD per kartu untuk 3 day pass, kalau kartu dikembalikan waktu mau keluar dari Singapura, akan dapat cashback 10 SGD. Mungkin karena hari Sabtu atau weekend, jadi antriannya lumayan panjang. Setelah membeli kartu kemudian naik kereta MRT menuju arah kota Singapura.


Setiap mau naik kereta atau bis tinggal tempelkan kartu STP pada tempat yang tersedia di portal masuk stasiun kereta atau di mesin yang tersedia di dalam bis. Lalu ketika turun dari kereta atau bis tempelkan lagi kartu STP tersebut untuk keluar dari stasiun atau turun dari bus. Tak perlu lagi mengeluarkan uang. Kereta nya cukup cepat, dan berada di bawah tanah. Sehingga pemandangannya hanya ada lorong dan penumpang yang ada di dalam kereta. Dari sini juga aku jadi paham kalo ternyata bandara Changi ini cukup jauh dari tempat menginap kami. Setelah naik turun kereta dan gonta ganti jalur sekitar 50 menit, akhirnya kami turun di stasiun Farrer Park lalu menuju hotel tempat kami menginap di dekat jalan Serangoon. Lalu check in hotel dan istirahat sebentar di hotel kemudian cari makan di Serangoon Road. Cuma agak kaget karena harga makanan disini untuk yang paling standar aja di warung makan pasti untuk tiga orang, habisnya hampir dua ratus ribu rupiah, jika dirupiahkan untuk sekali makan. Atau mungkin kami yang salah pilih tempat makan ya. Maklum biasa makan di rumah makan di Solo yang paling kalo bertiga abisnya cuma lima puluh ribuan rupiah. Hehehe.


Setelah itu kami berangkat ke Sentosa Island naik kereta sore harinya untuk menonton pertunjukan Wings of Time yang akan berlangsung pada jam 19.30 seperti yang sudah direncanakan sebelumnya oleh kakakku. Tiketnya pun sudah dipesan secara online sebelum berangkat jauh-jauh hari. Jadi sepanjang perjalanan cuma ngikut kakakku. Karena kami baru pertama kali kesini jadi awalnya banyak nanya-nanya dan browsing untuk menuju area tersebut. 45 menit sebelum pertunjukan kami sudah sampai di lokasi di Pulau Sentosa yang waktu itu sangat ramai pengunjung, mungkin karena akhir pekan. Lalu kami menuju Siloso Beach untuk menuju area pertunjukannya. Cerita secara lengkap bisa dibaca disini (Wings of Time Singapore). Pertunjukan berlangsung sekitar 45 menit yang dimulai setelah matahari terbenam.


Bukan rahasia lagi kalo di Pulau Santosa ini banyak sekali spot-spot, wahana, dan pertunjukan yang manarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Sentosa. Mungkin jika berkunjung lagi ke Singapura, cari penginepan deket-deket sini gak akan rugi, karena dalam sehari mungkin gak semua area wisata di Sentosa Island bisa selesai untuk dinikmati. Setelah itu kami muter-muter Vivo City Mall cari makan malam lalu pulang ke hotel setelah cukup puas menikmati pertunjukan Wings of Time. Sebenernya masih mau menjelajah sekitaran Siloso Beach namun lelah di badan pun mulai terasa, apalagi mama ku sudah terlihat sangat lelah. Sampe hotel pun, mandi, solat, terus langsung tidur.


Keesokan harinya, ternyata badan masih terasa lelah. Terutama di area kaki yang terasa sangat pegal. Lalu kamipun bingung mau kemana dulu. Sempet agak berdebat, akhirnya kami putuskan untuk ke Merlion Park. Catatan penting di perjalanan ini adalah rencana perjalanan harus dibuat terjadwal dan terencana jika mengunjungi daerah yang baru pertama kali menginjakan kaki. Sehingga waktu lebih efisien. Lalu kami pun keluar dan berjalan menuju station MRT terdekat, naik kereta, dan turun di Raffles Station. Dari Raffles Place Station ini ternyata jalan kakinya lumayan kalo ke Merlion Park. Apalagi kami yang sudah kelelahan. Lebih dekat jika naik bus karena tinggal turun persis depan Fullerton Hotel atau samping Merlion Park. Kenapa ke Merlion Park? Ya katanya kalo ke Singapura belum sah kalo belum kesini liat icon patung Merlion. Sampe disini cukup panas karena kami sampai sana mulai siang hari dan cukup ramai. Malah kebanyakan liat orang Indonesia disini yang lagi liburan, dibandingkan orang Singapura-nya. Kemudian kami makan di kafe yang terletak di bawah jembatan esplanade sambil liatin orang lalu lalang di sekitar Merlion Park.


Setelah dari sini, aku baru sadar kalo timing kami ke Merlion Park-nya kurang tepat. Bahkan mama ku kehilangan antusiasme begitu sampe Merlion Park, apalagi karena memang sudah lelah dan cuaca cukup panas. Bahkan di ajak foto di Merlion Park sama sekali gak mau. Harusnya kami ke Gardens by The Bay dulu baru ke Merlion Park. Karena pemandangan di sekitar Merlion Park lebih bagus jika malam hari. Dan kalo di Gardens by The Bay, siang harinya bisa liat taman bunga di area flower dome-nya. Karena mama suka sekali liat taman bunga.Tapi ya mau gimana lagi, perencanaan dan persiapan ku yang kurang matang jadi agak kurang nyaman perjalanan ini terutama buat mama ku. Jadi ngerasa bersalah. (maaf ya mah).         

Dari Merlion Park kemudian kami pulang ke hotel lalu mamaku beristirahat. Tapi aku dan kakakku cuma istirahat kemudian berjalan kaki dari hotel menuju pusat perbelanjaan di daerah pemukiman warga yang didominasi warga keturunan india (Little India Singapore) untuk cari oleh-oleh di salah satu swalayan bernama Mustafa Center yang menjual barang-barangnya cukup murah terutama untuk oleh-oleh Singapura dan katanya buka 24 jam. Berbagai macam barang ala-ala Singapura banyak dijual disini, bahkan beberapa barang branded asli dijual dengan harga cukup miring. Tempatnya mengingatkan ku pada swalayan Luwes dan Mirota Swalayan yang harganya cukup miring dan rame pengunjungnya, namun tempat ini lebih besar, lebih lengkap, lebih padat isinya dan pengunjungnya. Kata kakak ku, dia tau tempat belanja ini dari temen-temennya. Ya namanya juga perempuan, kalo soal shoping mereka tetap yang terdepan.


Setelah dari tempat belanja tersebut, kami pulang ke hotel untuk beristirahat. Hujan deras pun tiba-tiba turun setelah cuaca yang cukup terik tadi. Begitu sore tiba dan hujan berenti, kami pun kemudian menuju Gardens by The Bay. Namun kali ini full naik bus. Karena lebih simple naik bus, karena gak perlu berjalan di lorong stasiun dan turunnya tepat di samping Hotel Marina Bay Sands. Gardens by The Bay berada tepat di belakang hotel ini. Sayangnya sampai sana udah kesorean. Gak jadi masuk flower dome meskipun sebenernya masih bisa. Jadi cuma nikmati pemandangan sunset disana sambil menunggu pertunjukan lampu dari Super Tree-nya Gardens by The Bay. Aku sampe sana sampe sekitar jam 9 malem. Lalu pulang ke hotel naik kereta dari Stasiun Bayfront yang terletak di depan area taman botanical ini. Rencana mau ke area Esplanade lagi buat motret gak jadi karena udah kecapean. Cerita lengkap tentang Gardens by The Bay bisa dibaca disini.



Jam 10 an malem sampe di hotel dan kaki ku udah pegel. Kemudian kami packing barang-barang, karena keesokan harinya kami harus ke bandara Changi untuk pulang ke Indonesia dengan penerbangan kami masing-masing. Pagi harinya kami bersiap dan kemudian sarapan dan check out sekitar jam 8 an pagi. Lalu menuju stasiun MRT untuk berangkat menuju Bandara Changi. Penerbangan mama dan kakakku ke Jakarta jam 12.30 waktu setempat untuk penerbangan Lion Air Singapura-Jakarta-Lampung. Sedangkan penerbanganku sekitar jam 11 siang  untuk penerbangan Air Asia Singapura-Jogja. Dari Jogja aku kemudian melanjutkan perjalanan ke Solo naik kereta. Kenapa turun di Jogja, karena gak ada lagi penerbangan langsung dari Singapura ke Solo. Makanya pilih dari Singapura ke Jogja karena waktu tempuhnya lebih pendek dan gak perlu transit di Jakarta. Meski ya harus panas-panasan naik kereta prameks dari Jogja-Solo. Tapi pengalaman perjalanan bersama mama dan kakakku meski melelahkan namun cukup puas. Pengen ke Singapura lagi kalo udah punya istri. Hehehe. Banyak tempat disana yang asik untuk dikunjungi dan spot foto yang cukup banyak. Kotanya tertata rapi, transportasinya cukup nyaman untuk para traveler. Semoga bisa diberi rejeki lagi untuk kesana. Semoga bisa segera terlaksana.    

You Might Also Like

0 comments