Pantai Pok Tunggal Jogja

Saturday, September 19, 2015

Gak ada rencana sebenernya ke pantai ini, hanya iseng-iseng jalan-jalan dari pada bengong dan kesepian di kamar. Akhirnya weekend minggu lalu aku mampir ke pantai ini karena teringat cerita perjalanan temen-temen di kantor yang pernah camping kesini. Yak, pantai pok tunggal nama pantainya. Gak tau apa arti dari nama pantai ini tapi pantai ini cukup menarik di deretan pantai di Tepus, Gunung Kidul. Untuk pertama kalinya juga aku ke pantai di Jogja dari Solo lewat jalan Solo-Tawangsari-Weru-Gunung Kidul yang ternyata lebih dekat. Karena biasanya aku mampir ke kota Jogja dulu atau lewat Klaten terus Wonosari. Kalo kita dari arah jalan yang aku lewati atau dari arah kota Jogja kemudian menyusuri pantai-pantai di sekitar pantai baron dan kakup, kita akan menemukan deretan wisata pantai Gunung Kidul. Nah, pantai ini terletak setelah pantai indrayanti dan pantai watu lawang.


Dulu yang paling aku ingat ketika cerita tentang pok tunggal adalah sebuah pohon yang terlihat menjadi obyek foto utama di pantai ini ketika kita browsing di google tentang pantai ini. Sayangnya ketika aku sampai di pantai pok tunggal pohonnya terlihat kering, dipagar tidak rapi dan malah deket banget dengan parkiran mobil. Jadi kalo mobil yang lewat agak besar, kemungkinan besar akan mengenai ranting pohon. Tidak lagi terlihat indah seperti ketika melihat foto-foto di internet tentang pohon di pantai pok tunggal ini. Tapi ya sudahlah.


Untuk menuju pantai pok tunggal dari jalan utama cukup bikin geter-geter gimana gitu, karena jalannya tidak rata dan masih batu... hehehe. Cuma disemen dikit untuk ukuran kendaraan roda empat. Agak bikin kurang nyaman sebenernya. Tapi ya lagi-lagi ya sudahlah. Karena begitu sampai di pantai, pemandangan disini lumayan bisa mengobati. Aku sampai sana ketika air laut sedang surut, sehingga ombak besarnya terlihat cukup jauh dari pantai dan banyak orang jalan-jalan di pantai dengan air surut tersebut di siang hari yang cukup terik. 


Pemandangan uniknya adalah banyaknya penduduk sekitar pantai yang mengais sesuatu dari pantai, semacam sejenis tumbuhan laut yang menempel pada batu dan karang yang terlihat ketika air laut sedang surut. Aku sempat bertanya pada beberapa orang, katanya mereka mengambil tumbuhan tersebut untuk makanan ternak hewan mereka. Ada juga yang bilang bisa untuk diolah dan dimasak, meski aku gak ngerti mau dibuat makanan seperti apa. 

Kemudian aku pun menyusuri pantai yang sedang surut ini. Cukup asik karena pantai menjadi terlihat unik dengan batuan-batuannya yang hijau. Tapi tetep harus hati-hati dan jangan lupa memakai alas kaki, karena banyak makhluk laut berdiri yang terjebak diantara bebatuan pantai. Yang paling aku suka adalah pemandangan dari pinggi pantai pok tunggal yang berbatasan dengan pantai watu lawang. Banyak paduan bebatuan besar dan kecil serta jalan setapak di bukit kecil yang menghubungkan kedua pantai tersebut. 


Aku berada di pantai ini sampai jam 4 sore, karena kemudian aku melanjutkan perjalanan ke pantai Kukup. Dibandingkan pantai indrayanti dan pantai krakal, menurutku pemandangan pantai pok tunggal ini lebih indah sebenernya. Tapi ya itu selera si. Asalkan tetap terawat dengan baik, baik itu oleh pengelola maupun para pengunjung. Semoga pengembangannya bisa membuat pantai ini lebih indah dan lebih baik lagi jika dikelola dengan baik. 

You Might Also Like

0 comments