Family Value + Quality Education

Thursday, March 25, 2010

Tulisan dua hal tersebut akan bisa ditemukan ketika kita datang ke salah satu sekolah elit yang ada di lampung, bahkan mungkin yang paling mahal. Yaaa campaign itu memang sedang didengungkan oleh manajemen sekolah tersebut . Itulah Sekolah Darma Bangsa, sebuah sekolah bilingual berwawasan internasional. Sekolah ini terletak di daerah strategis kawasan pendidikan di pusat kota Bandar lampung, dan berdiri megah dengan warna yang menarik perhatian. Sepanjang jalan ini terdapat deretan bangunan dengan berbagai macam sekolah dan universitas swasta ternama di Lampung, sebut saja ada IBI Darmajaya, UBL, Teknokrat, dan Umitra serta masih banyak lg universitas yang lain.

Bulan lalu aku mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah ini terutama mengenai kegiatan pemasaran mereka. Sekolah ini memang sudah menarik perhatianku ketika awal mulanya di bangun. Siapa ga penasaran melihat gedung sekolah megah gini, dengan warna merah biru kuning yang mencolok. Bisa di bilang ini merupakan sekolah internasional pertama yang ada di Lampung, jika melihat pada fasilitas, manajemen, bahasanya, dan program pendidikan yg ditawarkan. Tak sembarang siswa dapat mengenyam pendidikan di sekolah ini. Terdapat empat jenjang pendidikan yang ditawarkan sekolah ini yaitu TK, SD, SMP, dan SMA.

Menurutku sekolah ini lebih mirip perusahaan dibandingkan dengan sebuah sekolah. Terlihat ketika kita mulai masuk ke gedung berlantai 4 ini. Karena bangunannya yang mirip bentuk mall, ada security yang ramah yang membukakan pintu dan menjaga keamanan, lobinya yang terlihat mewah dan luas, ada bagian frontline yang diisi petugas frontliner berpakaian rapi dan sangat ramah, ada bank yang menempati bagian dari gedung, dan parkir yang luas berderet mobil-mobil bagus. Ada pula para clenser yang menjaga kebersihan. Sehingga para siswa disini tak perlu lg ada kegiatan kerja bakti, kecuali piket ruang kelas. Ketika menuju belakang gedung, terdapat kantin yang besar, parkir motor yang luas, taman bermain anak, lapangan futsal dan badminton, lapangan basket, kolam renang yang besar, dan para security yang mengawasi. Di lantai 4 terdapat aula yang besar berdinding kaca yang elegan dengan pemandangan kota Bandar lampung dan pegunungan di bagian belakang.

Wow, dalam hati aku berkata. Ternyata ada ya sekolah kayak gini di Lampung. Sayangnya pemasangan liftnya belum teralisasi meski sudah disiapkan ruang tuk lift, jadi tetap harus lewat tangga tuk menuju lantai atas. Terkadang aku berpikir, kalo jaman ku dulu dah ada sekolah ini, aku pasti mau bgt sekolah disini. Dan tentu saja ikut yang program beasiswa, karena orang tua ku pasti keberatan dengan biaya pendidikan disini meski sebenarnya aku yakin mampu tuk bayarnya. Aku ga akan sebut angka tuk berapa biaya pendidikan di sekolah ini. Yang jelas biaya tuk TK masih wajar lah tuk ukuran TK swasta berfasilitas seperti ini. Namun tuk biaya SD, SMP, dan SMA bisa dibilang mahal, namun sesuai lah dengan kualitas pendidikan yang didapat. Biaya nya sebenernya bervariatif tergantung dengan hasil tes masuk sekolah ini. Bahkan bisa gratis jika bisa lolos tuk tes beasiswanya meski kuotanya sangat sedikit. Kenyataan di lapangan memang menunjukkan bahwa tuk penyelenggaraan pendidikan berkualitas tinggi memang butuh biaya yang tinggi.

Untuk masuk sekolah ini, para calon siswa semua jenjang harus mengikuti tes tertulis dan interview. Apalagi tuk tingkat SMP dan SMA, sangat selektif. Meski punya duit banyak belum tentu bisa di terima kalo ga lulus tesnya. Jumlah siswanya pun tak banyak, karena tiap kelas rata-rata kurang dari 20 orang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar. Buku-buku yang digunakanpun buku-buku standar kurikulum internasional baik dari dalam maupun luar negeri. Bahasa Inggris dibiasakan digunakan dalam bahasa sehari-hari di kelas, meski terkadang masih ada yng menggunakan bhs Indonesia. Meski baru 3 tahun berdiri, piala nya dah banyak bgt. Aku aja ampe kaget liat dilemarinya. Terutama tuk prestasi lomba-lomba bhs Inggris dan seni. Bahkan oktober nanti status sekolah ini bukan lagi terdaftar tapi terakreditasi A. Sehingga kualitas pendidikannya tidak diragukan lagi.

Kurikulum sekolah ini lebih cenderung tuk mengarahkan anak ke IPA, karena mereka beranggapan jika dari IPA, nanti bisa ke jurusan IPS taw Bahasa. Jadi mata pelajaran tentang IPA dan bhs inggris menjadi prioritas utama. Ada pula pelajaran bhs mandarin, kerennya lagi pengajarnya di impor langsung dari China..hehehe. Rutinitas unik yang mungkin jarang ku jumpai di sekolah lain adalah di halaman parkir dan lobby. Pada jam mau masuk sekolah dan pulang sekolah akan banyak mobil bagus bahkan kadang mewah lalu lalang mengantar para siswa bergantian. Security sekolah bukain pintu dan terkadang menurunkan bawaan para siswa. Wiiih, dah kayak di hotel aja dalam hati ku bilang. Para security ini hafal semua nama murid di SDB. Lalu pada tengah hari biasanya ada mobil orang tua murid taw kadang supir taw pembantu yang membawakan bekal makanan tuk anak SDB. Kalo siswa yang dah punya SIM pasti akan bawa kendaraan sendiri, ntah itu motor taw mobil.

Fasilitas lengkap, ada wii fi pula, ruang computer, laboratoriun, perpustakaan, ruang presentasi, aula, ruang audio visual, ada kelas musik band dan orkestra, ada kelas lukis, berbagai macam lainnya dan tidak lupa ada genset, jadi ga perlu pusing klo mati lampu. Mungkin ini sekolah impian bagi siswa jaman sekarang, apalagi di Lampung. Kalau di Jakarta taw Jawa mungkin sudah banyak sekolah macam ini, tapi di Lampung sangat sedkit dan itu pun masih relative baru. Pengajarnya pun rata-rata sarjana perguruan tinggi ternama, ada yang dari UGM, Binus, IPB, ITB, dan lain2. Semuanya fasih dalam berbahasa inggris. Ada pula 4 pegawai asing di sekolah ini, ada yg menempati posisi headmaster, yang mengetuai para principal (kepala sekolah), ada yang jadi guru bhs. Inggris tuk SD dan SMP, kepala sekolah TK dan SD, dan satu lagi sebagai supervisor marketing& communication. Semuanya berasal dari Filipina.

Mungkin Supervisornya adalah supervisor dengan gaji termahal yang pernah aku kenal, bahkan melebihi gaji kakakku yang seorang marketing manager. Mungkin karena dia adalah pegawai asing dan supervisor di sekolah ini sudah seperti head marketing tuk Lampung. Karena orang2 top management sekolah ini lebih sering di jakarta dibandingkan di Lampung. Namanya Mr. Corpuz, aku belajar banyak dari beliau tentang marketing, orangnya ga ngerti bahasa Indonesia, cm tau English dan tagalog. Aku mulai ngerti kenapa banyak perusahaan lebih menyukai pegawai asing, karena faktanya kebanyakan dari mereka jika sudah bekerja akan memperlihatkan kerja yang maksimal dan tak terlalu terpengaruh dengan gosip2 yang ada di dalam perusahaan. Sudah menjadi hal biasa jika dalam perusahaan, muncul gosip2 yang dibuat oleh mulut2 yang tak bertanggungjawab.

Jika SDB atau sakolah darma bangsa ini disebut perusahaan sebenernya tidak salah. Karena sekolah ini dibangun dengan modal atau saham dari beberapa pengusaha ternama di Jakarta dan lampung.Sekolah ini bernaung di bawah PT Darma Bangsa Edukasi, jadi bukan rahasia lagi kalo sekolah ini memang dibangun berdasarkan motif bisnis, bukan hanya tuk memajukan kualitas pendidikan di Lampung. Meski sebenernya menurutku PT DBE = SDB atau SDB = PT DBE. Jadi ya sama aja. Sudah jadi rahasia umum bila pendidikan kini menjadi komoditas bisnis yang menggiurkan jika dikelola dengan baik. Dari hasil penelitianku, kinerja manajemen marketingnya sangatlah baik seperti bukan sekolah, tapi sebuah perusahaan. Pengelolaannya dilakukan dengan professional. Penerapan family value tidak hanya diterapkan dalam pelayanan terhadap para orang tua murid dan siswa namun juga penggunaan karyawan yang berasal dari kenalan taw keluarga kalangan dalam perusahaan itu sendiri.

Tidak sedikit terkadang masalah keluarga dibawa2 orang tua murid ke humas sekolah ini dan melakukan konsultasi agar anak mereka yang sekolah di SDB tidak terpengaruh. Wajarlah dengan para klien SDB yang berasal dari segmen kelas A ini pasti memiliki tingkat kesibukan yang tinggi sehingga banyak anak-anak di sini kurang perhatian orang tua, di SDB ini lah suasana kekeluargaan dibuat senyaman mungkin agar mereka betah dan tetap focus pada pendidikan mereka. Para siswa di SDB ini diawasi dengan baik karena sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di sekolah. Tuk SMP dan SMA akan lebih mudah diawasi, karena mereka berada di sekolah dari jam 7 sampai jam 3. Lalu ada kelas bhs inggris khusus sampai jam 4. Lalu ada kegiatan ekskul, sampai jam 5. Sehingga kebanyakan dr mereka membawa bekal makanan taw jajan dikantin. Dan pada weekend mereka bisa berlibur karena sabtu dan minggu libur. Makanya selain SDB itu sekolah dan perusahaan, bisa di bilang tempat penitipan anak, hehehe… terutama tuk orang tua yang sangat sibuk. Makanya guru-guru di SDB dah seperti orang tua para siswanya. Disinilah kekuatan family valuenya terlihat jelas.

Namun, setiap perusahaan tentu saja punya masalah. Salah satunya adalah karena top managementnya berada di Jakarta sehingga komunikasi agak terhambat dan bisa menyebabkan salah pengertian. Dan kebijakan-kebijakan yang dibuat agak terlambat. Para top manajemen ini harus lebih sering berada di Lampung tuk melihat kondisi di lapangan. Apalagi kini makin banyak pesaing bermunculan dengan berbagai macam strategi. SDB harus lebih berhati-hati, apalagi beberpa pesaingnya ada yang bekerja sama dalam event tuk menarik perhatian para target komuikasinya. Kinerja dan kerjasama bagian akademik dan pemasaran SDB harus ditingkatkan.

Strategi komunikasi pemasaran SDB sebenernya disusun secara professional, sayangnya ada yang kadang tak teralisasi. Sangat menarik karena ini sebuah sekolah tapi penerapan pemasarannya sngat unik. Sebnernya pengen kucritakan dengan lengkap, tapi aku dah janji tuk menyimpan rahasia strategi perusahaan ini. Yang jelas, peran marketingnya sangat kuat dalam berbagai lini. Sayang masih kekurangan orang ketika pelaksanaan marketing on the field. Dari sini aku semakin ingin tuk mewujudkan salah satu impianku tuk membangun dan memiliki sekolah murah namun dengan fasilitas sangat lengkap seperti SDB. Semoga saja bisa terwujud. Amin.

You Might Also Like

0 comments