A.K.A.P

Wednesday, March 31, 2010

Antar Kota Antar Propinsi

Kalimat tersebut akan sering kita lihat di jalan raya menempel pada kendaraan berukuran besar yaitu bus atau bis. Banyak sekali jumlah bis yang ada di jalanan di Indonesia. Aku pun ga tau berapa jumlahnya. Tapi yang jelas semakin tahun semakin banyak perusahaan otobis (PO) yang bermunculan. Yang paling terkenal hampir semuanya berasal dari pulau Jawa. Beberapa bahkan sering ku gunakan sebagai angkutan utama ku selama aku merantau. Kata orang Padang, kalo laki-laki merantau seperti tantangan atau pembuktian laki-laki kepada keluarga dan orang kampung bahwa dia laki-laki sejati yang mau maju taw sukses. Tapi karena aku bukan orang padang jadi ga terlalu peduli itu. Menurutku merantau bukan hanya tentang sebuah tantangan, tapi sebenarnya adalah bagaimana kita melihat dunia lain atau tempat lain di luar sana, membangun karakter diri, dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Hal itu akan sulit di dapat jika kita hanya mendiami satu tempat seumur hidup kita.

Dalam kegiatan merantauku bis merupakan moda angkutan utama yang sering ku gunakan, terutama karena biayanya yang kompetitif dan aku ga perlu was-was karena takut akan ketinggian, hehehe… Ada beberapa armada bis AKAP yang sering ku pakai jasanya untuk mengantarku ke provinsi lain. Salah satunya PO. Putra Remaja, ini yang paling sering ku naiki dalam perjalanan ku dari Lampung – Jogja atau sebaliknya. Alasannya mungkin karena bis ini yang berangkat langsung dari metro-jogja, ga pake oper ke bis lain pas nyampe Bandar lampung. Lagi pula keluarga ku, dari ayah, ibu, dan kakak2ku dulu sering naik bis ini. Kenyamanannya juga lumayan termasuk service nya. Namun, semua itu kini banyak berubah, sering ku dengar berita dan bahkan ku alami sendiri tentang kurang nyamannya pelayanan bis ini, agen2 resminya yg sembarang ngasih no t4 duduk, sering telat kalo yang berangkat dr daerah, kadang ga di kasih bantal atau selimutnya, supirnya ugal-ugalan, bis rusak/mogok, dan beberapa kali mengalami kecelakaan. Untuk yang satu ini, aku pun pernah mengalaminya.

Waktu itu pas mudik lebaran ke lampung dari solo, bis PR yang ku naiki menabrak bis kota di daerah krapyak, semarang. Lututku pun mendapat luka memar yg sakitnya kurasakan ampe hampir sebulan. Kecelakaan ini disebabkan karena rem yang kurang pakem, supir kurang menjaga jarak, dan kondisi jalan yg abis diguyur hujan. Aku agak trauma karena kecelakaan ini. Karena aku waktu itu duduk di kursi bagian depan. Ini lah yang sangat disyangkan. Ketika musim arus mudik lebaran, karena banyaknya permintaan dari pelanggan, PR sering mengerahkan semua armadanya dan bahkan penggunaan supir-supir cabutan. Sehingga bis-bis yang sebenernya jarang keluar dan bahkan tidak layak jalan juga kadang dikeluarkan, meski dari luar bis-bis putra remaja relatif terlihat bagus, tp jika ngerem aja payah, atau mindahin perseneling aja susah percuma kan. Malah membahayakan penumpang. Mungkin juga hal ini dilakukan oleh PO lain ketika mudik musim lebaran datang. Sangat disayangkan, karena aq banyak punya kenangan bersama teman2 ku dan keluargaku selama menggunakan bis putra remaja. Aku harap manajeman perusahaan ini bisa dibenahi lebih baik lagi.

Nah, selanjutnya merupakan bis yang akhir2 ini sering kugunakan semenjak pindah ke Solo. Yoi, ini merupakan salah satu bis favorit di Solo, yaitu PO Rosalia Indah. Bisnya relatif cukup bagus dari luar, apalagi yang seri 2007 ke atas. Karena setiap bis ada tanda tahun pembuatan maupun restorasi yang mudah dilihat. Manajemen bis ini sebenernya cukup bagus, apalgi jika kita datang ke kantor pusatnya. Kantor pusatnya lebih mirip terminal, loket dan bagian informasinya pun cukup bagus. Sepertinya pengelolaannya terlihat sangat serius. Kantor pengawas atau cek kontrolnya di daerah pun terlihat bagus dan rutin tuk mengawasi selama perjalanan jarak jauh. Ketepatan waktunya pun sepertinya cukup diperhatikan. Namun salah satu hal penting yang membuat kurang nyaman adalah kursi dan jarak antar kursinya. Meskipun bis executive, namun jarak antar kursi bis rosalia terbilang pendek dan sempit. Kursinya pun lebih mirip kursi recycling bis patas / bisnis ac, tidak ada kursi yang ada tempat untuk lutut/betis, hanya ada t4 kaki di kursi bagian depannya (kecuali super executive/big top). Menurutku hal itu yang paling membuat kurang nyamannya perjalanan dengan bis rosalia. Karena dengan nama perusahaan yg cukup ternama dan tiket yang relatif sedikit lebih mahal, seharusnya masalah kursi dan jarak antar kursi itu bisa diselesaikan dengan memperlebar jaraknya, sehingga membuat bis semakin nyaman. Ku harap Po. Rosalia Indah semakin mengkatkan pelayanan dan kualitasnya. Jangan cuma memperhatikan keuntungan semata, namun pelayanan dan kenyamanan terhadap penumpang pun lebih ditingkatkan.

Selanjutnya adalah PO Muncul, ini bis pertama yang ku naiki tuk pergi merantau. Tampak luarnya mobil ini terlihat kurang terawat. Meskipun beberpa armadanya sudah mengalami perbaikan dan pengecatan ulang. Namun tetap saja terlihat kurang rapi dari luar. Namun sebenernya di dalamnya cukup lapang di bandingkan bis executive yang lain. Kursinya terasa lebih lebar dan bahannya lebih halus. Jarak antar kursi pun lebih panjang sehingga kaki kita bisa benar-benar lurus. Lebih nyaman sebenernya. Ac nya juga selalu distel dingin, bahkan terasa sangat dingin waktu malem hari. Sayangnya bis ini jalannya terlalu santai, meski jam kberangkatannya selalu ontime. Belum lagi restorant tempat berhentinya bisa di bilang kurang bagus, sehingga bisa membuat nafsu makan hilang karena terkesan kurang bersih. Lalu supir atau kernet sering menaikkan penumpang tanpa melalui agen resmi. Kantor pengontrolnya pun tidak sebanyak Rosalia. Harga tiketnya cukup kompetitif , di atas PR tapi di bawah Rosalia Indah, namun kadang sama dengan Rosalia indah. Seperti halnya PR dan Rosalia, harga tiketnya sudah termasuk makan gratis skali dan snack.

Lalu ada pula PO Puspa Jaya. Perusahaan ini asli dikelola oleh orang-orang dari Lampung. Karena kantor pusatnya di Lampung. Bisnya pun relatif lebih terawat dan bagus. Jalannya pun cepat, cocok untuk yang buru-buru atau ga ingin lama-lama di jalan. Meskipun jalannya kencang namun ga terlalu terasa ugal-ugalan. Kursi dan jarak antar kursi pun cukup lebar hampir sama lah dengan Putra Remaja. Harga tiketnya pun termasuk murah dibandingkan yang lain. Tapi itu wajar karena kita tidak mendapat makan gratis kcuali snack. Sehingga biaya makan harus kita tanggung sendiri. Sayangnya tempat-tempat berhenti atau restaurant yg didatangi kurang bersih sehingga membuat kurang nyaman. Namun ya cukup wajar karena tiket yang kita bayangkan cukup murah di bandingkan jika pakai jasa bis executif yang lain.

Bis-bis yg ku sebut diatas memang sering kugunakan jasanya untuk angkutan antar propinsi, terutama dari Lampung-Semarang-Jogja-Solo. Masih banyak perusahaan otobis lain yang mungkin lebih bagus dan nyaman. Tapi pilihan tuk penggunaan bis mana, tergantung pada selera tiap-tiap orang. Yang jelas aku cukup senang dengan perjalananku merantau, apa yang ku lihat sepanjang perjalanan memberikanku inspirasi dan pengetahuan baru tentang berbagai hal. Terutama pengalaman yang tidak akan didapat jika kita naik pesawat terbang. Ya semoga selamat sampai tujuan.

You Might Also Like

0 comments