Proses Rakit PC Sendiri Di Rumah

Monday, December 20, 2021

Semenjak 2 tahun lalu PC rakitan yang aku gunakan sejak tahun 2013 motherboard dan hardisknya mengalami kerusakan, maka aku lebih banyak menggunakan Laptop Lenovo Flex i5 yang aku beli sejak tahun 2014 untuk penggunaan di luar kantor dan di rumah. Namun yang namanya laptop sudah berumur 7 tahun lebih ini, meski masih terlihat bagus dan terawat, mulai kurang bisa mengimbangi untuk aplikasi yang lebih update dan multi tasking yang lebih banyak. Jadi aku putus kan untuk mencoba merakit PC Kembali.  Awalnya aku pikir, coba beli laptop baru aja. Begitu coba ngecek harga laptop baru yang kira-kira bisa menunjang kegiatan kerjaku, atau laptop di segmen yang sama dengan laptop ku pada masanya, ternyata harga laptop sekarang semakin tinggi.
 


Padahal waktu awal pandemi di 2020, aku sempat dimintain tolong beli laptop ku untuk kenalanku, dan memang waktu itu harga udah mulai naik, karena melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar dan juga permintaan barang yang makin tinggi, tapi naiknya belum sebanyak tahun ini. Namun, meski dengan kenaikan harga tinggi para konsumen mau gak mau tetap membelinya, karena mereka membutuhkannya. Karena lebih banyak kerja dari rumah, jadi rencananya lebih baik pakai PC karena lebih optimal & nyaman dan laptop lama ku aku pakai cuma kalau lagi butuh meeting di luar atau buat ngetik-ngetik di kafe. Lagi pula kalau cuma pake MS Office seri lama, internetan, nonton film, masih kuat. Asal gak buat zoom meeting, gmeet, atau skype. Error mulu kamera dan koneksinya. Yang penting kalau di bawa pergi, colokan listrik harus dibawa karena batre laptopnya sekarang cuma bisa bertahan 1 jam an.



Tapi aku dari dulu waktu kerja di perusahaan juga pasti ditanya mau pake PC atau Laptop. Aku selalu minta PC karena posisi duduknya yang lebih nyaman untuk jangka waktu bekerja yang lama. Monitor yang lebih besar dari layar laptop, performanya yang lebih responsif dari laptop kantoran yang umumnya di kasih ke karyawan, keyboard yang lebih lebar, sehingga pundak dan leher ku gak cepet pegel seperti ketika pakai laptop. Nah makin mantep lagi karena kakak ku bilang punya monitor, webcam, dan keyboard nganggur, aku pun punya mouse & keyboard wireless nganggur. Jadi tinggal cari unit tower PC nya nya aja. Nah bagian ini yang akan aku rakit nantinya. Rencana awalnya si seperti biasa pilih-pilih partnya sendiri kemudian biasanya aku minta tolong kenalanku atau toko computer untuk merakitnya sampe jadi setelah bertanya apakah spesifikasinya sudah sesuai dengan kebutuhan dan budgetku lalu aku membayar biaya jasa rakitnya. Tapi karena lagi ngirit dan pengen punya experience rakit pc sendiri, aku putuskan untuk melakukan semuanya sendiri, jadi biaya jasanya bisa buat nambahin perangkat PC yang akan aku rakit. Jarene sing penting yakin. Hahaha.    




Menurutku ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan ketika akan merakit PC sendiri. Yaitu :

1.Tentukan kebutuhan seperti apa penggunaan PC yang akan dirakit 
Tentukan pengen PC seperti apa dan yang harus bisa mendukung kegiatan kita seperti apa. Misalnya butuh PC yang lancar buat main game di fps tinggi, atau butuh PC yang bisa nyimpen file yang banyak dan file backup data ponsel orang satu rumah dan main game online ringan, butuh PC yang lancar buat bikin konten sosmed dan editing video, ataupun butuh PC yang lancar buat bikin desain grafis dan animasi.  Hal ini menurutku sangat penting, karena nantinya akan mempengaruhi dalam keputusan pemilihan part pc dan dana yang harus disiapkan. Aku sendiri membutuhkan PC yang bisa mendukung untuk kerja di rumah, lancar dalam membuka file-file desain grafis ukuran besar, bikin konten sosmed dan editing video yang lacar, kelancaran dalam multitasking menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, bisa untuk online meeting, cepet untuk render video dan foto, ada lampu-lampunya dikit, dan juga enak dilihat.     

2. Siapkan dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut
Yang namanya beli barang ya kita butuh dana atau budget, termasuk budget untuk membeli part PC yang kita butuhkan. Kalau bingung berapa budget yang harus kita siapkan, buat aja patokan di angka tertentu yang rasional. Misal siapkan dana 8 juta rupiah untuk semua perangkat computer, dari monitor, keyboard, mouse, dan cpu towernya. Nah dari situ nanti coba pilih part yang kemungkinan masuk dengan budget segitu. Kalau kurang budgetnya tinggal ditambahin atau jika belum ada, kumpulkan dulu uangnya sampe dana untuk spesifikasi PC yang diinginkan terkumpul. Atau beli perlahan partnya, misalnya menunda beli vga card, pake vga onboard dulu, atau butuh RAM 16 GB, karena budgetnya kurang, beli 1 keping dulu yang 8 GB, beberapa bulan setelah rakit dan dapat dana tambahan, beli lagi 1 keping yang 8GB. Sesuaikan antara budget, kebutuhan, dan hasrat kita. Kita gak bisa memaksakan diri pengen spek PC tinggi, namun budgetnya seminimalis mungkin. Manfaatkan juga masa promo penjualan di online market place agar budget lebih efisien. Kalau perlu tawar harganya melalui chat box siapa tau beruntung dapat harga hemat. Atau cek ke toko computer terdekat, siapa tau ada part yang harganya lebih murah dibandingkan yang dijual secara online. Aku sendiri awalnya menyiapkan budget 6 juta untuk PC tower dan isinya tapi membengkak jadi 7 juta. Hehehe.




3. Memilih part atau peripheral komputer yang akan digunakan
Karena aku dah lama gak ngikutin perkembangan dunia PC, maka aku mulai dengan coba cari tahu kembali informasi yang aku butuhkan untuk jadi pertimbangan saat memilih part PC. Biasanya aku mulai dengan membuka websitenya processor Intel dan AMD untuk melihat sekarang pake processor generasi berapa, yang mereka masih keluarkan versi barunya yang seri mana, mengenali kode produknya, performanya, harga resminya, dan cek ke online market place berapa harga pasarannya ketika sampai di Indonesia, karena patokan harga part PC adalah dollar amerika. 



Dari website ini juga kita juga akan tahu, tipe dan kode motherboard yang direkomendasikan untuk peruntukan masing-masing processor. Kita juga akan mengetahui maksimal support untuk RAM DDR nya, vga onboardnya ada atau gak, kita jadi tahu beli RAM DDR yang versi apa, berapa konsumsi listriknya sehingga bisa menjadi pertimbangan beli PSU (Power Suppy Unit) yang berapa watt. Manfaatkan juga website-website yang memberikan informasi tentang simulasi PC rakitan, misalnya berapa watt total konsumsi listrik part PC yang kita gunakan, rekomendasi seri mobo yang cocok buat processor yang kita pilih atau simulasi total biaya rakitan PC. Website PC Part Picker (https://pcpartpicker.com/) ini mungkin bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa digunakan. 

Nah setelah itu buka online market place Indonesia, cek harga proccessornya, motherboard, RAM, SSD atau Hardisk, casing PC, fan PC, power supply, dan vga card. Catat atau ingat-ingat part PC yang jadi inceran, masuk ke budget, dan sesuai kebutuhan aktifitas kita di PC, atau lebih simple masukin ke halaman keranjang belanja, jadi bisa bikin perkiraan abis dana berapa. Untuk mengecek apakah sesuai kebutuhan atau tidak, bisa cek review masing-masing part PC yang kamu catat di youtube, blog, maupun website luar negeri untuk mengetahui detail performanya. Banyak kok sekarang yang ngasih info atau share pengalaman mereka setelah memakai produk tertentu. Setiap part yang aku beli, juga aku ceritakan di blog ini, siapa tau bisa membantu, meski tidak dalam review yang proper seperti yang sudah ahli dalam membuat review tentang produk seputar computer. Ane masih newbie gan. Hehehe



Dengan melakukan berbagai pencarian informasi dan riset kecil ini diharapkan kita bisa memaksimalkan budget yang kita punya, tidak ada bottleneck yang signifikan, tidak ada part yang over budget, dan performa nya sesuai dengan kebutuhan kita. Jangan sampai sudah selesai rakit, PC mu malah gak bisa nyala karena salah memilih spesifikasi part. Milih part pc memang kadang terasa simple namun kadang terasa agak ”tricky” . Yang jadi masalah adalah ketika apa yang diingankan mentok dengan budget. Kalau pun budgetnya gak masalah, tapi kebutuhannya sangat ringan, beli part-part yang mahal jadi kerasa useless, lebih cenderung ke buat gaya-gayaan aja dan kepuasan pribadi. Tapi ya itu duit-duit dia sendiri dan pilihan dia sendiri ya itu hak mereka kan. Aku sendiri rakit PC kali ini juga bercampur dengan keinginan pribadi yang dulu belum terlaksana, sekarang coba mewujudkannya. 

Dari pencarian informasi yang aku lakukan kemudian aku pilih part-part konfigurasi Intel generasi 11. Kenapa yang generasi 11, karena harapanku PC ini digunakan untuk pemakaian di atas 5 tahun. Karena generasi 12 baru saja keluar, jadi masih sangat mahal. Kalo nunggu turun, ya berarti rakit PC nya tahun depan, orang butuhnya sekarang. Sehingga semoga tetap bisa mengimbangi sistem operasi dan aplikasi yang lebih up to date ke depannya. Aku pikir untuk tahun 2021 dan 2022, menggunakan Intel Gen 10 dan 11 jadi alternatif paling bijak dan penghemat budget dengan performa yang lumayan namun gak terlalu ketinggalan jaman. Bisa saja kita pakai versi yang lebih lama yang lebih hemat, namun ke depannya ketersedian part dan update ke depannya juga harus dipikirkan. Mengapa aku lebih memilih konfigurasi pake Intel? Jujur aja karena untuk saat ini menurutku best value. Karena pandemi global dan demand yang tinggi, seperti yang pernah aku bahas di artikelku sebelumnya, harga dan stok VGA Card dan processor AMD menjadi tidak normal. Aku sendiri sebenernya lebih suka pake AMD, namun harganya yang kini gak masuk akal dan stoknya yang sulit ditemukan membuat merakit PC pakai konfigurasi Intel i3 dan i5 menjadi alternatif best value dan budget untuk periode waktu ini. Beda ceritanya kalau rakit PC pake processor dengan vga onboard sebelum pandemi covid, sudah pasti aku memilih menggunakan AMD. Bukan berarti Intel jelek, performanya cuma beda tipis banget kok, kadang menang AMD kadang menang Intel tergantung di seri mana. Hanya saja beberapa tahun terakhir adalah masa jaya nya AMD, aku pun sudah merasakan pengalaman menggunakan Intel dan AMD selama bertahun-tahun. Tapi mungkin tahun ini dan tahun depan adalah masa nya Intel berjaya kembali di segmen budget PC selama kondisi AMD masih seperti ini. Berikut part PC yang awalnya aku pilih sesuai budget dan pengalaman penggunaan PC sesuai dengan kebutuhan kerja yang biasanya aku lakukan di rumah dan di kantor dengan beberapa penyesuaian. 

  • Processor Intel Core i3 10105F Box No Integrated VGA Comet Lake LGA 1200 
  • Motherboard ASROCK - B460M PRO4 Comet Lake- LGA 1200 M-ATX 
  • RAM Kingston FURY BEAST RGB 16GB DDR4 3200MHz (8 GB x 2 pcs) 
  • SSD Kingston NV1 M.2 NVMe 500GB PCIe Gen 3.0 
  • VGA ASUS 2GB GeForce GT 730 2GB DDR5 64 bit
  • PSU AEROCOOL LUX 550 Watt RGB 80+ Bronze 
  • Case PC AEROCOOL Trinity Mini - Hitam 

Total : Rp.6.375.000. Harga ini aku dapat pada pertengahan bulan November 2021 secara online di Toped sudah temasuk diskon yang aku dapatkan. Sekarang mungkin ada yang harganya sudah turun ataupun malah naik dan beberapa toko mungkin sudah habis stoknya untuk seri atau harga tersebut. Nah, hal ini pun aku jadikan patokan untuk coba seri produk dari brand lain dengan harga yang tidak jauh dari simulasi spesifikasi tersebut. Kemudian ditengah pencarian dan pertimbangan, alhamdulillah dapat budget tambahan untuk mencoba spesifikasi lain. Akhirnya aku pilih spesifikasi ini. Silahkan klik link berikut untuk melihat masing-masing ulasan singkat dari produk – produk ini yang sudah aku buat. Spesifikasi komputer yang akhirnya aku pilih : 

- Processor Intel Core i5 11400 Rocket Lake LGA1200 

- Motherboard MSI MAG – B560M Mortar LGA 1200 M-ATX

- RAM Kingston FURY BEAST RGB 16GB DDR4 3200MHz (8 GB x 2 pcs) 

- SSD PNY CS2140 M.2 NVMe 500GB PCIe Gen 4.0 

- PSU AEROCOOL LUX 650 Watt RGB Semi Modular 80+ Bronze 

- Case PC AEROCOOL Trinity Mini Black


Total nya adalah : Rp.7.285.000. Harga ini aku dapat pada akhir bulan November 2021 secara online di Toped sudah temasuk diskon yang aku dapatkan dari kode promo diskon toko maupun cashback toped WIB. Bukan harga normal, karena alhamdulillah kebetulan beberapa part aku dapat spesial price dari seller saat beli part tersebut. Promo gratis ongkir dari toped juga sangat membantu untuk kirim-kirim barang, termasuk beli casing PC yang kotaknya lumayan gede pake Gosend dari toko computer terdekat. Jadi begitu semua part datang satu persatu ke rumah, baru aku mulai rakit. Spesifikasi tersebut kalau untuk game terbaru sekarang, jujur aku gak tau. Tapi aku kira masih bisa jalan lancar kok, tinggal settingan kualitas gambarnya saja di level mana dan fps nya yang berarti tinggal urusan di memory dan vga card nya serta tambah pendingin. 




4. Mulai merakit part PC yang dibeli
Setelah semua barang yang aku pesan datang lalu aku pun menyiapkan meja kerja, obeng plus berujung magnet, gunting dan cutter untuk mulai merakit PC. Jika kamu bukan tipikal orang yang suka baca manual book waktu beli barang, hal ini jangan sampai kamu lakukan waktu merakit PC pertama kali. Karena di manual book ada catatan-catatan penting tentang pemasangan komponen computer. Jika masih bingung kita bisa mengikuti video tutorial dari youtube untuk pemasangannya. Meskipun mungkin konfigurasi beda, namun secara umum langkah-langkahnya sama. Oleh kerena itu dibutuhkan manual book, terutama manual book dari motherboard dan casing PC biar gak salah colok kabel power dan detil-detil kecil yang kadang di video tutorial rakit pc gak dicantumkan. Secara umum langkah-langkah merakit PC adalah : 

  1. Menyiapkan motherboard/mobo
  2. Memasang Processor pada mobo
  3. Memasang heatsink fan processor 
  4. Memasang RAM pada slot DIMM Mobo
  5. Memasang SSD M.2 pada mobo
  6. Memasang Motherboard pada casing PC
  7. Memasang power Supply
  8. Memasang VGA card (jika ada) pada mobo dan casing
  9. Memasang kabel-kabel casing ke mobo
  10. Memasang fan PC ke casing
  11. Memasang kabel-kabel PSU ke mobo dan VGA (jika ada)
  12. Cek kembali sebelum mulai menguji menyalakan PC.
 
Hal yang harus diperhatikan adalah ketika memasang kabel dari casing ke mobo dan kabel-kabel power supply ke mobo dan kipas PC harus hati-hati dan melihat petunjuk pemasangan dengan seksama. Proses perakitan ini tidak terlalu lama, hanya memakan waktu beberapa jam. Lebih lama waktu memilih dan memutuskan part PC yang akan dibeli. Kalau masih bingung, banyak kok video tutorial di youtube yang menjelaskan detil-detil langkah merakit PC dari para expert.




5. Mulai Menyalakan PC
Jika pc yang dirakit sudah selesai dipasang, saatnya mencoba menyalakan PC. Ini lah saat-saat yang paling menegangkan apakah PC yang dirakit sudah sesuai atau belum. Kalau ada connector yang salah colok, biasanya PC gak mau dinyalakan. Namun jika sudah sesuai, maka PC akan menyala dan masuk ke bios. Alhamdulillah, langsung nyala. Tidak lupa untuk nyolokin kabel monitor, keyboard, dan mouse ke PC. Jangan kaget kalau misalnya waktu pertama kali dinyalakan PC melakukan restart sendiri beberapa kali sebelum akhirnya bisa masuk ke BIOS. Katanya si itu perangkat lagi pada salaman dan saling mendeteksi di awal. Begitu masuk BIOS lakukan penyetingan yang diperlukan seperti petunjuk di manual book atau jika tidak ada, bisa langsung kembali shutdown PC. Lalu bersiap untuk instalasi system operasi nya. 




6. Memasang sistem operasi Windows
Karena aku cuma paham pake OS Windows ya PC ku ini aku pasangi Windows. Kalau mau pasang OS yang lain ya silahkan. Nah kalau pake windows, siapkan dulu flash disk yang sudah diisi installer Windows yang bisa otomatis booting. Caranya dengan download OS Windows nya di website resmi Windows lewat PC atau laptop lain atau ke warnet dulu gak papa. Pilih versi windows yang akan dipasang kemudian ikuti petunjuknya, lalu save file nya di flash disk yang masih kosong kalau bisa. Setelah itu colokin flash disknya di PC yang sudah dirakit, lalu nyalakan PC nya dan pilih booting installer windowsnya. Ikuti aja petunjuk instalasinya dan selesai deh PC kamu sudah bisa mulai diisi dengan aplikasi-aplikasi sesuai kebutuhan. Windows nya ini adalah system operasi yang belum diaktivasi pake serial number. Jadi kalau mau windows nya bisa digunakan secara continue ya beli lisensi windows yang asli. Kalau mau yang murah, ada yang jual serial number activated nya di market place, atau kalau mau yang gratis ada yang ngeshare serial numbernya di internet, googling aja, tapi biasanya gak bertahan lama atau ada satu metode lagi menggunakan semacam script kode yang harus dimasukan. Kurang paham detilnya, tapi bisa search di google untuk detilnya. Tapi kalau mau yang stabil, aman, dan update terus yang beli lisensi resmi Windows. 

7. Melakukan update BIOS dan memasang aplikasi
Karena di rumah ada wifi, aku kemudian membeli wireless adapter supaya PC bisa terhubung ke internet. Harganya berkisar 60 ribu – 150 ribu rupiah. Yang segitu dah cukup. Setelah windows terpasang dan terhubung internet, kemudian aku melakukan BIOS update untuk motherboard MSI yang aku gunakan. Cara updatenya sudah dijelaskan dengan detil di manual book mobonya. Jadi tinggal diikutin aja. Setelah itu, baru aku install driver dan aplikasi bawaan motherboard yang diperlukan untuk mendukung system operasi Windowsnya dengan mendownload dari internet. DVD nya sebenernya ada di paket penjualan mobo, tapi aku gak punya dvd reader nya. Jadi ya download aja dari website resmi MSI, malah lebih lengkap dan update. Setelah itu baru aku mulai install software atau aplikasi yang biasanya aku pakai untuk kerja dari rumah sesuai dengan kebutuhan yang aku jelaskan di awal.   
 



Prosesnya ternyata cukup panjang ya kalau ditulis, tapi kalo kita jalani gak seribet itu dan gak menakutkan atau bikin konslet. Dari milih part sendiri, ngerakit, pasang kabel, nginstall windows, update bios, sampe akhirnya siap pakai, aku bener-bener menikmati proses belajar dan merakit PC sendiri dengan referensi video tutorial youtube, website tentang komputer, dan manual book. Tambah pengetahuan baru, pengalaman baru, dan aku kira jadi skill tambahan khusus buat aku pribadi. Seru ternyata, jadi pengen rakit PC orang lain. Hahaha. Itu aja si cerita panjang lebar ngalor ngidul. Terima kasih sudah membaca sampe sini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil. Yuk jangan takut untuk rakit pc sendiri di rumah.  
 



You Might Also Like

0 comments