Apakah Website Masih Relevan Digunakan Dalam Kegiatan Digital Marketing Saat ini ?

Sunday, August 08, 2021

Suatu hari dalam meeting yang diadakan di salah satu kantor yang menangani puluhan outlet retail yang digital marketingnya akan aku tangani, ada pertanyaan yang aku lontarkan di forum tersebut, kenapa sampai saat ini website resmi brand atau perusahaan hanya diarahkan ke aplikasi, sehingga tampilan website ketika dibuka di desktop terlihat tampilan mobile yang kurang beraturan dan gak enak dilihat? Ada beberapa anggota tim digital marketing yang menjawab, buat apa bikin website baru, kan sudah ada instagram dan tik tok, itu sudah cukup. Ada juga yang menjawab, customer kita gak buka website kok pak, mereka kita arahkan ke Instagram semua. 

Bahkan kepala bagian IT nya pun menjawab, buat apa bikin website bagus-bagus toh nanti kita arahkan ke App dan dari App itu sudah mengena market kita. Kemudian saya lontarkan pertanyaan lagi, apakah ada data yang menunjukan kalau target market brand kita cuma pakai App yang kita buat, Instagram, dan tik tok? Dari data member yang katanya 90 ribuan, berapa yang pakai aplikasi dan berapa yang transaksi di app? Gak pakai media lain apa cuma karena tidak mau kerjaannya ditambah? Tak ada satu pun yang menjawabnya, padahal jumlah anggota tim marketing di perusahaan ini terbilang cukup lengkap.

Aku lemparkan pertanyaan kembali, Jika nanti ada aplikasi baru yang menggeser Instagram dan tik tok gimana? Apakah sudah cek, customer yang datang ke outlet dengan customer online adalah range market yang sama? Mereka pun kembali terdiam. Kenapa jumlah pertanyaan yang muncul dan ulasan di Google My Business jauh lebih banyak dibanding engagement komentar di IG masing-masing outlet maupun pusat kalau memang sangat fokus di Instagram? Dan ada salah satu yang menjawab, Google My Business itu apa ya pak? 



Beberapa jawaban itu sebenernya sangat aku sayangkan apalagi beberapa orang yang hadir sudah bekerja di perusahaan tersebut cukup lama pada bidang marketing dan IT. Tapi ya memang itu tantangan dan challenge buat tim ini. Banyak pertanyaan aku lontarkan dan diskusikan dalam meeting tersebut setelah selama beberapa hari aku melakukan pengamatan dan pengecekan terhadap data-data marketing yang ada dan observasi di beberapa cabang bahkan ada yang sambil menyamar menjadi konsumen tentang semua kegiatan marketing yang sudah dilakukan 

Sebenarnya tidak salah jika kini ada bisnis yang tidak menggunakan website dalam mempromosikan secara online, karena memang ada brand maupun beberapa jenis bisnis yang relevan dengan segmennya awalnya hanya menggunakan akun social media, atau bahkan tanpa menggunakan website ataupun sosial media sama sekali namun biasanya ada juga yang akhirnya membuat website, kembali kepada jenis bisnisnya, serta kebijakan managemen dan ownernya, tapi ya sayang aja, sekarang bikin website makin gampang, biayanya juga semakin murah, kalau malas atau tidak tahu cara buatnya dan maintenancenya tinggal diserahkan ke pihak ketiga, dan data-data statistiknya dari pengalamanku lebih bisa dipercaya daripada statistik paid ads social media, dan website itu menurutku semacam identitas online resmi bisnis yang dijalankan. Apalagi jika bisnis Anda memiliki budget untuk mengola website lebih serius.

Tantangan terbesarnya website memang konsistensi dalam melakukan maintain, mengupdate konten, dan mengoptimalisasi website agar semakin powerful. Namun, selalu ada orang yang hampir di tiap segmen market apa pun yang mencoba mencari informasinya secara online setidaknya mencoba mengecek website resmi produk atau layanan tertentu sebelum memutuskan menggunakannya. Tidak ada yang tahu kapan dan siapa, namun setidaknya kita harus menyiapkannya. Jadi sayang kalau sebuah bisnis tidak memanfaatkan website. Konten SEO website, baik berupa artikel maupun konten website yang lain, masih relevan dalam era digital dan social media asal kita paham cara me-manage nya. 


Aku sendiri pernah merasakan transaksi yang lumayan dari informasi website ketika menangani marketing salah satu produk di tahun 2017. Dari cerita yang aku dapat dari konsumen ini, awalnya dia ini mencari dengan kata kunci yang memang website kami cukup menguasai di hasil pencarian google untuk kata kunci tersebut pada saat itu. Hasil pencarian teratas adalah website kami dan GMB kantor kami. Kemudian dia menghubungi nomor CS yang tercantum di GMB dan mengecek juga di website kami yang nomor CS nya  juga sama. 

Awalnya dia bertanya harga produknya melalui WA hanya untuk beberapa piece, lama-lama dia bertanya berapa harga special dengan pemesanan banyak, setelah beberapa waktu obrolan makin serius. Tim CS pun aku minta dengan sabar menjawab semua pertanyaannya. Beberapa hari kemudian dia memberikan list kebutuhan produk yang dibutuhkan dan ternyata jumlahnya ribuan unit. Karena jumlahnya banyak dan SOP batasan wewenang pemberian diskon oleh CS dan si konsumen minta harga special akhirnya aku take over dan meminta approval dari finance dan atasan untuk special price. Akhirnya deal, dia membayar DP pemesanan, dan di hari pengantaran dia lunasi, dan bahkan aku ikut mengantar pesanan tersebut karena penasaran, yang ternyata adalah untuk kebutuhan beberapa kantor di Jawa Barat. Hal semacam ini pun berulang beberapa kali di tahun 2020 meski dengan transaksi yang lebih kecil. Banyak pengalaman ku maupun pengalaman dari beberapa rekan-rekan ku yang punya usaha di berbagai bidang yang masih mendapatkan manfaat website sampai sekarang. 



1. Website sebagai landasan sumber informasi bisnis. 

Website bisa digunakan sebagai media informasi resmi untuk memberikan informasi terbaru seputar produk yang dipasarkan, misalnya release produk baru, info perubahan harga, klarifikasi terhadap suatu issue,  memberikan konten bermanfaat bagi segment target marketnya secara konsisten, dan masih banyak lagi. Sehingga ketika informasi tersebut di share ulang di social media resmi bisnis tersebut akan semakin terpercaya. Kalau ada info lowongan kerja di perusahaan, menyampaikan melalui halaman website adalah salah satu cara terbaik. Karena akan menaikan traffic kunjungan website cukup signifikan. 

Pelamar yang mendapat info dari social media maupun media info khusus lowongan akan mengecek seperti apa perusahaan yang akan mereka lamar dan mengecek validitas informasi lowongan yang ada. Karena sekarang banyak sekali penipuan tentang lowongan kerja hanya untuk menarik atau mengumpulkan database dan bahkan ada yang dimanfaatkan untuk pishing. Jadi kalau website dan semua informasi di dalamnya cukup baik akan meningkatkan kepercayaan para pencari kerja dan kualitas para pelamar yang mendaftar. Apalagi jika websitenya sudah memiliki sistem melamar kerja langsung melalui website bisnis tersebut, akan semakin mempermudah untuk tim HRD Anda. Siapa tau mereka adalah calon customer kita di masa yang akan datang.  


2. Website memperluas jangkauan promosi

Website sangat mungkin digunakan sebagai sarana promosi baik untuk perusahaan maupun pribadi. Bagaimana tidak, selain meningkatkan kredibilitas, jika website Anda berhasil masuk di halaman awal hasil pencarian search engine seperti Google dengan SEO yang baik, dengan konten yang baik, termanage dengan baik, bukan tak mungkin website Anda bisa dikenal oleh lebih banyak orang dan dikunjungi banyak pengguna internet. Artinya ya peningkatan traffic ke website dan lebih dikenal banyak pihak. Bahkan dari data traffic yang ada pada statistik website yang didapat dari Google Analytic misalnya, kita akan mengetahui segmen baru yang mungkin tidak Anda sangka-sangka.  


3. Website Untuk Transaksi Penjualan

Sekarang semakin banyak website sebuah brand atau pun bisnis, dimasukan juga halaman store agar memudahkan pengunjung bisa bertransaksi langsung disana. Biasanya cara menarik pengunjungnya dengan informasi konten yang dibuat di website atau akun social medianya, atau ada juga yang diiklankan melalui iklan berbayar Google, Facebook, maupun IG, kemudian link penjualannya adalah halaman website. Kanapa masih banyak yang melakukan ini, padahal social media dan market place online sudah ada? Karena data salah satunya. Iya data. Data yang lebih detil yang bisa ditarik sebagai pertimbangan untuk langkah strategis selanjutnya. 

Data yang disajikan oleh website dengan tools analytic yang baik cukup lengkap dibandingkan data yang disajikan store yang disediakan oleh social media dan bisa menjadi pertimbangan ketika beriklan nantinya di Google Ads, facebook Ads, maupun Instagram Ads. Data penjualan dan data customer bisa kita manfaatkan sendiri untuk promosi selanjutnya. Selain itu tidak ada fee atau potongan dari online market place dari setiap transaksi yang terjadi karena transaksi di website sendiri. Hal seperti ini juga dilakukan oleh bisnis yang fokus menjual barangnya pada reseller, dengan membuat member khusus pada sistem di websitenya yang nanti akan mendapat special price, lalu para reseller ini bisa menjual barangnya secara offline atau secara online di online market place atau social media baik sebagai dropshiper maupun sebagai reseller resmi.  


Bahkan sistem pemanfaatan store website ini semakin berkembang dengan metode omni channel marketing, yang terhubung dengan sistem database perusahaan, sehingga memudahkan dalam mengenali data konsumen dan konsumen punya kebebasan lebih dalam bertransaksi terlepas dari kanal mana yang digunakannya baik di online store, outlet fisik, aplikasi, maupun market place dan setiap langkah pembelian yang diambil akan tercatat dalam sistem database perusahaan. Akan kita bahas di artikel lain. 


4. Website sebagai media online yang masih bertahan

Sebagai orang yang bekerja di dunia pemasaran, aku merasakan dan mencoba berbagai macam media ATL dan BTL, kemudian melakukan pemanfaatan social media online untuk pemasaran produk baik barang maupun jasa seiring perkembangan jaman. Ketika ada aplikasi social media baru yang booming, yang lama akan perlahan ditinggalkan dan bergeser pelan-pelan. Ada yang tidak bisa bertahan seperti Friendster dan Google +. Ada yang masih bertahan seperti facebook namun dinamika perubahan aturan main di dalam nya pun terjadi perubahan yang sangat besar dari tahun ke tahun. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah target market kita akan tetap bertahan di media social tersebut, atau akan bergeser ke media lain. Dan akhirnya pun sebagai marketer akan mencoba bergeser pula mencoba menargetkan di media social yang baru. 

Selama hal itu berlangsung, website tetap sama fungsi nya, minimal sebagai pusat informasi resmi bisnis tersebut, bahkan akan semakin kuat eksistensinya jika dikelola dengan baik karena kontennya yang baik dan bermanfaat serta umurnya lebih lama. Asalkan si pemilik bisnis atau pengelola website bukan tipikal yang bosenan, tiap tahun websitenya dirubah drastis tanpa mempedulikan data dan konten yang sudah terindeks di search engine.  


Jadi menurutku pemanfaatan website sebagai media untuk pemasaran secara online masih sangat relevan digunakan di era digital yang semakin berkembang dan era manusia yang semakin aktif bersosial media. Hanya saja memang kini sulit untuk berdiri sendiri, harus diintegrasikan juga dengan pemanfaatan social media online, penggunaan versi app nya jika memang diperlukan, konten yang menarik dan konsisten, struktur website yang membantu adminnya dan SEO friendly, dan yang paling penting harus bisa memanage website secara baik dan konsisten. Nanti akan kita bahas tentang mengelola website secara konsisten di link ini : (Tips Mengelola website). Semoga bermanfaat.


You Might Also Like

0 comments