Menikmati Pemandangan Dari Louis Kienne Hotel Simpang Lima

Tuesday, November 08, 2016

Sepuluh tahun yang lalu waktu masih jaman kuliah di Jogja, ketika pertama kali aku berkunjung ke Simpang Lima Semarang, ada suatu niat yang aku ucapkan disana bahwa suatu hari ingin mengambil foto dari atas salah satu gedung tinggi di sekitar simpang lima untuk memotret langsung simpang lima. Karena waktu kesana aku hanya bisa mengambil foto dengan kamera poket yang aku bawa dari pinggir simpang lima. Jadi pengen lah suatu hari bisa ngambil foto dari atas. Pengennya si  dari hotel Ciputra kalo bisa. Tapi belum ada kesempatan juga. Sampai akhirnya minggu lalu aku bisa mewujudkan keinginan ini setelah sekian lama. 


Awalnya ada urusan pekerjaan di Salatiga dan Semarang menjelang akhir pekan. Kemudian karena pengen sekalian istirahat dan liburan bentar, akhirnya aku coba searching secara online tentang hotel-hotel di Semarang. Pengennya nginep di Hotel Ciputra. Tapi pas liat hotel lokasi simpang lima ternyata ada voucher bagi member situs pemesanan hotel online tersebut dalam rangka anniversary situs tersebut, jadi aku pake. Nah salah satu hotel yang bisa dipesan dengan voucher tersebut adalah Louis Kienne Hotel Simpang Lima. Budget juga waktu itu cocok. 


Aku liat reviewnya ternyata salah satu nilai tambah dari hotel ini adalah view nya yang langsung ke simpang lima dan sekitaran kota semarang terutama dari sky pool dan sky lounge nya di lantai 23 yang kayaknya view nya lebih asik daripada dari hotel Ciputra. Louis Kienne Hotel ini pun ternyata salah satu gedung tertinggi di Semarang. Akhirnya aku pun putuskan untuk menginap di hotel ini sambil berniat untuk istirahat dan memotret simpang lima dari ketinggian. Aku juga menghubungi sepupuku yang suka jalan-jalan untuk ikut menyusul ke hotel, biar ada temen ngobrol dan jalan-jalan di Semarang. 


Setelah selesai urusan kerjaanku dan solat jumat di Masjid Agung Jawa Tengah, aku pun menuju hotel tersebut yang terletak di area Simpang Lima Semarang. Cukup mudah untuk menemukan hotel ini karena gedungnya yang tinggi dan ada tulisan besar di atasnya. Kalo bingung juga masih bisa cari lewat google map. Bagitu sampai hotel disambut oleh security kemudian masuk ke area parkirnya yg tidak terlalu luas dan agak pendek. Dari parkiran ini aku jadi tau karena ternyata hotel yang dibuka di awal tahun 2016 ini juga gabung dengan apartemen Louis Kienne atau apartemen W/R (Warhol Resident). Karena ada lift yang terpisah untuk tamu hotel dan juga penghuni apartemen. Jangan lupa untuk mendaftarkan kendaraan yang dibawa ke resepsionis ketika check in kalau gak pengen bayar biaya parkir per jamnya. 


Waktu check in, aku meminta kamar yang twin bed dan dapet yang di lantai 8. Dari data waktu pesan hotel ini, hanya ada dua pilihan jenis kamar di hotel ini, yaitu kamar deluxe single bed dan deluxe twin bed beserta paket sarapannya atau tidak. Karena badan emang udah lelah, lalu aku menuju kamar untuk tiduran sejenak lalu sepupuku datang. Kami kemudian ngobrol ngalor ngidul sambil nonton tv kabel dengan pilihan channel yang cukup banyak. Kamarnya cukup minimalis dan elegan, gak terlalu beda jauh dengan kamar hotel di grup hotel fave atau amaris. Namun sedikit lebih panjang dan furniturenya lebih sedikit lebih banyak. Fasilitas hotel ini cukup lengkaplah. Ada juga fasilitas free shuttle bus dengan Mercedes Benz Sprinter yang menghubungkan hotel Louis Kienne Simpang Lima, Louis Kienne Pandanaran dan juga Mall Paragon Semarang. Yang agak gak nyaman buatku yaitu di kamar mandinya, karena ruang mandi showernya tidak ada pembatas penuh atau pintu dengan bagian wastafel-nya. Sehingga setelah mandi hampir semua bagian lantai kamar mandi menjadi basah. 


Rencana awalnya pengen berenang sore hari sambil menikmati pemandangan matahari terbenam, sayangnya hujan cukup lebat terjadi dari sore hingga malam hari. Karena mulai jenuh di kamar, malam harinya kami menyeberang jalan ke swalayan simpang lima dan mall ciputra yang berada di seberang hotel ini sambil jalan-jalan dan juga cari makan malam. Sekitar jam 9 malam kami kembali ke hotel, kemudian naik ke lantai 23 menuju sky pool hotel Louis Kienne Simpang Lima ini meski agak gerimis kecil. Di lantai 23 ini, ada sky lounge, sky pool, dan tempat fitness. Lalu kami pun mulai mengambil gambar dari berbagai sudut di lantai ini. Hanya ada beberapa orang kemaren disana yang kebanyakan adalah penghuni apartemen. Kami berada disini hanya duduk dan mengambil gambar sambil menikmati pemandangan lampu kota Semarang hingga jam 11 malam. Karena area ini memang hanya dibuka hingga jam 12 malam, kecuali ada acara khusus kata salah satu karyawan di sky lounge tersebut. 


Besok paginya, kami bangun sebentar untuk sarapan, kemudian sepupuku tidur lagi. Aku tidur cukup pulas karena memang cukup nyaman suasananya. Lalu aku mulai memanfaatkan internet di hotel yang cukup cepat ketika pagi hari hari dan lumayan bisa download beberapa serial film. Sekitar jam 9 pagi kami kemudian naik lagi ke lantai 23 untuk berenang dan menikmati pemandangan kembali. Tapi entah kenapa, pemandangan malam hari nya menurutku lebih indah dibandingkan pagi atau siang harinya dari area ini. Beberapa tamu hotel juga masih ada yang berenang. Setelah selesai kemudian kami pun bersiap untuk check out sekitar jam 11 siang lalu nemenin sepupuku yang pengen ke Lawang Sewu. Cukup puas lah sebenernya nginep disini. Kalo hotelnya si aku pikir gak terlalu special. Cukup buat numpang tidur. Para karyawannya cukup ramah dan membantu. Tapi view yang ditawarkan memang special. Dan akhirnya keinginan aneh lama ku itu akhirnya sempat aku wujudkan. Semoga bisa bermanfaat.   

    

You Might Also Like

0 comments