Pengalaman Terbang Bersama Jetstar Airways

Sunday, April 10, 2016

Pertama kali aku naik pesawat Jetstar Airways adalah rute Kuala Lumpur – Singapura. Sebenernya tadinya gak ada rencana untuk naik pesawat terbang dari Kuala Lumpur ke Singapura, tapi kemudian dipikir-pikir lagi karena bawa mamaku, jadi kami (aku dan kakakku) putuskan untuk naik pesawat supaya lebih nyaman, cepat, dan beliau tidak terlalu lelah, dan akhirnya gak lagi cari-cari informasi soal kereta KL-SG. Waktu browsing di beberapa website penjualan tiket pesawat online, ada dua penerbangan yang paling banyak dari Kuala Lumpur ke Singapura maupun sebaliknya yaitu Air Asia dan Jet Star. Namun akhirnya kakakku memutuskan untuk membeli tiket pesawat Jet Star, karena pengen nyobain naik pesawat ini katanya. Yang aku kaget harga tiketnya tidak sampai 600 ribu rupiah untuk tiga orang untuk kelas ekonomi. Mungkin pas kakakku pesan pas promo kali ya. Atau memang segitu ya. Aku kurang paham. Padahal ini penerbangan antar negara dan pesennya pun gak terlalu lama dari tanggal keberangkatan ke Kuala Lumpur.


Jetstar Airways adalah salah satu maskapai penerbangan bertarif rendah yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan Qantas Group Airlines Australia. Maskapai ini sepertinya menyasar segmen yang hampir sama dengan Tiger Air, Air Asia, dan Virgin Australia. Hanya saja rutenya di Asia Tenggara belum sebanyak Air Asia. Kebanyakan pesawatnya menggunakan Airbus A320-200. Termasuk yang aku tumpangi kemaren juga menggunakan Airbus A320-200 dengan tempat duduk all economy  class. Rute  penerbangan Jetstar sendiri di Indonesia juga ada, kayaknya ada yang dari dan ke Jakarta dan Surabaya serta juga ke beberapa negara tetangga.

Untuk penerbangan dari Jetstar dari Kuala Lumpur ke Singapura berangkat dari Bandara KLIA2. Jadi jangan sampai kesasar ke KLIA1. Setelah naik kereta KLIA Ekspress dari Stasiun KL Sentral turun di stasiun KLIA2 kemudian naik ke lantai atas KLIA2 untuk check in. Karena baru pertama kali naik maskapai ini, jadi gak terlalu ngecek kalo ada fasilitas online check in, padahal sampe di counter check in Jetstar, untuk penumpang yang online check in udah ada jalur sendiri yang antri nya gak sebanyak yang gak online check in. Setelah check in kemudian antri sebentar, lalu jalan kaki ke gate boarding paling ujung. Jalannya lumayan sambil olahraga, karena kali ini aku bawa koper mamaku, tas punggung, dan tas kamera.


Sampai di area boarding, baru duduk bentar langsung disuruh bersiap untuk naik pesawat. Padahal jadwal keberangkatannya masih sekitar 45 menit lagi. Jadi agak lama duduk di dalam pesawat sebelum take off sambil mempersiapkan sebelum penerbangan. Kemudian setelah ada suara radio bahwa pesawat dapat ijin terbang, pesawat kemudian mulai take off dengan smooth sesuai schedule penerbangan. Kondisi cuaca dengan panas cukup terik di tengah hari dan agak berawan. Pemandangan agak gak lazim buatku adalah waktu lihat pakaian pramugarinya. Mereka pakai kaos dan rok panjang dengan sepatu rata bukan hak tinggi. Usianya pun terlihat tidak terlalu muda. Raut wajahnya seperti pramugari-pramugari senior yang udah berpengalaman namun tetap tampil menarik dan santai. Semua tempat duduk terisi penuh, mungkin karena weekend atau memang penerbangannya yang selalu ramai.

Jarak antar tempat duduknya standar kelas ekonomi yang cukup sempit. Ada lembaran petunjuk keselamatan, kantung muntah, dan majalah penerbangan seperti biasa di kursi penumpang. Selama di dalam pesawat aku cukup kaget dengan pemandangan banyaknya penumpang yang mainan gadgetnya selama perjalanan terutama handphone. Baru kali ini aku naik pesawat yang pramugari dan pilotnya memberikan pengumuman untuk mematikan ponsel dalam penerbangan terutama ketika mau take off dan landing berkali-kali. Apalagi waktu mau landing, aku hitung hampir sepuluh kali mereka mengingatkan untuk mematikan ponsel dan alat elektronik agar tidak mengganggu sistem navigasi menjelang landing. Itu pun para penumpangnya baru mematikan ketika pramugari beberapa kali bolak balik dan keliling untuk mengecek penumpang menjelang persiapan landing. 


Aku heran, apa sih susahnya mematikan gadget sebentar, padahal penerbangan ini gak sampai satu jam. Bahkan aku hitung cuma sekitar 40 menit udah sampai bandara Changi. Rasanya kayak naik pesawat Jakarta-Lampung, baru naik bentar, tau-tau dah sampe. Cuma waktu landingnya penerbangan ini gak terlalu nyaman, agak kerasa menghentak di badan. Tapi ya .. yang penting selamat sampai tujuan. Akhirnya sampai Bandara Changi lalu turun dari pesawat kemudian langsung lewati pemeriksaan barang dan penumpang untuk kedatangan sebelum menuju immigration check di bandara Changi. Kemudian kami menuju ke pusat kota Singapura untuk melanjutkan liburan kami. Itu aja si, semoga bermanfaat.  
  

You Might Also Like

0 comments