Senja Di Sumurup

Tuesday, September 01, 2015

Jalan sore, ya jalan sore. Banyak orang yang melakukannya di berbagai belahan dunia ini. Banyak hal yang dilakukan ketika orang melakukan jalan-jalan sore hari. Biasanya si tergantung cuaca, lokasi, maupun kondisi ketika hal tersebut dilakukan. Jalan-jalan sore tidak semua orang sempat melakukannya, karena tidak sedikit saudara-saudara kita yang tidak sempat melakukannya karena kesibukan maupun karena terjebak kemacetan. Bahkan di era 90an ada lagu yang berjudul jalan sore yang cukup terkenal di Indonesia. Ok, cukup soal jalan sorenya karena yang mau aku ngomongin adalah salah satu area yang cukup unik untuk menikmati senja di sore hari di desa Sumurup.


Untuk menuju wilayah spot ini aksesnya cukup mudah dan murah. Kalo dari kota Salatiga tinggal mengikuti jalan utama arah Bawen, sampai jembatan Tuntang kemudian belok kiri dimana pemandangan rawa sudah terlihat dari pinggir jalan tersebut. Tinggal melaju dikit beberapa ratus meter dengan kendaraan kemudian belok kiri sampai di pinggiran rawa. Lalu kita akan menemukan parkiran yang dikelola penduduk setempat. Mengunjungi tempat ini sudah ku lakukan beberapa kali di sore hari ketika sempat dan urusan pekerjaanku di Salatiga sudah selesai, kemudian aku pergi kesana untuk menikmati suasana sore dan hunting foto di sekitar rawa pening, di desa Sumurup ini. 



Paling suka melihat dan menikmati suasana sore serta terkadang kegiatan warga desa yang dilakukan di Rawa Pening tersebut dan juga pemandangan alam dari beberapa spot di Rawa Pening tersebut. Ada yang memancing, berjualan, memberi makan ikan di keramba, mencabuti rumput di sekitar tanaman padi mereka, dan lain sebagainya. Ada juga muda mudi yang berselfie ria maupun juga hunting foto di area ini. Ada beberapa warung kopi yang buka untuk para penikmat pemandangan di tempat ini yang buka sampe sore tapi kayanya ada juga yang buka sampe malem.


Yang mau mendayung sendiri di area rawa juga tersedia perahu yang disewakan. Ada juga perahu penumpang, yang bisa dinaiki beberapa penumpang untuk berkeliling di rawa ini. Biasanya yang menyewa orang yang penasaran dengan area sekitar rawa pening, orang yang pergi memancing, rombongan keluarga yang pengen refreshing, dan juga rombongan fotografer yang pengen hunting aktifitas di tengah rawa maupun konsep yang mereka persiapkan sendiri. Kata seorang teman yang juga penduduk setempat, sebenernya ada beberapa spot yang menarik di rawa pening namun pemandangan dari desa sumurup ini lebih populer, mungkin karena aksesnya lebih dekat dari kota Salatiga. 


Yang suka lihat sunrise dan sunset spot di rawa pening ini kita bisa menikmatinya dengan santai, murah, dan tenang. Meskipun untuk sunrise aku belum pernah coba tapi katanya cukup bagus dan untuk melihat sunset dari area ini sangatlah menarik. Tinggal lihat cuaca mendukung atau tidak. Ketika dilihat dengan mata secara langsung mungkin terlihat biasa dan mblusuk banget, tapi ketika di foto dengan kamera maupun kamera handphone pasti akan feel yang unik dari gambar yang didapat. Tapi nuansa sore hari cukup menenangkan disini karena mengingatkan aku dengan kehidupan desa kelahiranku di Lampung waktu masih kecil. 


Kita pun bisa sambil minum kopi dan teh di warung kopi terapung yang ada di rawa pening ini. Hanya saja, seandainya lebih tertata dan terjaga kebersihannya pasti tempat ini akan lebih indah lagi. Aku berharap semoga saja pembangunan yang dilakukan di rawa pening tidak merusak ekosistem alam di Rawa Pening ini dan kesadaran untuk menjaga ekosistem dan kebersihan oleh para pengunjung dan penduduk setempat bisa lebih baik lagi. 
 




You Might Also Like

0 comments