Ma Facebooka?

Monday, February 04, 2013

Apa nama Facebook mu? 
Facebook, hampir semua orang di Indonesia tahu atau paling tidak, pernah mendengar kata ini. Salah satu situs internet yang selalu masuk 10 besar top rank website di Indonesia dan di dunia versi Alexa.com beberapa tahun terakhir ini, memang menjadi salah satu situs pertama yang kebanyakan orang buka ketika mulai mengakses internet hampir setiap harinya. Meski popularitasnya katanya si mulai menurun karena makin banyak sosial media serupa namun masih banyak penggunanya dan pengguna akunnya masih bertambah setiap harinya. 
 





Aku sendiri pertama kali buat akun facebook ketika masih dibangku kuliah di Solo sekitar awal tahun 2009. Sebenernya waktu itu aku buatnya karena temen-temen di kampus banyak yang buat atau mereka memang sudah bergabung jadi member facebook di internet dan banyak bertukar informasi tentang tugas kuliah melalui fitur chatnya. Padahal kalau dipikir-pikir pake sms atau telepon juga bisa. Tapi ya mereka bilang ini sedang trend dan sebagai ajang untuk ekspresi diri dan cari teman baru (katanya). Karena itu aku pun akhirnya membuat akun facebook dan mulai mempelajari apa si menariknya pakai facebook serta mulai tidak aktif lagi dengan situs jejaring sosial sebelumnya yang juga cukup populer yaitu friendster.

Pada mulanya aku menggunakan facebook ini untuk menjaga silaturahmi dengan teman, sahabat, dan kerabat keluarga yang jarang berkomunikasi karena jarak dan waktu. Ya resiko hidup di wilayah perantauan. Tapi kemudian ternyata banyak hal yang cukup menarik. Aku bahkan punya kenalan-kenalan baru dan pertemanan yang aku dapat dari facebook yang masih bertahan sampai sekarang. Belum lagi informasi-informasi yang cukup cepat dari berbagai jaringan yang pertemanan yang melakukan update status. Maupun share-share tentang informasi yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Paling tidak kita bisa mengetahui kondisi orang yang kita kenal di dunia nyata, karena biasanya kalau mereka sakit, lagi sukses, mereka punya pacar baru, atau istri baru akan ada status di profil facebook mereka. Banyak pula komunitas yang terbentuk dari fitur group facebook dan akhirnya semakin besar dan diwujudkan secara nyata dalam kegiatan rutin mingguan atau bulanan komunitas tersebut.

Tidak sedikit orang yang menjadikan facebook sebagai pencitraan pribadinya secara sengaja maupun tidak sengaja. Karena banyak kemungkinan yang bisa terjadi dengan akun facebook seseorang. Percaya atau tidak, ada beberapa para staf recruitment atau HRD yang melihat akun facebook seseorang pelamar kerja untuk mengetahui karakter maupun potensi yang dimiliki sebelum atau sesudah diinterview. Ada HRD yang menilai dari setiap update statusnya, ada pula yang menilai dari cara dia berkomunikasi atau berkomentar, maupun dari fan page yang disuka atau ikuti. Hal tersebut diakui oleh beberapa rekan kerjaku maupun temanku yang bekerja sebagai seorang staf HRD. Bahkan aku sendiri pernah mengalaminya ketika dalam sebuah interview kerja aku ditanya apa nama akun facebook ku. Padahal bukan untuk posisi admin fan pages facebook.

Dan yang jumlahnya bisa dibilang gak sedikit, adalah orang-orang yang nemuni jodoh lewat facebook. Hahaha. Terkadang aku sedikit gak percaya, tapi bagitu ketemu para pelakunya ternyata orang-orang disekitarku tidak sedikit yang punya pacar bahkan suami maupun istri lewat perkenalan di facebook. Dari sekedar add, lalu chit chat, kemudian ke date, bahkan ke wedding date. Kenyataan yang memang tidak bisa dipungkiri dan benar-benar terjadi. Meski kayaknya aku gak akan mengalami proses yang seperti ini. Hahaha.

Selain itu, facebook juga banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk berbisnis. Contoh yang paling sederhana adalah orang yang membuka toko online di facebook bahkan tidak sedikit orang yang mengubah akun pribadinya di facebook menjadi akun toko online yang dia kelola. Karena memang facebook punya potensi besar dalam meraih segmen konsumen tertentu sesuai dengan produk yang ditawarkan. Facebook pun menyediakan fasilitas fan page untuk brand produk maupun jasa tertentu yang dapat dikelola secara profesional dalam membentuk pencitraan dan membangun komunitas online. Hal ini pun secara langsung maupun tidak langsung memunculkan profesi baru di dunia digital marketing seperti social media administrator, content writer, social media specialist, dan semacamnya. Page facebook ini bisa dikelola secara professional. Tidak sedikit fan page yang dibuat dengan perencanaan yang matang, terutama mengenai strategi komunikasinya, content management, dan semacamnya demi membentuk citra tertentu maupun menawarkan produk tertentu. Jadi setiap update status yang dilakukan di fanpages tersebut sudah terencana dengan matang untuk mengarahkan komunikasi ke arah maupun pembentukan opini tertentu. Dan tentu saja akan melibatkan interaksi langsung dengan audiens yang menjadi target utamanya. Meskipun terkadang banyak respon-respon yang kurang berkenan. Namun itu lah sebuah potensi dan resiko dalam pengelolaan akun sosial media. 




Aku sendiri tidak menyangka dari keisenganku mencari tahu soal facebook ini kini menjadi salah satu media mata pencaharianku. Selain tugas utama di bagian marketing dan promosi, aku pun masih menjadi administrator aktif untuk beberapa brand baru dalam mengelola akun facebooknya dan social media lainnya serta content managementnya. Lumayanlah buat nambah pengalaman. Dulu gak pernah kebayang ternyata hal tersebut bisa dimanfaatkan secara positif dan bagian dari tugas kerja keseharian. Bahkan terkadang masih heran ketika melihat statistik dari pengunjung maupun interaksi fan page facebook yang aku kelola. Ternyata facebook memang masih banyak diperhatikan oleh berbagai kalangan.

Jejaring sosial memang banyak membuat banyak pengalaman baru, penyampaian informasi yang cepat, pembentukan karakter, pencitraan, penyampaian ilmu pengetahuan baru yang cepat, dan munculnya perilaku-perilaku para penggunanya yang sangat beragam. Sayangnya, beberapa oknum pelaku aktif di media facebook ini juga menyebabkan beberapa kasus yang terjadi seperti munculnya perilaku kurang bertanggungjawab dari oknum-oknum penggunanya yang mengarah ke isu politik, kemanan, SARA, tindak kejahatan, penipuan, dan kriminalitas. Media yang ada ini dimanfaatkan hanya untuk keuntungan pribadi semata dan bahkan cenderung merugikan orang lain. Sebuah efek samping yang tidak bisa dianggap remeh namun memang sulit untuk dikontrol atau dikendalikan. Karena kembali ke masalah moralitas para pengguna internet itu sendiri.

Namun, bukan berarti tiap orang harus memiliki akun facebook. Karena saya yakin diakhirat nanti malaikat tidak akan bertanya apa nama akun facebook mu (man facebooka). Hehehe. Satu hal yang selalu membuatku tersenyum sendiri soal facebook adalah ketika berkenalan dengan orang di suatu tempat, atau ketika masuk ke dalam komunitas atau lingkungan baru, ngobrol-ngobrol kemudian bertanya nama, asal, dan berbagai informasi diri lainnya, ternyata masih ku temui yang kemudian menanyakan, eh ada facebook (fb) gak? Nama facebook nya apa? Eh, add facebook ku donk? Padahal kini banyak social media lain yang berkembang pesat, namun sepertinya facebook belum ditinggalkan oleh masyarakat di Indonesia. Ada yang bilang masih bisa bertahan hingga 10 tahun ke depan di Indonesia, namun ada yang bilang beberapa tahun lagi akan ditinggalkan para penggunanya di Indonesia. Aku sendiri sebenarnya tidak terlalu peduli, apapun social medianya selama itu bisa menjadi hal positif bagi diri sendiri dan orang sekitar kita, akan masih aku gunakan. Terutama mengenai informasi dan silaturahmi. Jadi, apa nama facebook mu ? :p 


You Might Also Like

2 comments

  1. Hmm it seems like your blog ate my first comment (it was super long) so I guess I'll just sum it up what I submitted and say, I'm thoroughly enjoying your blog.
    I too am an aspiring blog writer but I'm still new to the whole thing. Do you have any tips and hints for beginner blog writers? I'd genuinely appreciate it.


    Look into my web blog :: low carb barbecue sauce

    ReplyDelete
  2. minta sarannya disini ya kak http://shrynt.blogspot.com/ :)

    ReplyDelete