Dreams Come True

Thursday, June 17, 2010

Antara Mimpi dan Kenyataan

Mewujudkan mimpi menjadi nyata mungkin menjadi keinginan banyak orang. Apalagi jika keinginan tersebut adalah sesuatu yang kita inginkan dan kita bayangkan sejak lama. Apapun itu, sperti naik haji, karier yang bagus, punya uang banyak, mobil berderet di garasi (bukan jualan lho tapi), punya pacar yang baik, istri yang baik atau saleh, punya anak yang sehat dan berbakti, masuk surga, masuk hotel bintang tujuh, masuk bui (lho?), dan lain-lain deh. Tapi jika suatu mimpi buruk atau yang biasa-biasa menjadi kenyataan apa yang akan kita lakukan dan apa reaksi kita. Terkadang itu yang ku alami.

Ada yang bilang jika kita melihat sesuatu yang tidak asing seperti pernah melihatnya di tempat lain padahal baru pertama kali melihatnya secara nyata itu namanya dejavu, atau mungkin ada istilah lain yang bisa mewakilinya. Itu yang terkadang ku alami mungkin juga kamu alami dalam hidupmu. Dulu waktu aku masih anak-anak aku sering bermimpi tentang berbagai hal yang tak aku mengerti atau kadang aku tak pahami. Ya seperti banyak orang bilang, mimpi adalahnya kembangnya orang tidur dan aku percaya itu. Tapi bagaimana jika bertahun-tahun kemudian banyak dari mimpi itu yang menjadi nyata. Bahkan cenderung mirip bahkan sama persis dengan mimpi yang dulu pernah dialami waktu tidur, entah itu ketika waktu masih anak-anak, remaja, atau bahkan beberapa bulan yang lalu.

Beberapa minggu lalu aku kembali menyadari tentang hal ini. Waktu itu aku pergi ma kakakku pas weekend, jalan-jalan aja si. Muter-muter ga jelas kemana, akhirnya nyoba ke arah Boyolali. Pas berhenti tuk ngisi bensin di pom bensin arah Kartosuro, aku duduk di mobil, kakakku turun, dan ada sales minuman madu dalam kemasan kotak menawarkan kepada ku, lalu aku tolak. Namun ternyata kakakku beli tuk mencoba produk baru itu. Nah, itu sama persis dengan mimpi di tidurku beberapa tahun lalu, bahkan warna kuning kotak minuman itu pun sama. Karena aku ga nyangka bakal tinggal satu kota dengan kakak pertamaku itu. Lalu dalam mimpi itu aku masih inget setelah itu ada mobil mogok, bahkan itu menjadi nyata. Mobil toyota tua bgt yang berjalan di depanku tiba-tiba oli nya bocor, mobil yang kunaiki ngerem mendadak. Hampir aja kena tumpahan olinya yang bocor. Dan waktu aku balik ke solo lewat jalan yang sama, mobil itu masih disana.

Padahal sebenernya hal itu ga terlalu penting. Itu cuma salah satu dari kehidupan sehari-hari orang. Namun yang bikin aku agak takut, kenapa mimpi tentang hal sepele gitu bisa menjadi nyata. Kalo aku inget lagi peristiwa yang lalu, banyak ternyata yang ku lihat dalam mimpi menjadi nyata ku lihat. Aku masih inget ruang kelas 1.4. di smp tempat aku sekolah, dulu waktu masih SD aku pernah mimpi itu. Dan ternyata itu menjadi kelas ku waktu smp. Trus halaman tengah SMA ku dulu, aku juga ga asing waktu pertama kali lihat suasana halaman dan pemandangan ruangan yang mengelilingi halaman tengah itu. Waktu SD aku pernah dapat bayangan dalam mimpi tidurku tentang itu. Dan ternyata aku sekolah di situ, aku berolahraga di halaman itu, upacara disitu, dan latihan baris-berbaris di situ.

Dulu aku pernah mencoba memikirkan hal-hal yang menjadi nyata itu, tapi aku selalu merasa takut jika memikirkan itu. Dan aku coba menjalani seperti biasa. Hal itu kembali terulang waktu aku kuliah, ruang kelas GKU IPS yang dulu sebelum renovasi di Fisip UGM dan pohon gede di tengah fisip, pernah aku lihat dalam mimpi waktu menjelang kelulusan SD, padahal waktu pertama kali lihat itu secara nyata. Belum lagi ruang kamar dan lorong kos ku yang di gejayan. Dan juga banyak hal lain, terutama mimpi waktu aku masih SD dan SMP, banyak yang menjadi nyata.

Namun klo diinget dan ku pikir, kebanyakan mimpi-mimpi dulu itu tentang bayangan suatu tempat dan jalan. Meski ada juga tentang kejadian-kejadian gt. Meski kadang agak samar, tapi hal-hal yang menjadi ciri atau ada di tempat dalam bayangan mimpi itu masih ku inget. Kalo dipikir-pikir aku cuma anak biasa dengan kehidupan sangat normal malah. Aku ga seperti sepupu, kakak atau tanteku yang bisa melihat hal-hal gaib. Aku juga bingung kenapa bisa gt. Apa benar klo mimpi itu hanya sekedar bunga nya orang tidur. Tapi klo dipikir lagi banyak para Nabi yang mendapat petunjuk dari Allah lewat mimpi. Tapi aku bukan nabi, cuma orang biasa, biasa bgt malah, ibadahku aja masih terbilang pas-pasan. Atau mungkin aku diganggu setan, atau mungkin itu sekedar gelombang otak manusia yang memprediksi, atau memang setiap manusia sudah diberi bayangan masa depannya waktu lahir, tapi tidak terlalu memikirkan. Aku kadang takut kalo mikirin ini, karena spertinya itu diluar kuasa ku sebagai manusia. Tapi tetap aja kadang bikin resah, klo tiba-tiba bayangan dalam mimpi itu menjadi nyata. Apa ini mungkin karena aku belum siap menerima hal nyata itu. Karena terkadang ga cuma mimpi buruk dan ga penting yang menjadi nyata, ga sedikit mimpi bagus di masa lalu yang menjadi nyata. Mencoba menjali sperti biasa sepertinya adalah hal yang terbaik.

Toh porsi mimpi dalam tidur yang menjadi nyata sepertinya tidak lebih dari 25 % dari semua mimpiku selama hidup sepertinya. Dan sepertinya semakin aku dewasa, makin berkurang mimpinya. Ga setiap aku tidur, aku bermimpi. Lagipula ga semua mimpi itu juga menjadi nyata, terutama mimpi yang bangun-bangun bikin keringetan dan sesak napas. Kayak mimpi di kejar kuntilanak di perpustakaan, mimpi dikejer keranda mayat, mimpi di injek-injek kaki dinosaurus, mimpi disembur api naga, naik mobil dragrace dan meledak, mimpi basahnya pun ga jadi kenyataan…hahaha… belum-belum dan jangan sampe deh. Amin.

Tapi ada juga mimpi-mimpi bagus. Misal, mimpi punya rumah desainku sendiri, ngimpi ngenalin ke mama ku, cewek tingginya hampir sama denganku, berambut panjang tp ga terlalu lurus, pake rok panjang lagi, waktu awal SMP aku mimpi ini, (nah lo sapa tu). Tapi terus aku waktu awal SMA juga ngimpi ijab kabul, sama cewe yang pake jilbab (nah sopo meneh iki). Sayangnya wajah mereka ga keliatan jelas,hahaha… semoga aja manusia dan menjadi nyata. Ga tau deh itu apa sekedar mimpi atau memang menjadi nyata. Namun, mulai skarng kayaknya aku harus mensugesti diri untuk tidak takut jika suatu saat mimpi di masa lalu menjadi nyata, membiasakan diri apa adanya, lebih siap untuk menerima apapun kenyataan hidup yang ada, menyikapi dengan lebih baik, dan menganggap semua ini adalah hal yang harus disyukuri. Semoga Allah Swt selalu memberi kemudahan, rejeki, petunjuk dan jalan terbaik untukku.

You Might Also Like

0 comments