Mudik Jalur Darat

Wednesday, September 02, 2009

Mudik, menurutku adalah suatu istilah perpindahan tempat sementara yg cuma ada di Indonesia. Tradisi pulang ke daerah asal ataupun tanah kelahiran seseorang pada musim menjelang hari raya Idul Fitri. Jutaan orang melakukannya, bahkan di prediksi tahun ini skitar 16 juta orang mudik lewat angkutan darat. Wih,…. belum lg yang lewat udara dan laut. Penduduk di Lampung aja ga ada segitu. Aneh sebenernya, karena alasan mudik seseorang cenderung karena tradisi dan alasan emosional. Tapi aneh2 gt aku pun melakukan hal yang sama selama 4 tahun terakhir ini….ckckckck

Aku biasanya mudik lewat jalur darat dan sedikit laut. Karena aku lbh suka naik bis. Lebih cocok dengan kantong tepatnya. Dikasih tiket pesawat gratis pun aku masih pikir panjang, maklum lah aku agak takut ketinggian. Atau mungkin turbulensinya yang mungkin kerap terjadi. Kecuali kepepet, kayaknya aku ga bakal deh naik pesawat. Tiga tahun terakhir, aku selalu mudik dari jogja, nah taun ini bakalan beda ni, karena kini aku di Solo. Dan pasti tetep donk naik bis. Pokoke Bis eksekutif yang nyampe Metro. Dan ga terlalu banyak yang nyampe langsung situ dari Jogja ataupun Solo. Biasanya ada Putera Remaja, Muncul, Damri, Rosalia Indah, Puspa Jaya, dan Lorena. Aku biasanya naik PR karena penumpangnya kebnyakan adalah mahasiswa dari Lampung yang merantau ke Jawa. Ya jadi ga berasa tua lah, laen bgt klo naek Rosalia atau Muncul yang kebanyakan penumpangnya lebih tua dari aku.


Rata2 fasilitas yang disediakan bus2 eksekutif itu (yang bener bis atau bus ya? Bodo ah) hampir sama. Kursi yang bisa diatur tempat sandaran kakinya (kcuali rosalia) dan sandaran badannya, ada toilet, ada bantal & selimut, full AC, bagasi yg ckp luas, dapat snack, ada 1 tv n dvd player, dapet makan gratis skali di restaurant tempat pemberhentian smentara (kcuali Puspa Jaya), apalagi ya….mmm…ya gt lah… Kapasitas busnya rata-rata antara 28-36 orang, tergantung jenis bis yg dipake n dari karoseri mana. Biasanya bawa 2 supir n satu kernet. Pokoke bis2 itu dibuat senyaman mungkin tuk perjalanan selama sekitar 20-24 jam dari Jogja/Solo - Metro. Harga tiketnya pun beragam tergantung hari biasa, masa liburan, atau masa mudik. Meski dari kelas bis yang sama, biasanya harganya selisih 10-50rb. Paling murah biasanya Damri n paling mahal biasanya Rosalia Indah. Yang lainnya berada antara dua itu. Tapi klo yang paling kenceng larinya ya Lorena…hehehe.. Bis eksekutif jd pilihan karena klo bis patas atau bisnis kenyamanannya msh kurang tuk perjalanan selama itu. Tp ya rata2 kembali ke orangnya masing2 dengan kebutuhan dan tingkat ekonomi masing2.

Yang aku suka dari mudik pake bis, kita bisa lihat pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Belum lagi waktu nyebrang Selat Sunda naik ferry, bisa merasakan udara laut meski bagi beberapa orang bisa bikin mabok….hehehe… Trus dapet temen baru atau pengalaman baru dari orang yg duduk di samping kita, apalgi klo sebelahnya cewek yg menarik…wkwkwkwkwk….(asal jgn cewek dongdong aj). Klo lewat pantura bisa lihat orang2 yg mudik naik motor rombongan gt, trus pantai2 yg lumayan lah (klo keliatan) karena kadang lewat daerah berpantainya pas malem. Tergantung keberangkatan bisnya lah. Klo lewat jalur selatan, pemandangan gunung dan persawahanya jg keren2. Klo pas lwt Jakarta bisa liat lampu jalan dan lampu gedung yg menjulang tinggi. Biar ga bosenlah di bis n biar ga molor mulu di dalem bis.

Yang penting nyampe dengan cepat dan selamat bisa berkumpul bersama orang tuaku dan kakak2 ku yang paling ku sayangi. Karena hanya ketika Idul Fitri kami semua bisa berkumpul dan bertemu. Dan melupakan sejenak ksibukan2 masing dan perselisihan kecil yang terjadi antara kami. Namanya juga kakak adek kadang berantem hal-hal ga penting. Tp tetep bisa rukun dan saling mendoakan. Tapi aku paling salut sama orang-orang yg mudik pake motor, saking pengennya mudik dan ktemu keluarga, mereka rela menempuh jarak yang jauh berkendara bersama istri dan anak secara rombongan. Wuihh, padahal aku naik motor Jogja-Solo aja dah agak capek. Apalgi yang dari Jakarta ke Jawa tengah atau Jawa timur. Salut deh, pasti tahun ini makin banyak yg mudik pake motor, supaya lebih irit dan dikampungnya bisa enak2 keliling silaturahminya…hehe

Pengalaman mudik paling indah ya mudik tahun kedua kuliah dari Jogja. Karena waktu itu mudik bareng sahabat2 yg paling aku sayang (mereka sayang aku gak ya?). Waktu itu, bareng ma abah yang bela2in ijin mudik duluan sama bos di kantornya, bareng ma anes n sari jg, trus ternyata bis nya lwt semarang, jd Anggo ikut satu bis jg dan naik dari Semarang. Di tempat pemberhentian bis ketemu ma kakak2 angkatan n adek kelas, n temen jaman sekolah dulu yg sama2 merantau di Jawa. Di kapal, ketemu ma Ntet n adeknya. Di bis itu aku bener2 gak kesepian seperti biasanya, karena ada temen ngobrol dan bercanda. Wah, sampe kerasa itu bis milik sendiri, paling berisik lg di bis….hahahaha…pokoke pasang muka tembok semua. Nice …really miss that moment. Ntah kpn lg bs mudik bareng gt. Tp ya sudah lah…

Tidak semua momen musim mudik – balik lebaran itu menyenangkan. Yang terasa sangat menyakitkan adalah waktu arus balik di musim lebaran yang sama dengan di atas, merupakan terakhir kali aku melihat ayahku. Masih teringat jelas kpn terakhir kali aku bersalaman dengan beliau , berpamitan, dan melihat wajahnya secara langsung di pull bis PR Metro. Meskipun dah ada feeling buruk, tp tetep tak ku hiraukan. Karena beliau meninggal di akhir tahun ketika melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Semenjak itu, aku ga pernah lagi berdiri menunggu bis PR di posisi yang sama terakhir kali aku bersama ayahku di tempat itu. Air mata pun terkadang tak bisa ku hentikan walau setetes ketika naik bis PR waktu bis mau jalan dari pull di Metro tahun2 berikutnya aku mudik atau berlibur.

Semua kenangan yang terjadi ketika masa mudik-balik lebaran memang sangat unik. Banyak hal yg bisa ku lihat dan ku pelajari selama perjalanan. Allah menunjukkan berbagai hal padaku. Mungkin itulah salah satu alasan kenapa orang tua ku lebih suka menyekolahkan anak2 nya di tempat yang jauh dari rumah. Agar kami bisa lebih mandiri, belajar banyak dari kerasnya hidup, dan melihat dunia di luar sana. Aku sangat bersyukur akan itu. Semoga di musim mudik tahun ini, semua berjalan dengan lancar.

You Might Also Like

0 comments